Pola C-G-W-B dan Kadar Ketajamannya
Ilustrasi data yang berbentuk bagan tersebut menunjukkan bahwa C pada kalimat pertama, kemudian G di kalimat urutan kedua, lalu kalimat ketiga
menempati W dan terakhir kalimat keempat merupakan elemen B. 4.2.3.2
Variasi pola C-G-B-W Pada variasi pola ini, urutan kalimat-kalimat pada argumennya hampir
mirip dengan variasi pola C-G-W-B. Claim diletakkan di awal paragraf argumentasi, kemudian dilanjutkan dengan Ground. Di variasi pola ini, Backing
tetap menempel pada Warrant hanya saja, Backing didahulukan sebelum Warrant. Meskipun demikian, fungsi-fungsi elemen ini tetap sama. Apabila diilustrasikan
menjadi bagan seperti berikut.
Bagan 4.12. Ilustrasi Data C-G-B-W
Bagan ini menunjukkan bahwa kalimat pertama dalam paragraf merupakan Claim. Kalimat berikutnya pada paragraf atau argumen tersebut
merupakan Ground, lalu kalimat ketiga merupakan Backing dan kalimat terakhir adalah Warrant.
G 2 C 1
W 4 B 3
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan data variasi pola C-G-B-W pada jurnal ITKT.
Paragraf argumentasi tersebut dimulai dengan pendapat “hasil pengamatan dan analisis laju sedimentasi yang menunjukkan bahwa limbah
padat budidaya udang karang tidak menyebar jauh dari lokasi KJA”.Ini merupakan poin awal dari penulis. Untuk mendukung poin tersebut, penulis
menunjukkan alasannya dengan kalimat “karena arus laut hanya berkisar antara
1 Berdasarkan pengamatan dan analisis laju sedimentasi diperoleh bahwa limbah padat budidaya udang karang tidak menyebar jauh
dari lokasi KJA,2karena arus laut hanya berkisar antara 0,068-0,2 mdt. Kecepatan pengen-dapan feses dan sisa pakan berkisar antara
0,0373 – 0,072 mdt, kedalaman perairan 8,50 m, maka dengan Gowen et al. 1989 dalam Barg 1992diperoleh penyebaran
partikel feses dan sisa pakan mencapai jarak antara 8,24-45,58 m dari KJA Gambar 3. 3 Hasil penelitian Morrisey et al. 2000,
mendapatkan bahwa sedimen dasar di perairan di bawah KJA yang meng-alami perubahan fisika dan kimia tidak lebih dari 50 m dari
KJA, sementara McGhie et al. 2000 menyebutkan sebaran beban limbah organik menjadi jarak 20 m dari pusat KJA, dan pemusatan
sedimen dapat me-nutupidasar perairan mencapai jarak 30 m dari KJA Rachmansyah, 2004.4 Jika dilihat dari dispersi sedimen
selama kurun waktu pemeliharaan udang karang, terlihat bahwa pemusatan pengendapan bahan organik membentuk bidang elip di
bawah KJA Gambar 4. Perubahan wilayah dampak yang terjadi akibat pola arus.
Artikel 23, halaman 292, kolom 1-21, paragraf ke 12 Claim
Ground
Backing
Warrant
0,068-0,2 mdt. Kecepatan pengen-dapan feses dan sisa pakan berkisar antara 0,0373 – 0,072 mdt, kedalaman perairan 8,50 m, maka dengan Gowen et al.
1989 dalam Barg 1992diperoleh penyebaran partikel feses dan sisa pakan mencapai jarak antara 8,24-45,58 m dari KJA Gambar 3”. Data ini
membuktikan bahwa penyebaran limbah budidaya hanya berjarak 45,58 meter dan dikatakan tidak jauh dari KJA”.
Claimini dijamin dengan kalimat “4 Jika dilihat dari dispersi sedimen selama kurun waktu pemeliharaan udang karang, terlihat bahwa pemusatan
pengendapan bahan organik membentuk bidang elip di bawah KJA Gambar 4. Perubahan wilayah dampak yang terjadi akibat pola arus”. Kalimat tersebut
menjelaskan pembentukan bidang elip di bawah KJA karena pemusatan pengendapan bahan organik yang maksudnya adalah limbah budidaya pada
penjelasan Claim sebelumnya. Sehingga kalimat ini tentunya menempati fungsi Warrant karena menjamin Ground dan juga Claim yang telah diungkap
sebelumnya. Untuk menegaskan Warrant ini, dituliskan sebelumnya mengenai hasil penelitian “Morrisey, et.al 2000, McGhie, et.al 2000 dalam
Rachmansyah 2004 tentang sedimen dasar di perairan di bawah KJA dan sebaran limbah organic dari pusat KJA”. Oleh karena itu, keempat elemen ini
saling berhubungan dan saling mendukung untuk membuktikan pendapat penulis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2.3.3 Variasi pola G-W-C-B
Pola G-C-W-B
merupakan variasi
perubahan letak
empat elemen.Fungsinya tetap sama, hanya saja paragraf dalam argumen ini dimulai dari
pemaparan data dan fakta yang menjadi Ground terlebih dahulu. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan umum Warrant yang menjembatani Ground
dengan pendapat penulis atau Claim yang dituliskan setelahnya. Setelah itu, penulis menjamin Ground, Warrant, dan Claim dengan Backing di akhir paragraf.
Variasi ini dapat diilustrasikan menjadi bagan seperti di bawah ini.
Bagan 4.13 Ilustrasi Data G-W-C-B
Urutan kalimat yang menempati posisi elemen argumen ini cukup berbeda.Paragraf dimulai dari kalimat pertama yang merupakan G, kemudian
kalimat kedua atau berikutnya adalah W, selanjutnya kalimat ketiga menempati C, dan kalimat terakhir merupakan B.Untuk lebih jelasnya, berikut ini salah satu data
dari paragraf argumentasi yang menggunakan variasi pola G-C-W-B. G 1
C 3 W 2
B 4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh komposisi zooplankton di perairan pesisir Morella secara total sebanyak 43 jenis
termasuk telur dan juvenil Copepoda, serta telur ikan. Total komposisi holoplankton sebanyak 33 jenis dan meroplankton 10
jenis. Komposisi zooplankton secara lebih detail tersaji pada Gambar 2. Komposisi jenis zooplankton tertinggi terdapat di
Stasiun 4, yaitu mencapai 28 jenis dan paling rendah 20 jenis Stasiun 2 dan Stasiun 5.Analog dengan komposisi total
zooplankton, komposisi jenis holoplankton tertinggi juga terdapat di Stasiun 4 dan paling rendah di Stasiun 5.2 Tingginya
komposisiholoplankton dapat
mengindikasikan besarnya
potensialitas makanan alami bagi meroplankton larva biota laut tertentu ketika cadangan kuning telur sudah habis dan
mengharuskan mencari
sumber asupan
makanan dari
luar.Sehingga dengan
semakin beragamnya
komposisi holoplankton di suatu perairan dapat mendukungketersediaan
makanan bagi meroplankton.Kondisi berbeda ditunjukkan oleh komposisi jenis meroplankton yang mencapai nilai tertinggi
sebanyak 8 jenis pada Stasiun 5 dan paling rendah 4 jenis Stasiun 1 dan Stasiun 2.3 Adanya dinamika atau variasi komposisi
zooplankton secara umum dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, kondisi lingkungan yang sesuai, faktor persaingan dan
pemangsaan prey andpredation serta pengaruh migrasi vertical zooplankton.4 Hal ini sejalan dengan Ara dan Hiromi 2009
yang menyatakan bahwa faktor ketersediaan makanan merupakan salah satu komponen penting terhadap keberadaan zoo-plankton
di suatu perairan.Hasil kajian UPT BKBL LIPI 2011 menunjukkan bahwakomposisi fitoplankton di Pesisir Morella
didominasi oleh kelompok Diatomyang mencapai lebih dari 60 dari total fitoplankton.
Ground
Warrant
Claim
Argumen pada paragraf argumentasi artikel tersebut, diawali dengan data mengenai “hasil identifikasi di stasiun penelitian pesisir Morella yang
memperoleh komposisi zooplankton, holoplankton dan meroplankton.Disajikan juga komposisi jenis tertinggi yang terdapat di stasiun-stasiun penelitian pesisir
Morella”.Sudah jelas data-data ini menempati posisi elemen Ground. Dari data ini, peneliti kemudian menjelaskan mengenai tingginya holoplankton indikasi
besarnya potensialitas makanan alami bagi meroplankton larva biota laut tertentu ketika cadangan kuning telur sudah habis dan mengharuskan mencari
sumber asupan makanan dari luar.Indikasi yang ditarik dari data merupakan pendapat dari penulis mengenai hal tersebut. Maka, kalimat bernomor 2
merupakan stand point atau Claim dari penulis. Selanjutnya, penulis menunjukkan pernyataan umum “Adanya dinamika
atau variasi komposisi zooplankton dipengaruhi oleh ketersediaan makanan, kondisi lingkungan yang sesuai, faktor persaingan dan pemangsaan prey
andpredation serta pengaruh migrasi vertical zooplankton”. Kalimat tersebut menjamin Claim mengenai “tingginya komposisi holoplankton dan hubungannya
dengan komposisi meroplankton”, maka kalimat tersebut merupakan elemen Warrant pada argumen ini. Warrant tersebut, didukung oleh Backing dari
Tingginya komposisi fitoplankton dapat mendukung ketersediaan makanan bagi zooplankton di pesisir Morella yang banyak dihuni
oleh jenis zooplankton herbivore seperti Copepoda yang mencapai 20 jenis.
Artikel 10, halaman 112-113, kolom 21, paragraf ke 1 Backing
pernyataan “Ara dan Hiromi 2009” yang sejalan dengan pernyataan dalam Warrant. Selain pernyataan tersebut, Backing ini dilengkapi dengan “Hasil Kajian
UPT BKBL LIPI 2011 tentang komposisi fitoplankton di pesisir Morella”. 4.2.3.4
Variasi pola G-W-B-C Pola G-W-B-C ini merupakan variasi empat elemen yang diawali Ground
data fakta pada awal paragrafnya. Kemudian di akhir paragraf ini dipaparkan Claimyang menunjukkan pendapat penulis dengan cara menyimpulkan. Diantara
Ground dan Claim ini, diselipkan kalimat-kalimat yang menempati fungsi Warrant dan menghubungkan keduanya. Di antara Ground dan Claim juga
dilengkapi Backing yang diletakkan setelah Warrant. Keempat elemen ini sama seperti pola-pola sebelumnya, saling berhubungan dan menempati fungsinya
masing-masing. Apabila digambarkan dengan bagan akan menjadi berikut ini.
Bagan 4.14 Ilustrasi G-W-B-C
Pada bagan ini, menunjukkan bahwa kalimat pertama paragraf yang mengandung argumen merupakan Ground yang mendukung Claim di kalimat
terakhir. Selanjutnya, Warrant diikuti oleh Backing pada kalimat ke dua dan ketiga. Keduanya bersama-sama menjembatani G dan C
G 1 C 4
W 2 B 3
1 Hasil pengukuran nilai statistik dari ukuran butiran sedimen dapat dilihat pada Tabel 2.Ukuran butiran rata-rata
adalah sebuah indeks pengukuran ukuran butiran berdasarkan persentase berat fraksi pada tiap sampel.2 Hasil yang diperoleh
kemudian dapat dikatakan sebagai ukuran butiran yang mewakili sampel. Ukuran butiran dapat mengindikasikan besarnya energi
yang berasal dari aliran air atau angin yang bekerja di daerah tersebut Folk and Ward, 1957; Friedman, 1967.3Dalam
penelitian ini ditemukan ukuran butiran rata-rata terbesar cenderung berada pada KTM, tepatnya pada stasiun 4, 5, dan 6.
Melihat posisi ketiga stasiun tersebut merupakan kanal yang lebih sempit dibandingkan KLM stasiun 1, 2, 3 atau KDM stasiun 7,
8, 9.4 Merujuk pada konsep hidrodinamika, arus akan mengalir lebih cepat saat memasuki kanal yang lebih sempit Ingmanson
dan William, 1985; Dyer, 1986. Penjelasan ini kemudian mengoreksi hasil yang diperoleh oleh Purnawan et al. 2012 yang
mendapatkan rerata arus tertinggi berada pada KLM.Diduga terdapat bias, dimana arus yang terukur diperoleh pada saat
periode pengumpulan data saja.5 Sementara hasil studi ini menegaskan variasi kondisi yang terjadi pada muara Kuala
Gigieng dalam interval waktu yang cukup lama. Artikel 2, halaman 18, kolom 1, paragraf ke 1-2
Ground
Warrant
Backing
Claim Ground
Berikut ini data argumen yang menggunakan variasi pola G-W-B-C.
Data diatas, merupakan argumen yang terdiri dari dua paragraf namun masih berurutan dalam pembahasan yang sama. Kalimat pertama dalam paragraf
pertama merupakan “data hasil pengukuran nilai statistik dari ukuran butiran sedimen”. Data ini merupakan dasar atau Ground dari penulis untuk
mengungkapkan pendapatnya selama penelitian. Kemudian, masih dalam paragraf PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut, penulis menjelaskan lebih lanjut mengenai penemuan-penemuannya.Ini merupakan pernyataan umum dari “Folk and Ward, 1957; Friedman, 1967” yang
menjembatani Ground dengan Claim pada paragraf berikutnya.Selanjutnya setelah Warrant, penulis masih menunjukkan data penelitian.
Barulah, setelah Warrant dan Ground tersebut, penulis menunjukkan pernyataan dari ahli yaitu “Ingmanson dan William, 1985 ; Dyer, 1986”.
Pernyataan ahli ini menjadi dukungan atauBacking untuk Warrant. Lalu di ahir paragraf, penulis menunjukkan Claim bahwa “hasil studi ini menegaskan variasi
kondisi yang terjadi pada muara Kuala Gigieng dalam interval waktu yang cukup lama”.
4.2.3.5 Variasi pola C-B-G-W
Variasi pola ini sama dengan variasi pola empat elemen lain yang terdiri dari Claim, Ground, Backingdan Warrant. Hal yang membedakan hanyalah letak
kalimat yang memiliki fungsi empat elemen tersebut. Argumen dengan pola ini dimulai dengan Claim kemudian diikuti oleh Backing, kemudian didukung oleh
Ground dan barulah ditunjukkan Warrant di akhir paragraf. Berikut ini adalah data paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel JITKT yang menggunakan
variasi pola ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Argumen di atas merupakan argumen dengan variasi pola W-B-G-C. Paragraf argumentasi tersebut hanya terdiri dari empat kalimat dan setiap
kalimatnya menempati fungsi elemen yang berbeda. Kalimat pertama
menjabarkan bahwa“Nilai pH merupakan salah satu parameter indikator penting dalam memantau kestabilan perairan”. Kalimat ini merupakan awalan dan
pernyataan mengenai nilai PH, maka kalimat ini memiliki fungsi sebagai Claim. Kalimat tersebut dibenarkan dengan pendapat ahli di kalimat berikutnya yang
berbunyi “Sebagaimana dikemukakan oleh Simanjuntak 2012 bahwa organism aquatik mempunyai batasan variasi pH”. Maka, kalimat ini dapat digolongkan
menjadi elemen Backing. Kalimat berikutnya menunjukkan data “kisaran nilai pH semua
perlakuan hampir sama yaitu antara 7,65-8,11 dengan nilai rerata antara 7,82- 7,88dalam penelitian”,sehingga kalimat ini termasuk dalam elemen Ground. Di
akhir argumen, penulis menunjukkan bahwa “kisaran pH ini masih normal sesuaiKriteria Ambang Batas NAB Baku Mutu Air Laut yaitu antara 6,5-8,5
Warrant Claim
1Nilai pH merupakan salah satu parameter indikator penting dalam
memantau kestabilan
perairan.2Sebagaimana dikemukakan oleh Simanjuntak 2012 bahwa organism aquatik
mempunyai batasan variasi pH. 3 Dalam penelitian ini kisaran nilai pH semua perlakuan hampir sama yaitu antara 7,65-8,11
dengan nilai rerata antara 7,82-7,88. 4 Kisaran nilai pH ini masih normal sesuai Kriteria Ambang Batas NAB Baku Mutu Air
Laut yaitu antara 6,5-8,5 KMNLH, 2004. Artikel 25, halaman 302, kolom 2, paragraf ke 2
Ground Backing
KMNLH, 2004”. Kalimat tersebut dapat menjadi Warrant karena kalimat tersebut berisi kriteria umum untuk menunjukkan pendapatnya.
Berikut ini adalah ilustrasi data tersebut dalam sebuah bagan.
Bagan 4.15 Ilustrasi Data C-B-G-W
Bagan di atas menunjukkan bahwa argumen pada data tersebut kalimat pertamanya merupakan Claim, kemudian didukung oleh Backing di kalimat
kedua. Selanjutnya di tunjukkan elemen Ground dan di akhir paragraf barulah dituliskan Warrant.
4.2.3.6 Kadar ketajaman pola C-G-W-B
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pola C-G-W-B merupakan pola yang disusun oleh empat elemen yaitu tiga elemen utama Claim, Ground, dan
Warrant, juga satu elemen pelengkap Backing. Berdasarkan tabel kadar ketajaman argumen menurut kelengkapan elemennya kadar ketajaman pola ini termasuk
kuat. Semakin lengkap elemennya, semakin baik kadar ketajamannya. Begitu pula sebaliknya, semakin sedikit elemennya, semakin lemah kadar ketajamannya.
Maka dari data yang didapatkan, argumen berpola C-G-W-B pada paragraf G 3
C 1 W 4
B 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
argumentasi bagian pembahasan artikel Jurnal ITKT memiliki kadar ketajaman argumen yang kuat.