Jenis dan Rancangan Penelitian Bahan Penelitian

42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Peneletian tentang efek antiinflamasi secara topikal dengan menggunakan ekstrak etanol daun C.cujete pada mencit betina galur Swiss merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola searah.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian

a. Variabel utama. 1 Variabel bebas : konsentrasi dari ektrak etanol Crescentia cujete L. 2 Variabel tergantung : tebal edema kulit punggung mencit mm b. Variabel pengacau. 1 Variabel pengacau terkendali a Subyek uji : mencit betina b Umur subyek uji : 2-3 bulan c Berat badan subyek uji : 20 –30 g d Keadaan subyek uji : sehat 2 Variabel pengacau tidak terkendali : kondisi patofisiologis mencit yang digunakan dalam penelitian.

2. Definisi operasional

a. Inflamasi merupakan mekanisme pertahanan tubuh sebagai respon normal terhadap trauma fisik, zat kimia berbahaya atau agen mikrobiologi. Gejalanya meliputi rubor , kalor, dolor,tumor, dan function laesa. Dalam hal ini, yang diamati berupa edema bengkak. b. Tebal edema merupakan tebal lipat kulit punggung mencit yang meningkat dari tebal lipat kulit punggung normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah diinjeksikan karagenin 3 yang diukur dengan menggunakan jangka sorong digital. c. Daun C.cujete yang digunakan merupakan daun yang berwarna hijau segar, tidak berlubang, serta tidak terdapat kotoran dari binatang kecil yang didapat dari tanaman milik warga di Gg. Garuda No. 168, Priwulung, Yogyakarta. d. Ekstrak etanol daun C.cujete adalah ekstrak yang didapatkan dengan cara mengekstraksi simplisia daun C.cujete seberat 15 g yang dilarutkan dalam 100 ml pelarut etanol 70 secara maserasi selama dua hari. Kemudian dengan jumlah pelarut yang sama dilakukan remaserasi selama satu hari, disaring dengan kertas saring dan diuapkan menggunakan oven hingga menjadi ekstrak kental. e. Konsentrasi ekstrak etanol daun C.cujete merupakan sejumlah berat ekstrak kental daun C.cujete g dalam setiap bobot basis g yang digunakan, dengan satuan gg bb. Konsentrasi ekstrak kental daun C.cujete yang digunakan adalah 1,67; 2,5; dan 3,75 . f. Konsentrasi optimum adalah konsentrasi tertinggi dari ekstrak etanol daun C.cujete yang menunjukkan efek antiinflamasi topikal yang dilihat dari penghambatan inflamasi yang berbeda bermakna dengan kelompok kontrol negative dan kontrol Biocream® g. Inflammation-associated edema atau tebal edema merupakan tebal lipat kulit punggung mencit yang meningkat dibandingkan dengan tebal lipat kulit punggung mencit normal setiap 1 jam selama 6 jam setelah diinjeksikan karagenin 3 yang diukur dengan menggunakan jangka sorong digital. h. Efek antiinflamsi ekstrak etanol daun C.cujete adalah kemampuan ekstrak etanol daun C.cujete untuk mengurangi edema pada kulit punggung mencit akibat injeksi karagenin 3 secara subkutan. i. Uji antiinflamasi adalah uji yang menggunakan mencit betina galur Swiss sebagai hewan uji yang dibuat radang pada kulit punggung mencit dan diukur ketebalan kulit punggungnya menggunakan jangka sorong digital dan dibandingkan dengan perlakuan topikal ekstrak daun C.cujete. j. Pemberian topikal adalah pemberian seri konsentrasi ekstrak etanol daun C.cujete 1,67; 2,5; dan 3,75 dengan cara mengoleskannya pada kulit punggung mencit yang telah dicukur rambutnya terlebih dahulu setelah diinjeksikan dengan karagenin 3. k. Injeksi subkutan merupakan injeksi yang dilakukan pada jaringan di bawah kulit pada punggung kulit yang sudah dicukur rambutnya terlebih dahulu.

C. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Hewan uji pada penelitian ini mengunakan mencit betina galur Swiss yang berumur sekitar 6 – 8 minggu 2-3 bulan dengan bobot sekitar 20- 30 g dalam kondisi yang sehat yang diperoleh dari Laboratorium Imunologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bahan uji yang digunakan adalah daun C.cujete yang dipanen pada bulan Juni ketika musim kemarau dan diperoleh dari tanaman milik warga di Gg. Garuda No. 168, Priwulung, Yogyakarta. 3. Inflamatogen yang digunakan adalah Karagenin tipe I sigma Chemical co. yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Falkutas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Etanol 70 diperoleh dari PT. Brataco di Jl. Letjend Suprapto No. 70, Ngampilan, Yogyakarta. 5. Larutan fisiologis NaCl 0,9 sebagai pelarut karagenin diperoleh dari Laboratorium Biofarmasetika Falkutas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 6. Akuades diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi Falkutas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 7. Biocream ® sebagai basis krim diproduksi oleh Meck, diperoleh dari Apotek K-24 di jalan Seturan Raya No.101 A., Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 8. Hidrokortison Asetat ® cream sebagai kontrol positif yang mengandung Hidrokortison Asetat 2,5 diproduksi oleh Galenium, diperoleh dari Apotek K-24 di jalan Seturan Raya No.101 A., Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. 9. Veet ® cream sebagai perontok bulu diproduksi oleh Reckitt Benckiser, diperoleh dari Alfamart Paingan Sleman.

D. Alat Penelitian dan Instrumen Penelitian