Subjek II Deskripsi Subjek Penelitian

49
 
 
 


2. Subjek II

Sub sub-bab ini akan menyajikan identitas subjek dan latar belakang subjek. a. Identitas Subjek Nama : Rm Usia : 8 tahun Jenis kelamin : laki-laki Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 November 2001 Urutan lahir : sulung dari 3 bersaudara Hobi : main bola, sepeda dan main komputer Tipe keindigoan : konseptual dan interdimensional Nama ayah : BI Pekerjaan ayah : TNI AD Nama ibu : RP Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga b. Latar Belakang Subjek Latar belakang subjek menyajikan latar belakang kehidupan subjek, latar belakang keindigoan subjek dan kesimpulan tes grafis subjek. 1 Latar Belakang Kehidupan Subjek Subjek adalah anak yang kritis, pembawaannya terlihat dewasa dan sopan. Subjek mengamati orang yang baru dikenal baik-baik seperti memastikan orang tersebut tidak membahayakan, sikap seperti ini membuat subjek terkesan selalu waspada. Subjek terkadang terlihat sangat emosional ketika berhadapan dengan Bg, adik laki-lakinya, atau teman-teman yang mengganggunya. Subjek pernah dianggap kesurupan karena menghajar 5 orang teman sampai masuk UKS karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
 
 
 
 mengganggu subjek dan teman-teman lainnya. Dari kecil Rm termasuk anak yang agak tertutup, tidak semua hal diceritakan. Subjek menyaring sendiri apa yang harus dibicarakan dan apa yang tidak. Subjek tampak sekali memiliki ambisi yang besar di bidang akademis. Subjek termasuk anak yang pandai di sekolah. Selain berprestasi di kelas ia juga sering mewakili sekolah untuk olimpiade saintce. Selain sekolah, subjek mengikuti les KUMON dari Senin sampai Jumat, mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu adalah hari bebas baginya untuk bermain komputer. Hari bebas ini sangat di manfaatkannya untuk bermain atau berjalan-jalan dengan keluarga, karena di hari-hari biasa ia harus belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah ataupun tugas les. Kalau ada les, subjek baru sekitar jam dua siang sampai di rumah. Subjek sudah lelah sekali. Setiap Sabtu dua minggu sekali subjek biasanya sekolah di Sekolah I Indigo. Subjek sangat dekat dengan ibunya, apalagi ia harus tinggal jauh dari ayahnya yang bertugas sebagai TNI AD di luar kota, sehingga ia hanya bisa bertemu 5-8 bulan sekali saja. Aki kakek adalah figur pengganti ayah baginya, ia juga sering bertukar pikiran dengan akinya itu. Sedangkan nien nenek lebih memanjakan Bg, adik laki-lakinya. Bg adalah golden boy bagi nein. Hal tersebut membuat Rm sering merasa iri terhadap adiknya. Subjek terlihat lebih sayang dan melindungi Ky, adik perempuannya yang masih bayi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
 
 
 
 Rm dibesarkan dalam lingkungan keluarga ABRI, selain ayah, aki dan om-omnya anggota TNI AD, AU dan AL. Lingkungan tersebut membuat subjek terbiasa dengan pola asuh yang disiplin serta aturan- aturan meskipun tidak otoriter. Subjek tetap diberi kebebasan untuk memilih apa yang dikehendaki, termasuk tempat bersekolah serta lingkungan bergaul. Subjek adalah cucu tertua dalam keluarga besarnya, sehingga ia lebih ngemong terhadap saudara-saudara sepupunya. Subjek tidak memiliki masalah dalam sosialisasinya, karena ia bisa bergaul dengan teman seusia maupun yang lebih dewasa darinya. Terkadang subjek merasa lebih nyaman berbincang-bincang dengan orang yang lebih tua karena merasa lebih dipahami. Ketika masih tinggal di Bandung bersama ayah dan ibunya, subjek sering bermain dengan teman-teman sekitar rumahnya. Namun, kebiasaan itu tidak lagi dilakukan setelah tinggal di rumah aki kakeknya di Jakarta. Subjek pulang dari les sudah sore dan tidak ada teman seusia yang tinggal disekitar rumah akinya. Sekitar tempat tinggal akinya relatif sepi dan jarang sekali terlihat orang bermain di luar rumah, meskipun itu adalah perumahan. 2 Latar belakang Keindigoan Subjek Subjek baru diketahui indigo setelah di bawa ke Pro V Clinic. Waktu subjek umur 1 tahun orang tuanya belum mengetahui kalau dia indigo. Waktu itu, kakak ibunya yang penerbang akan berangkat untuk bertugas. 52
 
 
 
 Tiba-tiba Rm menahan, ia berusaha menahan kaki omnya itu sambil menangis, padahal di luar jemputan omnya sudah datang. Akhirnya om subjek terlambat selama 1 jam sehingga sudah digantikan untuk penerbangan. Akhirnya di switch tidak jadi ke Solo tapi ke Kuala Lumpur. Ternyata dalam perjalanan pesawat yang semula harus diterbangkan om subjek kecelakaan dan jatuh di Solo. Rm dapat meramalkan dengan tepat beberapa kejadian. Awalnya keluarga meyakini kejadian tersebut tidak mungkin terjadi, tapi nyatanya terjadi juga. Subjek bisa melihat mahluk halus. Subjek yang kurang terbuka tidak bercerita yang dilihatnya kepada siapa pun. Setelah berusia hampir 5 tahun subjek mulai bercerita mengenai apa yang dilihatnya, meskipun tidak seketika itu juga. Selain itu Rm biasa memvisualisasikan mengenai apa yang dilihatnya melalui gambar. Seperti ketika akan terjadi musibah banjir besar, subjek hanya menggambar kota yang terendam air. Rm pun sering melakukan jelajah ruang. Subjek pernah dibawa ke dokter tapi dinyatakan tidak sakit dan dirujuk ke psikiater di Bandung, dirujuk ke Psikolog lalu akhirnya ke Dr. Erwin Kusuma. Waktu akan melahirkan Rm, ibunya harus bed rest selama 5 bulan, dalam usia kandungan 4-9 bulan, karena mengalami perdarahan placenta trivia. Ibu subjek u hanya full berdoa, dan dzikir agar diberi keselamatan. Waktu dilahirkan posisi subjek terlilit 7 lilitan tali pusar, jantungnya sempat berhenti. Beruntung setelah dikeluarkan saat sholat subuh, bayinya menangis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
 
 
 
 3 Kesimpulan Tes Grafis Subjek memiliki intelektual dan kemampuan perencanaan yang baik. Selain itu subjek memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan vitalitas atau energy yang besar. Dorongan yang ada di dalam dirinya cukup untuk meraih atau melakukan sesuatu yang subjek inginkan. Ada indikasi terkadang semaunya sendiri. Ambisius, idealis, kurang realistis, serta menekankan dunia harapan. Keyakinan diri dan kemauan subjek kuat. Subjek berfikir segala sesuatu dengan sudut pandangnya. Penuntut, dominan, dan cenderung menentang kekuasaan. Subjek memiliki perasaan kurang mampu namun berusaha ditutupi. Secara emosi, masih sangat reaktif atau impulsif, mudah terpengaruh dan dikuasai emosi. Subjek masih kurang matang dan belum dapat mengendalikan dorongan. Suasana hati gembira, spontan, bebas, berperilaku sekehendak hatinya sendiri, namun juga mudah marah. Subjek lebih mengutamakan kebebasan. Ia berusaha tetap bersikap baik walaupun tidak dapat menerima. Subjek dapat mengalami konflik dengan lingkungan. Ada ketegangan dalam diri serta rasa cemas terkait dengan penerimaan dari lingkungan. Subjek memiliki kebutuhan untuk diyakinkan bahwa apa yang ia pilih itu benar dan didukung. Subjek bisa melakukan aktifitas dengan cukup energik sehari-hari, hal ini didukung oleh dorongannya yang spontan dan cenderung stabil. 
 54
 
 
 
 Dalam relasi sosial, subjek mudah bergaul namun masih egosentris dan membatasi diri. Subjek merasa dirinya penting, memiliki kemauan yang keras tanpa mengindahkan perasaan sesame, sibuk sendiri dan mengagumi diri sendiri. Subjek kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan, cenderung bermusuhan. Subjek ingin bebas, dan menolak pendapat atau kritik orang lain. Di sisi lain, masih ada ketergantungan, mengharapkan perhatian dan perlindungan, terutama dari keluarga. Subjek merasa kurang mendapat penerimaan dari keluarga. Figur otoritas kurang berperan atau kehadirannya dirasakan kurang dalam keluarga. Subjek memiliki hubungan yang sangat baik dengan ibu, daripada ayah. Subjek cukup sensitif terhadap sesuatu hal terlebih untuk sesuatu yang kurang dia mengerti.
 
 Subjek mempunyai kebutuhan untuk didukung orang lain. Upaya menyenangkan orang lain membuat subjek dapat menyesuaikan diri.

C. Hasil Penelitian