Perhitungan AUC selisih tebal lipat kulit punggung mencit Pentuan persen penghambatan inflamasi Analisis hasil

jam. Kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6, setelah diinjeksikan karagenin maka mencit diolesi dengan dengan Biocream®, hidrokortison asetat, dan krim ekstrak etanol daun C.cujete dengan konsentrasi 1,67; 2,5; dan 3,75 bb. Masing- masing dari ekstrak etanol daun C.cujete dengan tiga seri konsentarasi 1,67; 2,5; dan 3,75 bb, Biocream ® , dan krim hidrokortison asetat dioleskan pada area suntikan karagenin dengan luas area 2,25 cm 2 kemudian diukur tebal lipatan kulit punggung mencit dengan jangka sorong digital setiap 1 jam selama 6 jam untuk melihat penghambatan inflamasinya.

F. Tata Cara Analisis Hasil 1.

Pengukuran tebal edema kulit punggung mencit Analisis hasil dilakukan dengan mengukur ketebalan edema kulit punggung mencit menggunakan jangka sorong digital.

2. Perhitungan AUC selisih tebal lipat kulit punggung mencit

Nilai selisih edema tiap jam diukur dan dihitung nilai AUC total masing- masing perlakuan dengan rumus berikut : ��� −6 = �−1 + � � + �−1 6 Keterangan : ��� −6 = area di bawah kurva dari jam ke-0 hingga jam ke-6 mm.jam �−1 = tebal lipatan kulit pada jam ke-n-1 mm � = tebal lipatan kulit pada jam ke-n mm �−1 = jam ke-n-1 jam Ikawati, Supardjan, dan Asmara; 2007.

3. Pentuan persen penghambatan inflamasi

Nilai persen penghambatan inflamasi dihitung dengan rumus berikut : Penghambatan inflamasi = ��� − − ��� −� � ��� − × 100 Keterangan : ��� − = rata-rata AUC total kontrol negatif mm.jam ��� −� � = nilai AUC total pada kelompok perlakuan replikasi kemm.jam Ikawati, dkk; 2007.

4. Analisis hasil

Data yang diperoleh dianalisis dengan Shapiro-Wilk untuk melihat distribusi data normal atau tidak. Apabila data terdistribusi dengan normal maka dilanjutkan dengan analisis One-Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95 sedangkan apabila data tidak terdistribusi dengan normal akan dilanjutkan dengan analisis Kruskall-Wallis. Analisis dilanjutkan dengan uji Post Hoc dengan Scheffe test untuk data yang terdistribusi normal dan uji Mann-Whitney untuk data yang terdistribusi tidak normal. Analisis ini untuk mengetahui apakah perbedaan yang ditemukan berbeda bermakna atau berbeda tidak bermakna. Apabila diperoleh dengan nilai p 0,05 maka diartikan perbedaan bermakna secara statistik dan jika diperoleh nilai p 0,05 diartikan perbedaan tersebut tidak bermakna secara statistik. 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Bahan yang digunakan dalam penelitian efek antiinflamasi topikal ini adalah serbuk daun C.cujete yang diperoleh dari tanaman milik warga di Gg. Garuda No. 168, Priwulung, Yogyakarta. Tanaman C.cujete dideterminasi untuk memastikan kebenaran tanaman yang akan digunakan dalam penelitian. Determinasi tanaman yang dilakukan membutuhkan bagian tanaman majapait berupa daun, batang, dan buah. Determinasi tanaman uji merupakan langkah awal sebelum dilakukan penelitian. Determinasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi –Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan maka dapat dipastikan bahwa spesies tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar merupakan daun majapait dengan nama ilmiah Crescentia cujete L. Lampiran 4.

B. Ekstraksi Etanol Daun Crescentia cujete L.

Daun majapait yang dipilih adalah daun yang masih segar dan berwarna hijau, tidak berlubang, dan tidak ada binatang kecil atau kotorannya. Setelah dipanen, daun majapait dikeringkan menggunakan oven pada suhu 30-50 C. Daun majapait yang sudah kering kemudian dibuat serbuk. Tujuan dilakukan pembuatan serbuk adalah agar kontak antara permukaan serbuk dan pelarut lebih besar