29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian menyajikan sub bab jenis penelitian, batasan istilah, subjek penelitian, metode pengumpulan data, prosedur pengumpulan data, metode
analisis data dan keabsahan data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif Shaughnessy, Zechmeister dan Zechmeister, 2007
menghasilkan rangkuman verbal dari temuan-temuan penelitian tanpa rangkuman atau analisis statistik. Data penelitian kualitatif biasanya diperoleh dari wawancara
dan observasi, dapat digunakan mendeskripsikan individu-individu, kelompok- kelompok serta gerakan-gerakan sosial. Studi kasus menurut Audifax 2008
adalah analisis multiperspektif, dimana peneliti tidak hanya berpegang pada perkataan dan sudut pandang pelaku, tetapi juga kelompok yang memiliki
relevansi dengan pelaku dan interaksi di antara mereka. Peneliti mengolah data yang sifatnya deskriptif tentang gambaran regulasi
emosi negatif anak indigo.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah regulasi emosi negatif anak indigo. Regulasi emosi negatif anak indigo adalah strategi untuk mengelola respon emosional yang
30
tidak menyenangkan dengan cara memonitor, mengevaluasi dan memodifikasinya untuk mencapai suatu tujuan yang dilakukan oleh anak indigo. Respon emosional
yang tidak menyenangkan tersebut adalah marah, sedih, cemas, malu-rasa bersalah dan iri.
Regulasi emosi negatif anak indigo dapat dilihat dari hasil analisis data wawancara yang diakukan oleh peneliti.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah dua orang anak laki-laki yang telah memenuhi syarat indigo berdasarkan pemeriksaan dan rekomendasi dari Pro V Clinic Jakarta.
Subjek berusia 8 dan 9 tahun. Anak-anak yang berada pada tahap perkembangan
akhir masa kanak-kanak adalah anak berusia 6 sampai dengan 11 tahun Santrok, 2002; Papalia, 2007. Peneliti memilih kedua subjek ini karena sesuai dengan
tujuan penelitian.
D. Metode Pengambilan Data
Data penelitian ini diambil dengan metode wawancara, observasi dan pemberian tes grafis. Metode wawancara yang digunakan adalah semi
terstruktur. Wawancara semi terstruktur merupakan perpaduan antara wawancara terstruktur dengan wawancara non terstruktur Moleong, 2000.
Wawancara dilakukan langsung dengan subjek penelitian dan orang tua untuk memperoleh keakuratan data. Observasi dilakukan untuk mengamati perilaku
dan reaksi subjek selama proses wawancara yang dapat mendukung data PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
wawancara. Observasi dilakukan di waktu dan tempat yang sama dengan ketika dilakukan wawancara, selain itu observasi dilakukan di dalam kelas
Sekolah I Indigo. Peneliti akan mencatat hasil observasi yang dilakukan hari itu juga dalam buku catatan.
Tes grafis digunakan sebagai pendukung dalam penelitian ini. Tes grafis digunakan karena dapat memproyeksikan aspek-aspek yang mendasari
perilaku manusia Tim Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, 1992 selain itu alat yang digunakan sederhana dan mudah didapat.
Tes grafis dapat melihat tingkat energi, derajat pengontrolan diri, kemampuan mengintergrasikan
pengalaman-pengalaman serta
kesiapan dalam
menghadapi masalah-masalah atau kegagalan-kegagalan. Interpretasi tes grafis tersebut telah dikonsultasikan kepada dua orang psikolog. Tes grafis
digunakan untuk mengetahui perkembangan kepribadian subjek dalam aspek okupasi atau pekerjaan, emosi dan relasi sosialnya.
Hal-hal yang diungkap dalam wawancara adalah sebagai berikut: a. Latar belakang subjek:
1 identitas subjek 2 latar belakang keluarga
3 riwayat indigo 4 relasi sosial dan sebaya
b. Regulasi emosi negatif: Peneliti membuat daftar atau pedoman pertanyaan untuk melihat
regulasi emosi negatif subjek. Pedoman wawancara tersebut dibuat untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengingatkan dan mengontrol apakah data yang ingin digali peneliti sudah ditanyakan atau belum.
Table 3.1
Panduan Wawancara Regulasi Emosi Negatif Emosi Negatif
Data Yang Digali Pertanyaan
Kesadaran anak terhadap emosi marah yang muncul.
a. Seberapa sering muncul rasa marah?
b. Seberapa kuat rasa marah yang muncul?
c. Apa yang menyebabkan anak marah?
Reaksi anak terhadap rasa
marahnya
a. Apa yang dilakukan anak
saat marah? b. Apa yang dipikirkan anak
setelah marah? c. Apa yang dirasakan anak
setelah marah? Marah
Regulasi emosi
yang dilakukan anak
Bagaimana anak meregulasi marahnya?
Kesadaran anak terhadap emosi sedih yang muncul.
a. Seberapa sering muncul rasa sedih?
b. Seberapa kuat rasa sedih yang muncul?
c. Apa yang menyebabkan anak sedih?
Reaksi anak terhadap rasa sedihnya.
a. Apa yang
dilakukan anak saat sedih?
b. Apa yang dipikirkan anak setelah sedih?
c. Apa yang dirasakan anak setelah sedih?
Sedih
Regulasi emosi yang dilakukan anak.
Bagaimana anak meregulasi rasa sedihnya?
33
Emosi Negatif Data Yang Digali
Pertanyaan
Kesadaran anak terhadap emosi cemas yang muncul.
a. Seberapa sering muncul rasa cemas?
b. Seberapa kuat
rasa cemas yang muncul?
c. Apa yang menyebabkan anak cemas?
Reaksi anak terhadap rasa cemasnya.
a. Apa yang
dilakukan anak ketika cemas?
b. Apa yang dipikirkan anak setelah cemas?
c. Apa yang dirasakan anak setelah cemas?
Cemas
Regulasi emosi
yang dilakukan anak.
Bagaiman anak meregulasi rasa cemasnya?
Kesadaran anak terhadap emosi
malu-merasa bersalah yang muncul.
a. Seberapa sering muncul malu-merasa bersalah?
b. Seberapa kuat malu- merasa bersalah yang
muncul? c. Apa yang menyebabkan
anak malu-merasa
bersalah?
Reaksi anak terhadap rasa
malu-merasa bersalahnya.
a. Apa yang dilakukan anak ketika
malu-merasa bersalah?
b. Apa yang dipikirkan anak setelah
mlu-merasa bersalah.
c. Apa yang dirasakan anak setelah
malu-merasa bersalah.
Malu-merasa bersalah
Regulasi emosi
yang dilakukan anak.
Bagaimana anak meregulasi rasa malu-merasa bersalah?
34
Emosi Negatif Data Yang Digali
Pertanyaan
Kesadaran anak terhadap emosi iri yang muncul.
a. Seberapa sering muncul rasa iri?
b. Seberapa kuat rasa iri yang muncul?
c. Apa yang menyebabkan anak iri?
Reaksi anak terhadap rasa irinya.
a. Apa yang dilakukan anak ketika iri?
b. Apa yang dipikirkan anak setelah iri?
c. Apa yang dirasakan anak setelah iri?
Iri
Regulasi emosi
yang dilakukan anak.
Bagaimana anak meregulasi rasa irinya?
Panduan wawancara di atas juga digunakan untuk memperoleh data pendukung dari orang tua subjek penelitian.
E. Prosedur Pengumpulan Data