Cahaya dan Sifat-sifatnya Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2

dipindahkan Haryanto, 2004: 129. Contohnya yaitu roda sepeda, kursi roda, roda gerobak, dan lain sebagainya.

c. Cahaya dan Sifat-sifatnya

Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan medan listrik dan medan magnet Yousnelly dkk, 2010: 104. Sumber cahaya dapat dibedakan menjadi dua yaitu buatan yang berasal dari alam yaitu berupa matahari, sedangkan sumber cahaya buatan yang berasal dari buatan manusia berupa lampu listrik, lampu minyak, lilin, dan lampu senter. Cahaya juga memiliki sifat-sifat yaitu: 1 Cahaya dapat merambat lurus, misalnya pada malam hari kemudian menyalakan lampu senter sehingga cahaya dapat dilihat bahwa cahaya merambat lurus; 2 Cahaya dapat menembus benda bening, misalnya menyenteri air cahaya akan menembus air; 3 Cahaya dapat dipantulkan, contohnya sinar senter diarahkan ke cermin dan diarahkan ke dinding, cahaya tersebut akan terlihat memantul ke dinding; 4 Cahaya dapat membias, misalnya pensil dimasukan kedalam gelas yang terisi air akan terlihat patah. Hal tersebut terjadi karena cahaya dibiaskan mendekati garis normal; 5 Cahaya dapat diuraikan, misalnya peristiwa penguraian cahaya adalah matahari Yousnelly dkk, 2010: 105-113. Gambar 2.8 Pemantulan cahaya Sumber: Azmiyawati 2008: 112 Sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu alat-alat optik yaitu 1 Kaca pembesar atau biasa disebut lup. Kaca pembesar merupakan mikroskop yang paling sederhana untuk melihat benda-benda kecil; 2 Kamera adalah alat yang digunakan untuk membentuk suatu gambar; 3 Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-bendak renik; 4 Teropong adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang letaknya jauh; 5 Periskop adalah sejenis teropong yang biasa dipasang pada kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut; 6 Over Head Projector OHP digunakan pada gambar tembus cahaya untuk suatu media pembelajaran, rapat, atau seminar Haryanto, 2004: 153-154.

d. Bumi