Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun cujete

filtrat. Proses remaserasi yang dilakukan bertujuan agar senyawa-senyawa di dalam sel yang masih tertinggal pada ampas serbuk dapat tertarik ke pelarut baru yang ditambahkan karena kemungkinan pelarut pertama sudah jenuh oleh senyawa sehingga tidak dapat melarutkan kembali senyawa-senyawa lainnya, akibatnya dengan remaserasi ini maka senyawa yang tertarik akan lebih banyak dan mempercepat proses ekstraksi. Hasil filtrat maserasi dan remaserasi disatukan dan selanjutnya diuapkan di atas waterbath menggunakan cawan porselin pada suhu 50-60 C hingga bobotnya tetap sehingga didapatkan ekstrak kental. Hasil ekstrak kental yang didapatkan yaitu seberat 2,2 g dengan nilai rendemen sebesar 14,67. Ekstrak kental ini yang kemudian digunakan untuk pengujian antiinflamasi dalam penelitian ini. C. Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete Penelitian efek antiinflamasi ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit betina galur Swiss ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun C.cujete memiliki efek antiinflamasi topikal, mengetahui konsentrasi optimum ekstrak etanol daun C.cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal, serta mengetahui persen penghambatan inflamasi ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit betina galur Swiss. Metode pengukuran efek antiinflamasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Inflammation-assosiated edema Vetriselvan, 2013 menggunakan jangka sorong yang sebelumnya telah dilakukan kalibrasi terlebih dahulu untuk memastikam akurasi dan presissi alat tersebut. Prinsip dari metode ini adalah mengukur tebal lipat kulit punggung mencit yang meningkat dari tebal lipat kulit punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah diinjeksikan karagenin 3 yang diukur menggunakan jangka sorong digital. Pengukuran dilakukan selama 6 jam karena pada penelitian ini digunakan karagenin 3 sebagai agen penginduksi inflamasi, dimana injeksi karagenin akan menyebabkan terbentuknya edema dan inflamasi secara cepat, yaitu mencapai maksimal 3-5 jam setelah pemberian karagenin Utami, 2011 sehingga diharapkan dengan pengamatan selama 6 jam dapat menggambarkan reaksi inflamasi berupa edema yang terjadi akibat karagenin. Sebelum diinjeksikan karagenin, hewan uji terlebih dahulu dicukur bulu punggungnya menggunakan gunting kemudian dioleskan Veet ® untuk merontokkan bulu yang belum tercukur sempurna. Kulit punggung yang telah dicukur bulunya didiamkan selama satu hari untuk menghindari adanya inflamasi yang disebabkan oleh pencukuran dan pemberian Veet ® sehingga edema yang terjadi benar-benar dari reaksi karagenin. Adanya efek antiinflamasi topikal ditandai dengan penurunan tebal lipat kulit punggung mencit dalam mengurangi edema pada kulit punggung mencit setelah diinjeksikan karagenin 3 secara subkutan setelah pemberian ekstrak etanol daun C.cujete secara topikal. Pemberian ekstrak etanol daun C.cujete dilakukan secara topikal karena zat aktif dari sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada dermis dan hipodermis sehingga akan cepat memberikan efek Yanhendri dan Yenny, 2012.

D. Uji Pendahuluan