argumentasibagian pembahasan ini, peneliti menemukan 4 pola dengan
variasinya. Pola tersebut yaitu 1 Pola C-G dengan variasi pola C-G dan G-C, 2 Pola C-G-W dengan variasi pola C-G-W, C-W-G, W-G-C, W-C-G, G-W-C, dan
G-C-W, 3 Pola C-G-W-B dengan variasi pola C-G-W-B, C-G-B-W, G-W-C-B, G-W-B-C, dan C-B-G-W,dan 4 Pola C-G-W-B-M dengan variasi pola C-G-W-
B-M dan G-C-W-B-M. Berdasarkan pola paragraf-paragraf argumentasi yang telah ditemukan,
peneliti menentukan kadar ketajaman paragraf-paragraf argumentasinya. Penilaian kadar ketajaman ini dilihat berdasarkan kelengkapan elemen penyusun yang
membentuk pola tersebut. Di dalam jurnal kelautan ini, peneliti mendapatkan kadar ketajaman berdasarkan kelengkapan yang meliputi: 1 Lemah, 2 Cukup
Kuat, 3 Kuat, dan 4 Sangat Kuat. Kadar ketajaman ini berdasarkan modifikasi rubrikkadar ketajaman menurut kelengkapan elemen argumen Toulmin dalam
Agustini 2016.
4.2 Hasil Analisis Data dan Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pola dan kadar paragraf- paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel jurnal terakreditasi. Untuk tujuan
tersebut, peneliti menganalisis data dengan menggunakan teknik kajian isi.Peneliti membaca sampel data yaitubagian pembahasan artikel Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kelautan Tropis tahun 2015 kedepannya dalam pembahasan ini disebut JITKT, kemudian mengkaji setiap argumen yang terdapat di dalam paragrafnya.Di setiap
argumen, peneliti menganalisis setiap kalimat hingga paragraf yang menempati fungsi elemen-elemen argumen. Telah dijelaskan sebelumnya, ada enam elemen
argumen menurut Toulmin yaitu Claim, Ground, Warrant, Backing, Modal Qualifiers, dan Possible Rebbuttals. Peneliti kemudian menentukan dan
menempatkan setiap kalimat yang ada pada setiap pembahasan artikel sesuai dengan sifat, ciri dan fungsi keenam elemen tersebut. Penempatan elemen-elemen
dalam kalimat tidak selalu urut, namun fungsinya tetap sama. Oleh karena itu, peneliti memberikan nomor disetiap kalimat atau paragraf yang menempati
elemen tertentu untuk memudahkan peneliti menempatkan fungsi elemen pada kalimat. Untuk membantu menganalisis dan menempatkan fungsi elemen pada
kalimat, peneliti menggunakan beberapa pertanyaan seperti: Apa yang menjadi stand point penulis? Untuk mengidentifikasi Claim, Apa bukti dan alasan yang
dapat membenarkan Claim? Untuk menganalisis Ground, Apa jaminan yang menguatkan Claim dan menghubungkan Claim dengan Ground? Untuk
menentukan Warrants, Apa yang mendukung Warrant? Untuk mengidentifikasi Backing, Adakah kata atau frasa penanda yang menunjukkan derajat kepastian
Claim? Untuk mengidentifikasi Modal Qualifiers, dan Adakah kondisi yang berupa kemungkinan sanggahan atau pengecualian? Untuk mengidentifikasi
Rebuttal. Elemen-elemen yang telah dianalisis dan ditempatkan ini membentuk
pola-pola tertentu. Peneliti mengelompokkan pola-pola yang sama. Meskipun tidak sepenuhnya sama, pola-pola ini dikelompokkan menurut kemiripannya.
Peneliti menjelaskan dengan menggunakan beberapa data untuk setiap pola yg sama atau mirip. Beberapa pola paragraf argumentasi dalam artikel JITKT
dipaparkan dan dijelaskan untuk lebih memahami pola tersebut. Setelah diketahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI