Pola C-G-W-B dan Kadar Ketajamannya

Ilustrasi data yang berbentuk bagan tersebut menunjukkan bahwa C pada kalimat pertama, kemudian G di kalimat urutan kedua, lalu kalimat ketiga menempati W dan terakhir kalimat keempat merupakan elemen B. 4.2.3.2 Variasi pola C-G-B-W Pada variasi pola ini, urutan kalimat-kalimat pada argumennya hampir mirip dengan variasi pola C-G-W-B. Claim diletakkan di awal paragraf argumentasi, kemudian dilanjutkan dengan Ground. Di variasi pola ini, Backing tetap menempel pada Warrant hanya saja, Backing didahulukan sebelum Warrant. Meskipun demikian, fungsi-fungsi elemen ini tetap sama. Apabila diilustrasikan menjadi bagan seperti berikut. Bagan 4.12. Ilustrasi Data C-G-B-W Bagan ini menunjukkan bahwa kalimat pertama dalam paragraf merupakan Claim. Kalimat berikutnya pada paragraf atau argumen tersebut merupakan Ground, lalu kalimat ketiga merupakan Backing dan kalimat terakhir adalah Warrant. G 2 C 1 W 4 B 3 Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan data variasi pola C-G-B-W pada jurnal ITKT. Paragraf argumentasi tersebut dimulai dengan pendapat “hasil pengamatan dan analisis laju sedimentasi yang menunjukkan bahwa limbah padat budidaya udang karang tidak menyebar jauh dari lokasi KJA”.Ini merupakan poin awal dari penulis. Untuk mendukung poin tersebut, penulis menunjukkan alasannya dengan kalimat “karena arus laut hanya berkisar antara 1 Berdasarkan pengamatan dan analisis laju sedimentasi diperoleh bahwa limbah padat budidaya udang karang tidak menyebar jauh dari lokasi KJA,2karena arus laut hanya berkisar antara 0,068-0,2 mdt. Kecepatan pengen-dapan feses dan sisa pakan berkisar antara 0,0373 – 0,072 mdt, kedalaman perairan 8,50 m, maka dengan Gowen et al. 1989 dalam Barg 1992diperoleh penyebaran partikel feses dan sisa pakan mencapai jarak antara 8,24-45,58 m dari KJA Gambar 3. 3 Hasil penelitian Morrisey et al. 2000, mendapatkan bahwa sedimen dasar di perairan di bawah KJA yang meng-alami perubahan fisika dan kimia tidak lebih dari 50 m dari KJA, sementara McGhie et al. 2000 menyebutkan sebaran beban limbah organik menjadi jarak 20 m dari pusat KJA, dan pemusatan sedimen dapat me-nutupidasar perairan mencapai jarak 30 m dari KJA Rachmansyah, 2004.4 Jika dilihat dari dispersi sedimen selama kurun waktu pemeliharaan udang karang, terlihat bahwa pemusatan pengendapan bahan organik membentuk bidang elip di bawah KJA Gambar 4. Perubahan wilayah dampak yang terjadi akibat pola arus. Artikel 23, halaman 292, kolom 1-21, paragraf ke 12 Claim Ground Backing Warrant 0,068-0,2 mdt. Kecepatan pengen-dapan feses dan sisa pakan berkisar antara 0,0373 – 0,072 mdt, kedalaman perairan 8,50 m, maka dengan Gowen et al. 1989 dalam Barg 1992diperoleh penyebaran partikel feses dan sisa pakan mencapai jarak antara 8,24-45,58 m dari KJA Gambar 3”. Data ini membuktikan bahwa penyebaran limbah budidaya hanya berjarak 45,58 meter dan dikatakan tidak jauh dari KJA”. Claimini dijamin dengan kalimat “4 Jika dilihat dari dispersi sedimen selama kurun waktu pemeliharaan udang karang, terlihat bahwa pemusatan pengendapan bahan organik membentuk bidang elip di bawah KJA Gambar 4. Perubahan wilayah dampak yang terjadi akibat pola arus”. Kalimat tersebut menjelaskan pembentukan bidang elip di bawah KJA karena pemusatan pengendapan bahan organik yang maksudnya adalah limbah budidaya pada penjelasan Claim sebelumnya. Sehingga kalimat ini tentunya menempati fungsi Warrant karena menjamin Ground dan juga Claim yang telah diungkap sebelumnya. Untuk menegaskan Warrant ini, dituliskan sebelumnya mengenai hasil penelitian “Morrisey, et.al 2000, McGhie, et.al 2000 dalam Rachmansyah 2004 tentang sedimen dasar di perairan di bawah KJA dan sebaran limbah organic dari pusat KJA”. Oleh karena itu, keempat elemen ini saling berhubungan dan saling mendukung untuk membuktikan pendapat penulis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.2.3.3 Variasi pola G-W-C-B Pola G-C-W-B merupakan variasi perubahan letak empat elemen.Fungsinya tetap sama, hanya saja paragraf dalam argumen ini dimulai dari pemaparan data dan fakta yang menjadi Ground terlebih dahulu. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan umum Warrant yang menjembatani Ground dengan pendapat penulis atau Claim yang dituliskan setelahnya. Setelah itu, penulis menjamin Ground, Warrant, dan Claim dengan Backing di akhir paragraf. Variasi ini dapat diilustrasikan menjadi bagan seperti di bawah ini. Bagan 4.13 Ilustrasi Data G-W-C-B Urutan kalimat yang menempati posisi elemen argumen ini cukup berbeda.Paragraf dimulai dari kalimat pertama yang merupakan G, kemudian kalimat kedua atau berikutnya adalah W, selanjutnya kalimat ketiga menempati C, dan kalimat terakhir merupakan B.Untuk lebih jelasnya, berikut ini salah satu data dari paragraf argumentasi yang menggunakan variasi pola G-C-W-B. G 1 C 3 W 2 B 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1 Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh komposisi zooplankton di perairan pesisir Morella secara total sebanyak 43 jenis termasuk telur dan juvenil Copepoda, serta telur ikan. Total komposisi holoplankton sebanyak 33 jenis dan meroplankton 10 jenis. Komposisi zooplankton secara lebih detail tersaji pada Gambar 2. Komposisi jenis zooplankton tertinggi terdapat di Stasiun 4, yaitu mencapai 28 jenis dan paling rendah 20 jenis Stasiun 2 dan Stasiun 5.Analog dengan komposisi total zooplankton, komposisi jenis holoplankton tertinggi juga terdapat di Stasiun 4 dan paling rendah di Stasiun 5.2 Tingginya komposisiholoplankton dapat mengindikasikan besarnya potensialitas makanan alami bagi meroplankton larva biota laut tertentu ketika cadangan kuning telur sudah habis dan mengharuskan mencari sumber asupan makanan dari luar.Sehingga dengan semakin beragamnya komposisi holoplankton di suatu perairan dapat mendukungketersediaan makanan bagi meroplankton.Kondisi berbeda ditunjukkan oleh komposisi jenis meroplankton yang mencapai nilai tertinggi sebanyak 8 jenis pada Stasiun 5 dan paling rendah 4 jenis Stasiun 1 dan Stasiun 2.3 Adanya dinamika atau variasi komposisi zooplankton secara umum dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, kondisi lingkungan yang sesuai, faktor persaingan dan pemangsaan prey andpredation serta pengaruh migrasi vertical zooplankton.4 Hal ini sejalan dengan Ara dan Hiromi 2009 yang menyatakan bahwa faktor ketersediaan makanan merupakan salah satu komponen penting terhadap keberadaan zoo-plankton di suatu perairan.Hasil kajian UPT BKBL LIPI 2011 menunjukkan bahwakomposisi fitoplankton di Pesisir Morella didominasi oleh kelompok Diatomyang mencapai lebih dari 60 dari total fitoplankton. Ground Warrant Claim Argumen pada paragraf argumentasi artikel tersebut, diawali dengan data mengenai “hasil identifikasi di stasiun penelitian pesisir Morella yang memperoleh komposisi zooplankton, holoplankton dan meroplankton.Disajikan juga komposisi jenis tertinggi yang terdapat di stasiun-stasiun penelitian pesisir Morella”.Sudah jelas data-data ini menempati posisi elemen Ground. Dari data ini, peneliti kemudian menjelaskan mengenai tingginya holoplankton indikasi besarnya potensialitas makanan alami bagi meroplankton larva biota laut tertentu ketika cadangan kuning telur sudah habis dan mengharuskan mencari sumber asupan makanan dari luar.Indikasi yang ditarik dari data merupakan pendapat dari penulis mengenai hal tersebut. Maka, kalimat bernomor 2 merupakan stand point atau Claim dari penulis. Selanjutnya, penulis menunjukkan pernyataan umum “Adanya dinamika atau variasi komposisi zooplankton dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, kondisi lingkungan yang sesuai, faktor persaingan dan pemangsaan prey andpredation serta pengaruh migrasi vertical zooplankton”. Kalimat tersebut menjamin Claim mengenai “tingginya komposisi holoplankton dan hubungannya dengan komposisi meroplankton”, maka kalimat tersebut merupakan elemen Warrant pada argumen ini. Warrant tersebut, didukung oleh Backing dari Tingginya komposisi fitoplankton dapat mendukung ketersediaan makanan bagi zooplankton di pesisir Morella yang banyak dihuni oleh jenis zooplankton herbivore seperti Copepoda yang mencapai 20 jenis. Artikel 10, halaman 112-113, kolom 21, paragraf ke 1 Backing pernyataan “Ara dan Hiromi 2009” yang sejalan dengan pernyataan dalam Warrant. Selain pernyataan tersebut, Backing ini dilengkapi dengan “Hasil Kajian UPT BKBL LIPI 2011 tentang komposisi fitoplankton di pesisir Morella”. 4.2.3.4 Variasi pola G-W-B-C Pola G-W-B-C ini merupakan variasi empat elemen yang diawali Ground data fakta pada awal paragrafnya. Kemudian di akhir paragraf ini dipaparkan Claimyang menunjukkan pendapat penulis dengan cara menyimpulkan. Diantara Ground dan Claim ini, diselipkan kalimat-kalimat yang menempati fungsi Warrant dan menghubungkan keduanya. Di antara Ground dan Claim juga dilengkapi Backing yang diletakkan setelah Warrant. Keempat elemen ini sama seperti pola-pola sebelumnya, saling berhubungan dan menempati fungsinya masing-masing. Apabila digambarkan dengan bagan akan menjadi berikut ini. Bagan 4.14 Ilustrasi G-W-B-C Pada bagan ini, menunjukkan bahwa kalimat pertama paragraf yang mengandung argumen merupakan Ground yang mendukung Claim di kalimat terakhir. Selanjutnya, Warrant diikuti oleh Backing pada kalimat ke dua dan ketiga. Keduanya bersama-sama menjembatani G dan C G 1 C 4 W 2 B 3 1 Hasil pengukuran nilai statistik dari ukuran butiran sedimen dapat dilihat pada Tabel 2.Ukuran butiran rata-rata adalah sebuah indeks pengukuran ukuran butiran berdasarkan persentase berat fraksi pada tiap sampel.2 Hasil yang diperoleh kemudian dapat dikatakan sebagai ukuran butiran yang mewakili sampel. Ukuran butiran dapat mengindikasikan besarnya energi yang berasal dari aliran air atau angin yang bekerja di daerah tersebut Folk and Ward, 1957; Friedman, 1967.3Dalam penelitian ini ditemukan ukuran butiran rata-rata terbesar cenderung berada pada KTM, tepatnya pada stasiun 4, 5, dan 6. Melihat posisi ketiga stasiun tersebut merupakan kanal yang lebih sempit dibandingkan KLM stasiun 1, 2, 3 atau KDM stasiun 7, 8, 9.4 Merujuk pada konsep hidrodinamika, arus akan mengalir lebih cepat saat memasuki kanal yang lebih sempit Ingmanson dan William, 1985; Dyer, 1986. Penjelasan ini kemudian mengoreksi hasil yang diperoleh oleh Purnawan et al. 2012 yang mendapatkan rerata arus tertinggi berada pada KLM.Diduga terdapat bias, dimana arus yang terukur diperoleh pada saat periode pengumpulan data saja.5 Sementara hasil studi ini menegaskan variasi kondisi yang terjadi pada muara Kuala Gigieng dalam interval waktu yang cukup lama. Artikel 2, halaman 18, kolom 1, paragraf ke 1-2 Ground Warrant Backing Claim Ground Berikut ini data argumen yang menggunakan variasi pola G-W-B-C. Data diatas, merupakan argumen yang terdiri dari dua paragraf namun masih berurutan dalam pembahasan yang sama. Kalimat pertama dalam paragraf pertama merupakan “data hasil pengukuran nilai statistik dari ukuran butiran sedimen”. Data ini merupakan dasar atau Ground dari penulis untuk mengungkapkan pendapatnya selama penelitian. Kemudian, masih dalam paragraf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tersebut, penulis menjelaskan lebih lanjut mengenai penemuan-penemuannya.Ini merupakan pernyataan umum dari “Folk and Ward, 1957; Friedman, 1967” yang menjembatani Ground dengan Claim pada paragraf berikutnya.Selanjutnya setelah Warrant, penulis masih menunjukkan data penelitian. Barulah, setelah Warrant dan Ground tersebut, penulis menunjukkan pernyataan dari ahli yaitu “Ingmanson dan William, 1985 ; Dyer, 1986”. Pernyataan ahli ini menjadi dukungan atauBacking untuk Warrant. Lalu di ahir paragraf, penulis menunjukkan Claim bahwa “hasil studi ini menegaskan variasi kondisi yang terjadi pada muara Kuala Gigieng dalam interval waktu yang cukup lama”. 4.2.3.5 Variasi pola C-B-G-W Variasi pola ini sama dengan variasi pola empat elemen lain yang terdiri dari Claim, Ground, Backingdan Warrant. Hal yang membedakan hanyalah letak kalimat yang memiliki fungsi empat elemen tersebut. Argumen dengan pola ini dimulai dengan Claim kemudian diikuti oleh Backing, kemudian didukung oleh Ground dan barulah ditunjukkan Warrant di akhir paragraf. Berikut ini adalah data paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel JITKT yang menggunakan variasi pola ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Argumen di atas merupakan argumen dengan variasi pola W-B-G-C. Paragraf argumentasi tersebut hanya terdiri dari empat kalimat dan setiap kalimatnya menempati fungsi elemen yang berbeda. Kalimat pertama menjabarkan bahwa“Nilai pH merupakan salah satu parameter indikator penting dalam memantau kestabilan perairan”. Kalimat ini merupakan awalan dan pernyataan mengenai nilai PH, maka kalimat ini memiliki fungsi sebagai Claim. Kalimat tersebut dibenarkan dengan pendapat ahli di kalimat berikutnya yang berbunyi “Sebagaimana dikemukakan oleh Simanjuntak 2012 bahwa organism aquatik mempunyai batasan variasi pH”. Maka, kalimat ini dapat digolongkan menjadi elemen Backing. Kalimat berikutnya menunjukkan data “kisaran nilai pH semua perlakuan hampir sama yaitu antara 7,65-8,11 dengan nilai rerata antara 7,82- 7,88dalam penelitian”,sehingga kalimat ini termasuk dalam elemen Ground. Di akhir argumen, penulis menunjukkan bahwa “kisaran pH ini masih normal sesuaiKriteria Ambang Batas NAB Baku Mutu Air Laut yaitu antara 6,5-8,5 Warrant Claim 1Nilai pH merupakan salah satu parameter indikator penting dalam memantau kestabilan perairan.2Sebagaimana dikemukakan oleh Simanjuntak 2012 bahwa organism aquatik mempunyai batasan variasi pH. 3 Dalam penelitian ini kisaran nilai pH semua perlakuan hampir sama yaitu antara 7,65-8,11 dengan nilai rerata antara 7,82-7,88. 4 Kisaran nilai pH ini masih normal sesuai Kriteria Ambang Batas NAB Baku Mutu Air Laut yaitu antara 6,5-8,5 KMNLH, 2004. Artikel 25, halaman 302, kolom 2, paragraf ke 2 Ground Backing KMNLH, 2004”. Kalimat tersebut dapat menjadi Warrant karena kalimat tersebut berisi kriteria umum untuk menunjukkan pendapatnya. Berikut ini adalah ilustrasi data tersebut dalam sebuah bagan. Bagan 4.15 Ilustrasi Data C-B-G-W Bagan di atas menunjukkan bahwa argumen pada data tersebut kalimat pertamanya merupakan Claim, kemudian didukung oleh Backing di kalimat kedua. Selanjutnya di tunjukkan elemen Ground dan di akhir paragraf barulah dituliskan Warrant. 4.2.3.6 Kadar ketajaman pola C-G-W-B Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pola C-G-W-B merupakan pola yang disusun oleh empat elemen yaitu tiga elemen utama Claim, Ground, dan Warrant, juga satu elemen pelengkap Backing. Berdasarkan tabel kadar ketajaman argumen menurut kelengkapan elemennya kadar ketajaman pola ini termasuk kuat. Semakin lengkap elemennya, semakin baik kadar ketajamannya. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit elemennya, semakin lemah kadar ketajamannya. Maka dari data yang didapatkan, argumen berpola C-G-W-B pada paragraf G 3 C 1 W 4 B 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI argumentasi bagian pembahasan artikel Jurnal ITKT memiliki kadar ketajaman argumen yang kuat.

4.2.4 Pola C-G-W-B-M dan Kadar Ketajamannya

Pola C-G-W-B-M terdiri dari lima elemen argumen Toulmin. Pola ini terdiri dari Claim, Ground, Warrant, Backing, dan Modal Qualifiers. Dimulai dari Claim yang menjadi stand point dari penulis dalam memberikan argumen, dilanjutkan dengan memberikan alasan dan dasar untuk pendapat tersebut yang berupa data dan fakta Ground. Kemudian, kedua elemen itu di dukung dengan Warrantyang menjamin hubungan antara Ground dan Claim. Tak hanya itu, juga dilengkapi juga dengan Backing yang mendukung dari pendapat ahli. Selain ke empat elemen tersebut, pada Claim menempel kata atau frasa yang menunjukkan derajat kepastian dari pendapat penulis. Kata atau frasa ini disebut dengan Modal Qualifiers. Apabila digambarkan dengan bagan, pola ini menjadi seperti berikut ini. Bagan 4.16 Pola C-G-W-B-M G M W B C Terlihat di atas, elemen G menuju C yang mengartikan bahwa Ground mendukung Claim. Kemudian, W didukung oleh B berada ditengah-tengah G dan C yang menunjukkan bahwa Warrant bersama Backing menghubungkan Ground dan Claim. Selain itu, dari arah bawah, M ditarik garis dari C yang berarti bahwa Modal Qualifiers menempel pada Claim untuk menunjukkan derajat kepastian dari pendapat penulis. Di dalam bagian pembahasan artikel jurnal ITKT, paragraf argumentasi yang menggunakan pola ini tidak banyak. Hanya ada dua argumen dalam paragraf yang menggunakan pola ini dengan variasi pola C-G-W-B-M dan variasi pola G-W-B-C-M. Berikut ini penjelasan datanya. 4.2.4.1 Variasi pola C-G-W-B-M Variasi ini dimulai dari urutan kalimat Claim dengan tambahan frasa atau kata yang menunjukan derajat kepastian atau Modal Qualifiers, lalu dilanjutkan dengan kalimat yang menempati fungsi Ground. Berikutnya, penulis meletakkan Warrant bersama Backing untuk mendukung Claim dan Ground. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah data yang menggunakan variasi tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pada paragraf argumentasi ini, penulis mengungkapkan pendapatnya dengan kalimat “1 Pertumbuhan anakan siput mata bulan yang cenderung lebih cepat dipelihara pada media yang besuhu 26±0,5°C P2 adalah diduga berhubungan dengan daya komsumsi pakan harian yang tinggi”. Kalimat ini merupakan masalah yang ingin disampaikan penulis “mengenai pertumbuhan anakan siput dan dugaan tentang hubungannya dengan daya konsumsi”, sehingga ini dapat dikatakan Claim. Pada kalimat ini terdapat Modal Qualifiers yang berupa kata diduga. Kata ini menunjukkan bahwa penulis masih menduga atau Modal 1 Pertumbuhan anakan siput mata bulan yang cenderung lebih cepat dipelihara pada media yang besuhu 26±0,5°C P2 adalah diduga berhubungan dengan daya komsumsi pakan harian yang tinggi. 2 Dugaan ini terlihat pada Gambar 6, persentase daya komsumsi pakan rerata harian tertinggi cenderung tercatat pada media yang bersuhu antara 25,5- 26,5 ᴼC P2 yaitu sebesar 84,1 dibandingkan dengan perlakuan lainnya P1 sebesar 81,6; P3 sebesar 80,7 dan P4 sebesar 77,8. 3 Nilai determinasi R²= 0,904 menggambarkan bahwa pertumbuhan anakan siput mata bulan sangat dipengaruhi oleh dayakonsumsi pakan sebesar 90,4, sisanya sebesar9,6 pengaruh diluar faktor uji yang tidak dapat dijelaskan dalam model.4 Hal ini sesuai dengan hasil temuan Foster et al. 1998 bahwa daya konsumsi pakan siput jenis Turbo sarmaticus turut dipenga-ruhi oleh suhu,pada ukuran juvenil dan dewasa dayakonsumsi be-berapa jenis algae G. pristoides, U. Rigida dan Corallina spp. adalah sebesarantara 1,5-5,8 kali lebih tinggi pada kondisi suhu 20°C dan 25°C, dari pada kondisi suhu 15°C. Diuraikan pula pada ukuran juvenil daya serap pakan algae sebesar antara 9,1-74,8 dan 7,3-77,1 untuk ukuran dewasa. Artikel 25, halaman 304, kolom 1, paragraf ke 1 Claim Warrant Ground Backing belum kuat dengan pendapat yang telah ditemukan atau diungkapkan. Namun, kelemahan penulis ini kemudian ditutupi dengan Ground yang berupa data berbunyi, “terlihat pada Gambar 6, persentase daya komsumsi pakan rerata harian tertinggi cenderung tercatat pada media yang bersuhu antara 25,5- 26,5 ᴼC P2 yaitu sebesar 84,1 dibandingkan dengan perlakuan lainnya P1 sebesar 81,6; P3 sebesar 80,7 dan P4 sebesar 77,8”. Tak hanya itu, penulis juga menjamin dengan Warrant pada kalimat bernomor 3.Warrant ini merupakan penggambaran dan pernyataan umum mengenai “pertumbuhan anakan siput mata bulan sangat dipengaruhi oleh dayakonsumsi pakan sebesar 90,4”. Setelah itu, data ini ditutup dengan Backing yang berupa hasil temuan “Foster et al. 1998”. Data ini digambarkan dengan bagan seperti berikut. Bagan 4.17 Ilus trasi Data C-G-W-B-M Bagan tersebut menggambarkan bahwa C berada di kalimat pertama dan dilengkapi dengan Modal pada kalimat pertama itu. Kemudian, kalimat berikutnya di argumen tersebut adalah Ground. Lalu, dijamin dengan Warrant bersama Backing di kalimat ketiga dan keempat. G 2 M 1 W 3 B 4 C 1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4.2.4.2 Variasi Pola G-C-W-B-M Pola G-C-W-B-M dimulai dari data dan fakta maupun alasan-alasan yang menjadi dasar sebuah argumen. Kemudian, dilanjutkan dengan menunjukkan pendapat dari penulis atau argumentator yang disebut Claim. Ground dan Claim ini kemudian didukung dengan sebuah jaminan atau Warrant yang ditempeli oleh Backing sehingga menjadi sebuah kesatuan argumen. Di dalam Claim juga diletakkan kata modal yang menunjukkan derajat kepastian pendapat penulis. Berikut ini merupakan data yang menggunakan variasi pola tersebut. 1 Berdasarkan Gambar 2, terlihat bahwa Copepoda mendominasi di semua stasiun dengan persentase kelimpahan rata-rata mencapai 53,70 dan kelimpahan tertinggi mencapai 76,81 dari total populasi zooplankton Stasiun 1 serta terendah di 46,05 di Stasiun 3. Kondisi ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan persentase kelimpahan rata-rata zooplankton demersal di Pesisir Morella yang dapat juga mencapai 72 Sidabutar, 1996. 2 Tingginya persentase kelimpahan Copepoda diduga terkait dengan kemampuannya dalam beradaptasi terhadap kondisi oseanografi di daerah pesisir yang sangat dinamis temperatur dan salinitas bila dibandingkan dengan kelompok zooplankton yang lain sehingga kelimpahan Copepoda akan lebih tinggi. 3 Kondisi ini tentu jugadidukung dengan ketersediaan fitoplankton yang menjadi pakan alaminya. 4 Hal ini sejalan dengan Baars et al., 1990; Arinardi 1996; Rezai et al., 2004 dan Eloire et al., 2010 yang menjelaskan bahwa Copepoda melimpah di perairan pesisir dengan nilai lebih dari 50 dari total zooplankton. Artikel 10, halaman 113, kolom 2, paragraf ke 2 Warrant Ground Modal Claim Backing