frase atau keterangan yang digunakan sebagai penanda kepastian antara lain perlu, pasti, dan tentu saja. Adapun penanda kemungkinan antara lainagaknya, kiranya,
rupaya, kemungkinannya, sejauh bukti yang ada, sangat mungkin, mungkin sekali, dan masuk akal. Berikut ini contoh Modals dalam Rani, dkk., 2006: 41.
Dengan demikian, dapat dipastikan pelatihan dapat meningkatkan kualitas argumen.
2.2.2.6 Kemungkinan SanggahanPossible Rebuttals R
Kemungkinan sanggahan yaitu persiapan ketika claim mendapat sanggahan atas pengecualian terhadap claim. Di dalam sebuah kesimpulan, biasanya
disediakan kemungkinan sanggahan yaitu keadaan luar biasa yang mungkin melemahkan kekuatan argumen yang mendukung Toulmin, 1979:75.
Rani, dkk. 2006: 42 menjelaskan bahwa sanggahanpenolakan adalah lingkungan atau situasi di luar kebiasaan yang dapat mengurangi atau menguatkan
pernyataan. Jika suatu kondisi yang dapat melemahkan suatu pernyataan dapat dikontrol dengan menghadirkan elemen sanggahanpenolakan maka kedudukan
argumen semakin kuat. Sanggahan tersebut harus benar-benar kuat. Penggunaan elemen sanggahan juga berarti membuat pernyataan menjadi lebih spesifik. Piranti
kohesi yang dapat digunakan untuk menandai elemen sanggahan antara lainkecuali, jika…maka, dan jika. Berikut ini merupakan contoh Rebuttals yang
mendukung contoh claim yang telah disebutkan sebelumnya dalam Rani, dkk., 2006:41.
Namun, jika terdapat faktor-faktor di luar, seperti ketebatasan fisik, kelemahan atau keterlambatan berpikir ada pada diri mahasiswa maka usaha
meningkatkan kualitas berpikir kritis terganggu.
2.2.3 Pola Argumen
Elemen-elemen argumen Toulmin saling berhubungan dan membentuk suatu struktur tertentu dalam sebuah wacana argumen. Stuktur ini mempunyai pola-pola
tertentu. Penelitian ini juga melihat elemen-elemen argumen Toulmin dalam membentuk struktur paragraf-paragraf argumentasi bagian pembahasan artikel
jurnal terakreditasi. Berikut ini pola-pola argumen menurut Toulmin, dkk 1979 berdasarkan elemen pembentuknya.
2.2.3.1 Pola C-G
Pola ini dimulai dari pernyataan penulis yang menunjukkan atau menyatakan sebuah ClaimPernyataan Posisi lalu mencoba untuk membuktikan pendapatnya
itu. Penulis membuktikan dan membenarkan Claim dengan meletakkan satu set fakta dan data yang kemudian kita sebut Ground.
Toulmin, dkk 1979: 35 menuliskan Having registered a claim, the assetor, A, has taken the first step toward establishing it. A has done this by placing in
discussion the specific set of factual grounds, on the basis of which he is prepared to justify the claim Setelah menunjukkan claim, argumentator telah melangkah
untuk membuat argumen. Argumentator kemudian melanjutkannya dengan meletakkan satu set faktual ground, yang siap membenarkan claim. Pola tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut berdasarkan contoh yang telah dijelaskan sebelumnya.