Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD dilihat dari jenis

miskonsepsi. Siswa mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada konsep gaya, pesawat sederhana, cahaya, pelapukan, dan struktur bumi. Hasil penelitian yang sudah didapatkan oleh peneliti sejalan dengan hasil peneltian yang dilakukan oleh Raharjo, dkk 2009 yang menunjukkan hasil analisis data ternyata terbukti bahwa siswa memiliki miskonsepsi pada konsep gaya dan cahaya. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwarna 2013 menunjukkan bahwa jenis konsep yang banyak menimbulakan miskonsepsi adalah jenis konsep abstrak dengan contoh konkret, kecuali pada konsep suhu dan kalor. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Raharjo dkk 2009 dan Suwarna 2013 telah menguatkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Hasil yang didapatkan oleh peneliti dapat membuktikan bahwa miskonsepsi terjadi pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pakem pada materi IPA Fisika, walaupun tempat penelitian, variabel penelitian, dan sampel yang digunakan berbeda.

2. Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD dilihat dari jenis

kelamin Peneliti akan membahas hasil analisis yang kedua yaitu apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pakem. Hasil analisis miskonsepsi IPA fisika dilihat dari instrumen soal pilihan ganda dan uraian. Hasil yang didapatkan peneliti bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Pakem baik pada instrumen soal pilihan ganda maupun uraian. Hasil yang didapatkan oleh peneliti bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi dilihat dari jenis kelaminnya, jadi tidak sepenuhnya jenis kelamin mempengaruhi terjadinya miskonsepsi. Miskonsepsi bisa terjadi karena kurangnya persiapan siswa pada saat mengerjakan soal. Selain itu bisa terjadi karena beberapa penyebab lainnya. Suparno 2005: 34-41 mengungkapkan bahwa penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa yaitu prakonsepsi atau konsepsi awal, pemikiran asosiatif, pemikiran humanistik, reasoning yang tidak lengkapsalah, intuisi yang salah, tahap perkembangan kognitif, kemampuan siswa, dan minat belajar. Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Pakem. Hasil penelitian yang sudah didapatkan oleh peneliti sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mufida 2013. Hasil yang diperoleh bahwa tidak ada pengaruh metode jenis kelamin terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VII MTsN Karangrejo. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah didapatkan dan didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Mufida 2013, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pakem dilihat dari jenis kelamin.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pakem dapat disimpulakan bahwa: 1. Siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pakem mengalami miskonsepsi pada konsep gaya, pesawat sederhana, membuat suatu karyamodel dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, dan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Miskonsepsi ini dilihat dari pekerjaan siswa pada soal pilihan ganda yaitu siswa yang menjawab salah dan menurut keyakinan mereka bahwa jawaban yang dipilih yakin benar serta soal uraian yaitu dengan melihat jawaban siswa ditinjau dari konsepsi yang mereka miliki sesuai dengan konsep yang sebenarnya atau tidak. Konsep yang paling banyak terjadinya miskonsepsi pada soal pilihan ganda adalah konsep proses pembentukan tanah karena pelapukan dan konsep yang paling banyak terjadinya miskonsepsi pada soal uraian adalah konsep cahaya. 2. Tidak ada perbedaan Miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis kelamin siswa kelas V SD Negeri se-Kecamatan Pakem baik pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian. Hasil analisis peneliti pada instrumen soal pilihan ganda memperoleh harga sig2-.tailed adalah 0,891 serta pada soal uraian memperoleh harga sig2-.tailed adalah 0,292. Karena kedua harga sig2-.tailed yang didapatakan lebih dari 0,05 maka artinya tidak