Hasil Determinasi Tanaman Ekstraksi Etanol Daun Crescentia cujete L.

53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Determinasi Tanaman

Bahan yang digunakan dalam penelitian efek antiinflamasi topikal ini adalah serbuk daun C.cujete yang diperoleh dari tanaman milik warga di Gg. Garuda No. 168, Priwulung, Yogyakarta. Tanaman C.cujete dideterminasi untuk memastikan kebenaran tanaman yang akan digunakan dalam penelitian. Determinasi tanaman yang dilakukan membutuhkan bagian tanaman majapait berupa daun, batang, dan buah. Determinasi tanaman uji merupakan langkah awal sebelum dilakukan penelitian. Determinasi dilakukan di Laboratorium Farmakognosi –Fitokimia Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan maka dapat dipastikan bahwa spesies tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar merupakan daun majapait dengan nama ilmiah Crescentia cujete L. Lampiran 4.

B. Ekstraksi Etanol Daun Crescentia cujete L.

Daun majapait yang dipilih adalah daun yang masih segar dan berwarna hijau, tidak berlubang, dan tidak ada binatang kecil atau kotorannya. Setelah dipanen, daun majapait dikeringkan menggunakan oven pada suhu 30-50 C. Daun majapait yang sudah kering kemudian dibuat serbuk. Tujuan dilakukan pembuatan serbuk adalah agar kontak antara permukaan serbuk dan pelarut lebih besar sehingga kandungan fitokimia yang terdapat dalam daun majapait dapat terekstrak dengan mudah. Daun majapait diserbuk dengan mesin penyerbuk dan kemudian diayak dengan ayakan nomor 40 mesh. Ektrak etanol daun C.cujete diperoleh dari ekstraksi serbuk daun C.cujete yang telah diayak. Proses ekstraksi yang digunakan adalah maserasi, yaitu dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari. Tujuan perendaman simplisia ini adalah agar cairan penyari menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif sehingga zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan di luar sel, maka larutan yang terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1986. Maserasi bertujuan untuk menarik zat-zat berkhasiat yang tahan pemanasan maupun yang tidak tahan pemanasan Depkes RI, 2000. Dalam hal ini, kandungan fitokimia yang terkandung dalam daun C.cujete tidak diketahui apakah tahan terhadap panas atau tidak sehingga sudah tepat pemilihan metode maserasi pada tahap ekstraksi. Selain itu, keuntungan lain dari maserasi adalah dalam pengerjaannya lebih mudah, sederhana, dan peralatannya lebih murah Badan POM RI, 2013. Serbuk daun C.cujete ditimbang seberat 15 g dan direndam dalam 100 ml etanol 70 di dalam 250 ml erlenmeyer bersumbat selama dua hari. Setelah dua hari, hasil rendaman disaring dengan kertas saring dan ampas dari serbuk daun C.cujete dilakukan remaserasi kembali dengan dilarutkan kembali dalam jumlah dan volume pelarut yang sama selama satu hari kemudian disaring untuk mendapatkan filtrat. Proses remaserasi yang dilakukan bertujuan agar senyawa-senyawa di dalam sel yang masih tertinggal pada ampas serbuk dapat tertarik ke pelarut baru yang ditambahkan karena kemungkinan pelarut pertama sudah jenuh oleh senyawa sehingga tidak dapat melarutkan kembali senyawa-senyawa lainnya, akibatnya dengan remaserasi ini maka senyawa yang tertarik akan lebih banyak dan mempercepat proses ekstraksi. Hasil filtrat maserasi dan remaserasi disatukan dan selanjutnya diuapkan di atas waterbath menggunakan cawan porselin pada suhu 50-60 C hingga bobotnya tetap sehingga didapatkan ekstrak kental. Hasil ekstrak kental yang didapatkan yaitu seberat 2,2 g dengan nilai rendemen sebesar 14,67. Ekstrak kental ini yang kemudian digunakan untuk pengujian antiinflamasi dalam penelitian ini. C. Pengujian Efek Antiinflamasi Topikal Ekstrak Etanol Daun C.cujete