merekatkan apa yang dipelajari ke dalam memori. Karena informasi yang dikirim kepusat memori amygdala sebagai
pusat emosi berjalan tanpa halangan. b.
Faktor-faktor yang berasal luar diri pelajar ; 1.
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi belajar merupakan faktor manusia baik manusia itu hadir secara langsung maupun tidak.
Faktor ini mencakup: a
Orangtua, diakui bahwa orangtua sangat berperan penting dalam belajar anak. Pola asuh orang tua, fasilitas belajar yang
disediakan perhatian dan motivasi merupakan dukungan belajar yang harus diberikan orangtua untuk kesuksesan belajar anak.
b Guru, terutama kompetensi pribadi dan professional guru
sangat berpengaruh pada proses dan hasil belajar yang dicapai anak didik.
c Teman-teman atau orang-orang disekitar lingkungan belajar,
kehadiran orang lain secara langsung maupun tidak dapat berpengaruuh atau baik pada belajar seseorang.
2. Faktor-faktor non-sosial merupakan faktor-faktor luar yang bukan
faktor manusia diantaranya; a
Keadaan udara, cuaca dan suhu yang terlalu panas dapat membuat seseorang tidak nyaman belajar sehingga tidak dapat
mencapai hasil belajar yang optimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b Waktu pagi, siang atau malam, sebagian besar orang lebih
mudah memahami pelajaran diwaktu pagi hari dibandingkan pada waktu siang atau sore hari.
c Tempat letak dan pergedungannya, seseorang biasanya sulit
belajar ditempat yang ramai dan bising. d
Alat-alat atau perlengkapan belajar, dalam pelajaran tertentu yang memerlukan alat, belajar tidak akan mencapai hasil yang
maksimal jika tanpa alat tersebut. Dari uraian diatas, tampak bahwa sesungguhya faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar itu banyak dan bermacam-macam. Faktor-faktor tersebut harus diperhatikan para pendidik dan kalau mungkin harus
dikondisikan sedemikian rupa guna memperoleh hasil belajar yang maksimal.
B. Kebiasaan Belajar
1. Pengertian Kebiasaan Belajar
Ada banyak faktor yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar salah satunya adalah kebiasaan belajar. Dalam
melaksanakan kegiatan belajar, siswa sering melakukan kebiasaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kebiasaan berhubungan dengan
kesenangan yang bersifat individual artinya cara yang disenangi seseorang berbeda dengan yang disenangi orang lain.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia DEPDIKBUD 1995: 129, kebiasaan adalah sesuatu yang biasa dilakukan, kebiasaan juga berarti pola
untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang
sama. Kebiasaan juga dapat diartikan cara. Cara adalah adat kebiasaan; perbuatan kelakuan yang sudah menjadi kebiasaan Kamus Besar Bahasa
Indonesia DEPDIKBUD, 1995: 172. Menurut Bruno 1989: 134 kebiasaan merupakan pola perilakuperbuatan yang dipelajari dan ditandai
dengan penampilan yang telah mantap dan berlangsung secara otomatis. Menurut Covey 2014: 35 kebiasaan adalah faktor yang kuat
didalam hidup kita. Karena konsisten dan sering merupakan pola yang tidak disadari, maka kebiasaan terus menerus, setiap hari mengekspresikan
karakter kita dan menghasilkan keefektifan atau ketidakefektifan kita. Covey juga menambahkan bahwa kebiasaan merupakan titik pertemuan
dari pengetahuan, keterampilan, dan keinginan. Dengan kata lain, untuk menjadikan suatu kegiatan menjadi suatu kebiasaan haruslah dilandasi
pengetahuan, keterampilan dan keinginan. Kebiasaan belajar merupakan ciri yang dimiliki seseorang dengan
cara dan kondisi belajar berlangsung, berhubungan dengan cara kondisi belajar yang diinginkan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi
Nasution, 1982: 140. Karena berhubungan dengan kesenangan maka dalam melakukan perbuatan belajar, hal-hal atau cara-cara yang disenangi
akan cenderung diulangi lagi dan akhirnya akan menyatu pada diri. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gie 1995: 192 mengemukakan kebiasaan studi adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara ajeg dari waktu ke waktu dalam rangka
pelaksanaan studi. Kebiasaan studi bukanlah bakat alamiah atau bawaan, melainkan perilaku yang yang dipelajari secara sengaja ataupun tak sadar
dari waktu ke waktu secara berulang-ulang. Selanjutnya Menurut Aunurrahman 2012: 185 kebiasaan belajar adalah perilaku belajar
seseorang yang telah tertanam dalam waktu yang relatif lama sehingga memberikan ciri dalam aktifitas belajar yang dilakukannya.
Menurut Djaali 2011: 128 kebiasaan merupakan hal yang biasa dilakukan, sesuatu yang dilakukan secara terus-menerus dan berulang-
ulang akan menjadi ciri-ciri dari seseorang. Oleh karena itu, kebiasaan seseorang cenderung bersifat relatif tetap dan sulit untuk diubah.
Selanjutnya Djaali mengemukakan kebiasaan belajar adalah suatu cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu menerima pelajaran,
membaca buku, mengerjakan tugas, dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar adalah tingkah laku siswa dalam belajar yang konsisten.
Tingkah laku yang konsisten artinya dilakukan dengan pola yang sama, dan tingkah laku ini menyatu dalam diri siswa karena sering dilakukan
secara terus menerus atau dilakukan berulang-ulang dan kemudian tingkah laku ini akan menjadi otomatis yang berarti akan dilakukan oleh siswa
dengan sendirinya tanpa disadari. Singkatnya kebiasaan belajar yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dimaksud adalah cara-cara siswa dalam belajar yang sering dilakukan oleh siswa.
2. Aspek Kebiasaan Belajar
Sesungguhnya ada 2 macam kebiasaan studi. Yang pertama ialah kebiasaan studi yang baik yang membantu menguasai pelajaran, mencapai
kemajuan studi dan meraih sukses. Yang kedua ialah kebiasaan studi buruk yang mempersulit memahami pengetahuan, menghambat kemajuan
dan akhirnya mengalami kegagalan. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006: 246 dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan
belajar yang kurang baik. Kebiasaan tersebut antara lain berupa: a.
Belajar pada akhir semester, b.
Belajar tidak teratur, c.
Menyianyiakan kesempatan belajar, d.
Bersekolah hanya untuk bergengsi, e.
Datang terlambat dengan gaya pemimpin, f.
Bergaya jantan seperti merokok, sok menggurui temannya, dan g.
Bergaya minta “belas kasihan” tanpa belajar. Sejalan yang diungkapkan pendapat sebelumnya Aunurrahman
2012: 185 mengungkapkan ada beberapa bentuk perilaku yang menunjukkan kebiasaan tidak baik dalam belajar yang sering dijumpai
pada sejumlah siswa, seperti: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Belajar tidak teratur,
b. Daya tahan belajar rendah belajar secara tergesa-gesa,
c. Belajar bilamana menjelang ulangan atau ujian,
d. Tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap,
e. Tidak terbiasa membuat ringkasan,
f. Tidak memiliki motifasi untuk memperkaya materi pelajaran,
g. Senang menjiplak pekerjaan teman, termasuk kurang percaya diri
didalam menyelesaikan tugas, h.
Sering datang terlambat, dan i.
Melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk misalnya merokok. Adapun menurut Gie 1995: 193, 2 macam kebiasaan studi yaitu
kebiasaan studi yang baik dan kebiasaan studi yang buruk dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Kebiasaan Studi yang Baik dan Kebiasaan Studi yang Buruk No.
Kebiasaan Studi yang Baik Kebiasaan Studi yang Buruk
1 Melakukan studi secara teratur
setiap hari. Hanya melakukan studi secara mati-
matian setelah ujian di ambang pintu
2 Mempersiapkan semua keperluan
studi pada malamnya sebelum keesokan harinya berangkat.
Sesaat sebelumnya berangkat barulah ribut mengumpulkan buku dan peralatan
yang perlu dibawa.
3 Senantiasa hadir dikelas sebelum
pelajaran dimulai Sering terlambat hadir.
4 Terbiasa belajar sampai paham
betul dan bahkan tuntas tak terlupakan lagi.
Umumnya belajar
seperlunya saja
sehingga butir-butir pengetahuan masih kabur dan banyak terlupakan.