13
d. Kenikmatan: bahagia, gembira, ringan, puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, rasa terpesona, rasa puas, rasa
terpenuhi, kegirangan luar biasa, senang, senang sekali dan batas ujungnya, mania.
e. Cinta: penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran, kasih.
f. Terkejut: terkejut, terkesiap, takjub, terpana. g. Jengkel: hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka, mau muntah.
h. Malu: rasa salah, malu hati, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hati hancur lebur.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan emosi negatif adalah suatu pengalaman atau keadaan tidak menyenangkan yang disadari, kompeks,
mendalam, mempengaruhi secara fisik dan mental yang menstimulus individu
untuk mengekspresikannya dalam tingkah laku yang tampak. Penelitian ini
menggunakan lima emosi negatif yang sering digunakan dalam penelitian menurut Lazarus 1991. Lima emosi negatif tersebut adalah marah, sedih,
cemas, malu-rasa bersalah dan iri.
B. Regulasi Emosi
Sub bab regulasi emosi menyajikan pengertian regulasi emosi, strategi regulasi emosi dan faktor regulasi emosi.
1. Pengertian Regulasi Emosi
Menurut Santrock 2007 pengaturan emosi emotional regulation terdiri PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dari kemampuan untuk mengatur rangsangan arousal dalam rangka beradaptasi dan meraih suatu tujuan secara efektif. Thompson 1994
mendefinisikan regulasi emosi sebagai kemampuan untuk memonitor, mengevaluasi dan memodifikasi reaksi emosional individu untuk mencapai
tujuan individu tersebut. Regulasi emosi juga didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengontrol ekspresi emosi Berk, 2008. McDevitt dan
Ormord 2002 mendefinisikan regulasi emosi sebagai strategi yang dilakukan anak untuk mengelola situasi yang penuh stress.
Penelitian ini menggunakan pengertian regulasi emosi menurut Thompson 1994 dan Berk 2008 karena peneliti ingin melihat regulasi
emosi yang dilakukan subjek terhadap reaksi emosi.
2. Indikator Regulasi Emosi
Indikator regulasi emosi menurut Thompson 1994 adalah: a. Memonitor emosi berarti individu menyadari dan memahami
keseluruhan proses yang terjadi di dalam diri, perasaan, dan latar belakang dari tindakannya. Memonitor emosi dapat pula diartikan bahwa individu
mampu terhubung dengan emosi-emosi dan pikiran-pikirannya, sehingga individu mampu menamakan setiap emosi yang muncul. Aspek ini
merupakan dasar dari seluruh aspek lainnya. b. Mengevaluasi emosi berarti individu mengelola dan menyeimbangkan
emosi-emosi yang dialaminya. Pengelolaan diutamakan pada emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, kecewa, dendam, dan benci. Pengelolaan
15
tersebut membuat individu tidak terbawa dan terpengaruh emosi secara mendalam sehingga mampu berpikir rasional.
Sebagai contoh, ketika individu mengalami perasaan kecewa dan benci, dia kemudian menerima perasaan tersebut apa adanya, tidak
berusaha menolaknya dan berusaha menyeimbangkan emosi tersebut secara konstruktif. Individu tersebut melihat peristiwa yang menimbulkan
kekecewaan dan kebencian dari sudut pandang yang lebih positif, mengambil hikmah di balik masalah tersebut, dan mencoba untuk
memaafkan diri sendiri atau orang lain yang terlibat dalam masalah tersebut. Ia mampu meredakan kekecewaan dan kebenciannya tersebut,
sehingga tidak berlarut-larut dalam kekecewaan dan kebencian. c. Memodifikasi emosi berarti individu mengubah emosi sehingga
mampu memotivasi diri, terutama ketika individu berada dalam keadaan putus asa, cemas dan marah. Individu menjadi lebih optimis dalam
hidupnya. Modifikasi emosi menyebabkan individu mampu bertahan dalam masalah yang membebaninya, terus berjuang ketika menghadapi
hambatan yang besar, tidak pernah mudah putus asa serta selalu memiliki harapan.
Regulasi emosi menjadi penting bagi individu. Individu dapat efektif melakukan coping terhadap berbagai masalah yang mendorongnya mengalami
kecemasan dan depresi. Individu yang mampu meregulasi emosi-emosinya secara efektif, lebih tahan terhadap kecemasan dan depresi. Terutama jika
individu mampu mengelola emosi-emosi negatif yang dialaminya seperti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
perasaan sedih, marah, benci, kecewa, atau frustasi Goleman, 2007 dan Thompson, 1994.
3. Strategi Regulasi Emosi