Data dan Analisis HASIL DAN ANALISIS

Dari empat aspek yang ada, aspek kebiasaan penggunaan waktu belajar fisika yang memiliki persentase skor paling rendah yaitu 61,01 dan aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika mempunyai persentase skor paling tinggi yaitu 73,12. Pada setiap aspek kebiasaan belajar siswa terdiri dari indikator-indikator kebiasaan belajar siswa, untuk itu dibuat tabel kebiasaan belajar siswa berdasarkan indikator kebiasaan belajar pada setiap aspek. Pertama yaitu aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika. Aspek ini mempunyai lima indikator yaitu menyiapkan diri, membacamendengar praktik, mencatat, konsentrasi dan bertanya. Pada indikator menyiapkan diri untuk lebih jelasnya ditunjukkan pada tabel 12: Tabel 12. Kebiasaan belajar berdasarkan indikator Menyiapkan Diri Dari tabel 12, dapat dilihat secara keseluruhan kebiasaan belajar siswa dalam menyiapkan diri dalam mengikuti pembelajaran fisika dalam kategori No. Nama Sekolah Indikator Menyiapkan Diri Item 1 Item 2 Rata-rata Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 57,14 61,91 59,52 2 SMA N 1 Minggir 73,72 75,42 74,58 3 SMA N 1 Ngaglik 71,95 72,56 72,26 4 SMA N 1 Prambanan 72,00 72,00 72,00 5 SMA N 1 Tempel 78,20 74,36 76,28 6 SMA N 1 Turi 65,68 68,13 66,91 7 SMA ST. Mikael 67,70 72,92 70,31 Keseluruhan 69,79 71,19 70,26 baik dengan persentase skor 70,26. Dapat dilihat pada tabel bahwa SMA N 1 Tempel memiliki persentase skor paling tinggi yaitu 76,28 dan SMA N 1 Cangkringan memiliki persentase skor paling rendah yaitu 59,52. Kebiasaan dalam menyiapakan diri untuk mengikuti pelajaran fisika siswa SMA N 1 Cangkringan tergolong dalam kategori kurang baik dan enam sekolah lainnya memiliki kebiasaan dalam kategori baik dalam menyiapkan diri untuk mengikuti pelajaran fisika. Untuk mengetahui pernyataan dari item 1 dan item 2 dapat dilihat pada lampiran 1. Untuk indikator membacamendengarkanpraktik pada aspek mengikuti pelajaran fisika dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 13. Kebiasaan belajar berdasarkan indikator Membaca Mendengarkan Praktik No. Nama Sekolah Indikator MembacaMendengarkanPraktik Item 3 Item 4 Rata-rata Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 63,69 80,95 72,32 2 SMA N 1 Minggir 80,09 80,93 80,51 3 SMA N 1 Ngaglik 78,65 75,00 76,82 4 SMA N 1 Prambanan 94,00 83,00 88,50 5 SMA N 1 Tempel 83,33 83,97 83,65 6 SMA N 1 Turi 75,49 73,52 74,50 7 SMA ST. Mikael 83,33 79,17 81,25 Keseluruhan 78,57 78,69 79,65 Dari tabel diatas, diketahui bahwa secara keseluruhan kebiasaan belajar siswa berdasarkan indikator membacamendengarkanpraktik pada aspek mengikuti pembelajaran fisika mempunyai persentase skor sebesar 79,65 dan termasuk dalam kategori baik. Dari keseluruhan sekolah memiliki kebiasaan yang baik terutama SMA N 1 Prambanan yang memiliki persentase skor sebesar 88,50. Selanjutnya untuk indikator yang ketiga yaitu indikator mencatat. Berikut kebiasaan belajar siswa berdasarakan indikator mencatat pada aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika akan ditunjukkan pada tabel 14. Tabel 14. Kebiasaan belajar berdasarkan indikator Mencatat No. Nama Sekolah Indikator Mencatat Item 5 Item 6 Item 7 Rata-rata Skor Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 72.61 68,45 69,04 70,08 2 SMA N 1 Minggir 83.05 77,54 79,23 79,94 3 SMA N 1 Ngaglik 82.92 73,78 78,35 78,35 4 SMA N 1 Prambanan 90,00 76,00 78,00 81,33 5 SMA N 1 Tempel 87.82 82,69 81,41 83,97 6 SMA N 1 Turi 77.94 68,63 72,54 73,03 7 SMA ST. Mikael 83,33 71,88 82,29 79,17 Keseluruhan 81,98 74,06 77,02 77,98 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kebiasaan belajar siswa berdasarkan indikator mencatat berada dalam kategori baik yang memiliki persentase skor sebesar 77,98 dengan skor tiap sekolah yang berbeda-beda, namun semua sekolah berada dalam kategori baik. Untuk indikator konsentrasi pada aspek mengikuti pelajaran fisika dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel 15. Kebiasaan belajar berdasarkan indikator Konsentrasi No. Nama Sekolah Indikator Konsentrasi Item 8 Item 9 Item 10 Item 11 Rata-rata Skor Skor Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 55,95 54,76 57,73 60,71 57,29 2 SMA N 1 Minggir 72,03 66,10 68,64 73,72 70,12 3 SMA N 1 Ngaglik 73,17 66,46 70,42 73,47 70,88 4 SMA N 1 Prambanan 75,00 64,00 63,00 69,00 67,75 5 SMA N 1 Tempel 83,97 76,92 78,20 89,10 82,12 6 SMA N 1 Turi 68,13 56,86 62,26 67,16 63,60 7 SMA ST. Mikael 66,67 63,54 58,33 67,70 64,06 Keseluruhan 70,88 64,20 66,61 72,00 67,97 Indikator konsentrasi terdiri dari empat item pernyataan, tiga diantaranya merupakan item negatif dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel 15, diketahui bahwa secara keseluruhan tingkat konsentrasi siswa pada saat mengikuti pelajaran berada dalam tingkat yang baik dengan persentase skor 67,97. Dari semua sekolah, SMA N 1 Cangkringan memiliki tingkat konsentrasi yang kurang pada saat mengikuti pelajaran fisika. Hal ini ditunjukkan dengan persentase skor yang rendah yaitu 57,29. SMA N 1 Tempel memiliki persentase skor yang paling tinggi dari semua sekolah yaitu 82.12, dengan demikian SMA N 1 Tempel memiliki kebiasaan konsentrasi yang sangat baik pada saat mengikuti pelajaran fisika. Perolehan data mengenai konsentrasi siswa mengikuti pembelajaran fisika dalam penelitian ini berdasarkan pendapat siswa bukan dari hasil pengamatan peneliti secara langsung dikelas. Indikator yang terakhir pada aspek mengikuti pelajaran fisika adalah indikator bertanya. Berikut tabel kebiasaan siswa berdasarkan indikator bertanya: Tabel 16. Kebiasaan Belajar Berdasarkan Indikator Bertanya No. Nama Sekolah Indikator Bertanya Item 12 Item 13 Rata-rata Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 66,07 74,41 70,23 2 SMA N 1 Minggir 79,61 72,03 75,85 3 SMA N 1 Ngaglik 72,25 70,42 71,34 4 SMA N 1 Prambanan 70,00 74,00 72,00 5 SMA N 1 Tempel 73,72 71,79 72,75 6 SMA N 1 Turi 67,16 76,47 78,37 7 SMA ST. Mikael 78,13 68,75 73,44 Keseluruhan 72,43 72,51 73,42 Indikator bertanya pada aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika terdiri dari dua item pernyataan negatif yang tujuannya ingin mengetahui apakah siswa lebih memilih bertanya kepada teman atau kepada guru bila ada materi fisika yang kurang dimengerti pada saat mengikuti pelajaran fisika, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan dipembahasan. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kebiasaan bertanya siswa secara keseluruhan berada dalam kategori baik yang memiliki persentase skor sebesar 73,42. Untuk mengetahui kebiasaan belajar siswa yang paling banyak siswa lakukan dari berbagai indikator yang ada pada aspek mengikuti pembelajaran fisika di sekolah, maka dibuat tabel seperti dibawah ini: Tabel 17. Kebiasaan Belajar Siswa Berdasarkan Pengelompokkan Indikator Pada Aspek Kebiasaan Mengikuti Pembelajaran Fisika Aspek Kebiasaan dalam Mengikuti Pelajaran Indikator Menyiapkan Diri Membaca Mendengar Mencatat Konsentrasi Bertanya Skor Skor Skor Skor Skor 70,26 79,65 77,98 67,97 73,42 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa indikator konsentrasi memiliki persentase yang lebih rendah bila dibandingkan dengan indikator yang lain dan indikator membacamendengarkanpraktik merupakan indikator yang paling tinggi, kemudian urutan yang tinggi-rendah setelah indikator membaca mendengarkanpraktik yaitu indikator mencatat, bertanya, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI indikator menyiapkan diri. Sehingga dapat dikatakan bahwa kebiasaan yang masih belum banyak dilakukan oleh siswa pada saat mengikuti pelajaran fisika yaitu berkonsentrasi, kemudian menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran fisika, namun semua indikator kebiasaan belajar siswa pada aspek kebiasaan mengikuti pembelajaran fiska di sekolah sudah tergolong dalam kategori baik. Aspek yang kedua yaitu aspek memantapkan materi pelajaran. Aspek ini mempunyai dua indikator yaitu memantapkan materi pelajaran fisika dan mencari bahansumber belajar lain. Berikut adalah tabel kebiasaan belajar berdasarakan indikator mempelajari kembali materi pelajaran. Tabel 18. Kebiasaan Belajar Berdasarkan Indikator Memantapkan Materi Pelajaran Fisika No. Nama Sekolah Indikator Memantapkan Materi Pelajaran Fisika Item 14 Item 15 Item 16 Rata-rata Skor Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 62,50 60,11 58,93 60,52 2 SMA N 1 Minggir 76,69 71,18 70,72 72,88 3 SMA N 1 Ngaglik 68,29 68,90 66,46 67,88 4 SMA N 1 Prambanan 64,00 71,00 61,00 65,33 5 SMA N 1 Tempel 79,48 76,92 76,28 77,64 6 SMA N 1 Turi 67,64 68,13 66,18 67,32 No. Nama Sekolah Indikator Memantapkan Materi Pelajaran Fisika Item 14 Item 15 Item 16 Rata-rata Skor Skor Skor Skor 7 SMA ST. Mikael 68,75 62,50 62,50 64,58 Keseluruhan 70,03 68,71 66,69 68,02 Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kebiasaan memantapkan materi pelajaran tergolong dalam kategori baik yaitu dengan persentase skor sebesar 68,02. Dilihat dari skor setiap sekolah, enam sekolah mempunyai kebiasaan mempelajari kembali materi pelajaran dalam kategori baik, namun satu sekolah yaitu SMA N 1 Cangkringan memiliki persentase skor yang paling rendah yaitu 60,52 dan ini tergolong dalam kategori kurang. Indikator selanjutnya yaitu indikator mencari bahansumber belajar lain. Berikut adalah tabel kebiasaan belajar berdasarakan indikator mencari bahan sumber belajar lain: Tabel 19. Kebiasaan Belajar Berdasarkan Indikator Mencari BahanSumber Belajar Lain No. Nama Sekolah Indikator Mencari BahanSumber Belajar Lain Item 17 Item 18 Item 19 Item 20 Item 21 Item 22 Rata- rata Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 61,91 57,73 64,28 54,71 54,76 62,50 59,32 2 SMA N 1 Minggir 69,49 66,94 89,41 63,55 63,98 70,34 68,50 3 SMA N 1 Ngaglik 66,15 74,69 73,47 77,74 61,58 64,93 69,76 4 SMA N 1 Prambanan 64,00 66,00 72,00 80,00 54,00 68,00 67,33 5 SMA N 1 Tempel 73,72 69,87 82,69 71,15 71,15 68,58 72,86 6 SMA N 1 Turi 66,67 62,26 72,54 66,67 66,67 60,78 65,93 7 SMA ST. Mikael 66,67 75,00 68,75 83,33 58,33 64,58 69,44 Keseluruhan 67,08 67,85 73,36 70,18 62,26 65,60 67,59 Berdasarkan tabel 19, diketahui bahwa secara keseluruhan kebiasaan belajar berdasarkan indikator mencari bahansumber belajar lain berada pada kategori baik dengan persentase skor 67,59. Dapat dilihat juga bahwa SMA N 1 Tempel memiliki skor yang paling tinggi yaitu 72,86. Skor yang paling rendah yaitu dimiliki oleh SMA N 1 Cangkringan dengan skor 59,32. Untuk kebiasaan belajar berdasarkan indikator mencari bahansumber belajar lain, dari data diatas dapat dikatakan enam sekolah berada pada kategori baik dan satu sekolah berada pada kategori kurang. Aspek yang ketiga yaitu aspek kebiasaan dalam menyiapkan diri menghadapi ujian. Berikut adalah tabel kebiasaan belajar berdasarakan indikator menyiapkan diri menghadapi ujian: Tabel 20. Kebiasaan Belajar Berdasarkan Indikator Menyiapkan Diri Menghadapi Ujian Mata Pelajaran Fisika No. Nama Sekolah Indikator Menyiapkan Diri Menghadapi Ujian Item 23 Item 24 Item 25 Rata-rata Skor Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 60,11 63,09 63,61 62,32 2 SMA N 1 Minggir 69,49 62,71 77,54 69,91 3 SMA N 1 Ngaglik 73,17 66,46 74,39 71,34 4 SMA N 1 Prambanan 55,00 65,00 71,00 63,67 5 SMA N 1 Tempel 80,76 81,41 82,05 81,41 6 SMA N 1 Turi 58,82 64,71 69,12 64,21 7 SMA ST. Mikael 62,50 59,38 72,92 64,93 Keseluruhan 67,23 66,22 73,29 68,93 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan kebiasaan belajar siswa dalam menyiapakan diri menghadapi ujian tergolong dalam kategori baik. Dari keseluruhan SMA N 1 Tempel memiliki skor yang paling PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tinggi yaitu 81,41, namun SMA N 1 Cangkringan memiliki skor yang paling rendah yaitu dengan persentase 62,32. Aspek yang terakhir yaitu aspek kebiasaan penggunaan waku belajar. Berikut adalah tabel kebiasaan belajar berdasarakan indikator penggunaan waktu belajar: Tabel 21. Kebiasaan Belajar Berdasarkan Indikator Penggunaan Waktu Belajar Fisika No. Nama Sekolah Indikator Penggunaan Waktu Belajar Item 26 Item 27 Item 28 Item 29 Item 30 Rata- rata Skor Skor Skor Skor Skor Skor 1 SMA N 1 Cangkringan 45,83 50,00 79,17 59,52 82,14 63,33 2 SMA N 1 Minggir 57,20 61,44 61,44 60,17 81,35 64,32 3 SMA N 1 Ngaglik 43,59 61,89 44,81 43,29 80,49 54,81 4 SMA N 1 Prambanan 55,00 57,00 43,00 41,00 77,00 54,40 5 SMA N 1 Tempel 76,92 82,69 68,58 68,58 89,10 77,18 6 SMA N 1 Turi 55,39 66,67 54,41 50,49 88,23 63,03 7 SMA ST. Mikael 50,00 50,00 44,79 37,50 67,70 50,00 Keseluruhan 53,64 63,18 56,59 52,09 81,90 61,01 Berdasarkan tabel 21, dapat dilihat bahwa secara keseluruham kebiasaan penggunaan waktu belajar fisika memiliki persentase skor 61,01, kebiasaan penggunaan waktu belajar fisika ini termasuk dalam kategori PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kurang baik. Dapat dilihat dari tabel, empat sekolah memiliki penggunaan waktu belajar fisika dalam kategori baik dan tiga sekolah lainnya termasuk dalam kategori kurang baik.

C. Pembahasan

Kebiasaan belajar fisika adalah tingkah laku siswa dalam belajar fisika yang konsisten. Tingkah laku yang konsisten artinya dilakukan dengan pola yang sama, dan tingkah laku ini dilakukan secara terus menerus. Dengan kata lain kebiasaan belajar fisika adalah cara-cara siswa dalam belajar fisika yang sering dilakukan oleh siswa. Dalam penelitian ini kebiasaan belajar siswa dilihat dari empat aspek yaitu aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika, aspek kebiasaan memantapkan materi pelajaran fisika, aspek kebiasaan menyiapkan diri menghadapi ujian, dan aspek kebiasaan penggunaan waktu belajar fisika. Aspek yang pertama yaitu aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika. Dari tabel 11, diketahui bahwa aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika tergolong dalam kategori baik dengan skor rata-rata 73,12. Aspek ini merupakan aspek dengan skor rata-rata yang paling tinggi dari aspek yang lainnya. Aspek kebiasaan mengikuti pelajaran terdiri dari lima indikator kebiasaan belajar. Indikator yang pertama yaitu indikator meyiapkan diri. Dari indikator menyiapakan diri yang ingin diketahui yaitu kebiasaan siswa sebelum mengikuti pelajaran fisika, indikator ini terdiri dari dua item pernyataan yang didalamnya memuat tentang kebiasaan siswa dalam membaca dan mereview materi sebelumnya item 1 dan membaca sekilas tentang materi selanjutnya item 2 sebelum mengikuti pelajaran fisika. Untuk melihat isi pernyataan selengkapnya, dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan tabel 12, diketahui bahwa secara keseluruhan kebiasaan siswa dalam menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran termasuk dalam kategori baik. Hal ini didukung kebiasaan yang baik dari siswa dalam membaca kembali materi pelajaran fisika dan kebiasaan yang baik dari siswa dalam membaca sekilas materi pelajaran fisika sebelum mengikuti pelajaran. Dari tabel 12 juga diketahui bahwa dari tujuh sekolah, ada satu sekolah yang mempunyai kebiasaan menyiapkan diri yang kurang, yakni SMA N 1 Cangkringan. Hal ini bersesuaian dengan jawaban siswa pada kuesioner yang telah dibagikan. Sebanyak 64,3 dari jumlah keseluruhan siswa kelas XI-IPA yang ada di SMA N 1 Cangkringan tidak membaca dan mereview materi sebelumnya dan 57,1 dari jumlah keseluruhan tidak membaca sekilas materi selanjutnya yang akan dibahas sebelum mengikuti pelajaran fisika dapat dilihat pada lampiran 12. Maka dapat dikatakan bahwa siswa-siswa ini tidak menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran fisika, oleh karena itu kebiasaan menyiapkan diri siswa SMA N 1 Cangkringan tergolong kategori kurang. Indikator yang kedua yaitu indikator melihatmendengarkanpraktik. Dari indikator ini yang ingin diketahui adalah cara belajar apa yang disukai oleh siswa saat mengikuti pelajaran fisika. Indikator ini terdiri dari dua item pernyataan yaitu item nomor 3 dan item nomor 4, masing-masing item memuat perbandingan cara belajar yang lebih disukai. Berdasarkan data dari tabel 13, diketahui bahwa siswa lebih suka mendengarkan penjelasan guruceramah daripada harus membaca buku teks pelajaran fisika dengan persentase 78,57. Hal ini berarti tidak semua siswa menyukai ceramah guru, ada siswa yang lebih memilih untuk membaca buku teks pelajaran fisika daripada mendengarkan ceramah guru, namun ternyata 78,69 siswa lebih menyukai belajar fisika melalui percobaan daripada harus mendengarkan ceramah guru. Maka dapat disimpulkan bahwa cara belajar yang paling disukai oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran fisika adalah dengan melalui percobaan, kemudian cara kedua yang juga disukai oleh siswa adalah mendengarkan ceramah guru. Indikator yang ketiga pada aspek kebiasaan mengikuti pelajaran yaitu indikator mencatat. Dari tabel 14, diketahui bahwa indikator mencatat tergolong dalam kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 77,98 dan skor rata-rata dari indikator ini merupakan skor rata-rata yang tertinggi kedua. Indikator ini terdiri dari tiga item pernyataan yaitu item nomor 5, nomor 6 dan nomor 7. Dari ketiga item pernyataan ini yang ingin diketahui adalah kebiasaan siswa dalam mencatat, apakah siswa mempunyai catatan yang lengkap atau tidak?. Catatan lengkap dan catatan yang baik dapat dilihat dari kebiasaan siswa dalam mencatat pada saat mengikuti pelajaran fisika yaitu dari kebiasaan mencatatat keterangan-keterangan penting dan dapat dilihat juga dari cara mereka melengkapi catatan dengan cara membandingkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI catatan pelajaran yang dimiliki dengan catatan milik teman dan kemudian melengkapnya bila terdapat kekurangan. Dari data pada tabel 14, diketahui bahwa indikator mencatat tergolong dalam kategori baik. Berdasarkan ketiga item pernyataan pada indikator mencatat diketahui bahwa siswa mempunyai catatan yang lengkap dan baik. Hal ini bersesuaian dengan jawaban siswa pada kuesioner yaitu sebanyak 299 siswa dari 322 siswa atau 92,8 dari jumlah responden keseluruhan yang beranggapan selalu mancatat materi Fisika dan keterangan-keterangan penting yang disampaikan oleh guru dan kemudian 265 siswa atau 82,3 merasa selalu melengkapi catatan pelajaran fisika mereka dengan cara membandingkan catatan mereka dengan catatan teman dan melengkapinya bila ada kekurangan pada catatan tersebut dapat dilihat pada lampiran 13. Dari tabel 14 juga diketahui bahwa semua sekolah mempunyai kebiasaan mencatat yang baik. Indikator keempat pada aspek kebiasaan mengikuti pelajaran fisika adalah indikator konsentrasi. Indikator konsentrasi mempunyai skor rata-rata sebesar 67,97. Dari tabel 17, diketahui bahwa indikator ini adalah indikator yang mempunyai skor rata-rata paling rendah dibandingkan dengan skor rata- rata indikator lain pada aspek kebiasaan mengikuti pembelajaran fisika di sekolah. Pada indikator konsentrasi, terdapat empat item pernyataan. Tiga diantaranya adalah item dengan pernyataan negatif yaitu item pada nomor 9, nomor 10, dan nomor 11. Sedangkan item nomor 8 berisi pernyataan positf. Dari indikator ini yang ingin diketahui adalah keseriusan siswa dalam belajar fisika. Keseriusan siswa dalam belajar fisika dapat dilihat dari kesungguhan siswa pada saat mengikuti pelajaran fisika yaitu fokus atau tidaknya siswa dalam memperhatikan guru mengajar. Yang dimaksud fokus disini yaitu siswa tidak mengantuk, tidak mengobrol dengan teman serta tidak mengerjakan hal lain yang tidak berkaitan dengan pelajaran fisika saat pelajaran fisika itu berlangsung. Dari keempat item pernyataan, diketahui dari persentase skor bahwa 70,88 siswa berpendapat bahwa mereka serius pada saat mengikuti pelajaran fisika, 64,20 siswa merasa tidak mengantuk saat mengikuti pelajaran fisika, 66,61 siswa beranggapan bahwa mereka tidak mengobrol dan 72,00 tidak mengerjakan hal lain pada saat mengikuti pelajaran fisika. Dari besar persentase yang ada dari berbagai item pernyataan dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang tidak berkonsetrasi dalam mengikuti pelajaran fisika, 35,8 siswa cenderung mengantuk saat mengikuti pelajaran fisika dan 33,39 siswa cenderung mengobrol dengan temannya saat pelajaran fisika berlangsung. Hal ini selaras dengan hasil yang dipaparkan pada tabel 15 bahwa pada pada item 9 yaitu item dari indikator konstentrasi yang memuat keseriusan siswa saat mengikuti pembelajaran dalam arti tidak mengantuk, dapat dilihat bahwa ada dua sekolah yaitu SMA N 1 Cangkringan dan SMA N 1 Turi berada pada kategori rendah dengan skor rata-rata 54,76 dan 56,86. Dapat dikatakan bahwa siswa-siswa yang berada pada di sekolah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI