Tujuan Gerakan Literasi Sekolah Sasaran Prinsip-prinsip Literasi Sekolah Tahapan Pelaksanaan GLS

asesmen agar dampak keberadaan GLS dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. GLS diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan Muhammad, 2016.

2.1.4.3 Tujuan Gerakan Literasi Sekolah

Tujuan umum GLS yaitu menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar menjadi pembelajar sepanjang hayat. Tujuan khusus GLS yaitu : 1. Menumbuhkembangkan budaya literasi membaca dan menulis siswa di sekolah. 2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat. 3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan. 4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca Muhammad, 2016.

2.1.4.4 Sasaran

Sasaran gerakan literasi sekolah adalah ekosistem sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah Muhammad, 2016.

2.1.4.5 Prinsip-prinsip Literasi Sekolah

1. Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya. 2. Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik. 3. Berlangsung secara terintegrasi dan holistic di semua area kurikulum. 4. Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan. 5. Melibatkan kecakapan berkomunikasi lisan. 6. Mempertimbangkan keberagaman Muhammad, 2016.

2.1.4.6 Tahapan Pelaksanaan GLS

1. Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca Permendikbud No.23 Tahun 2015. 2. Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. 3. Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: mengguanakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran Muhammad, 2016. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa GLS adalah gerakan pembiasaan membaca peserta didik 15 menit sebelum pembelajaran dimulai. Desain Induk GLS diharapkan dapat memberikan fondasi dan arahan konseptual untuk memahami bagaimana sebaiknya GLS dilaksanakan, mulai dari tingkat pusat provinsi, kabupatenkota, hingga satuan pendidikan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu terkait dengan pengembangan media pembelajaran, peneliti mengambil beberapa penelitian yang terkait atau bisa dikatakan sejenis. Penelitian tersebut adalah sebagai berikut : Pertama, penelitian yang dilakukan Bonaventura Sri Widyanovan Aditya Chandra yang berjudul “Perbedaan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Antara Remaja Yang Tinggal di Kota Dengan Di Desa”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan sikap terhadap perilaku seksual antara remaja yang tinggal di kota dengan yang di desa. Subjek dalam penelitian ini adalah 72 orang remaja, terdiri dari 41 orang remaja desa dan 31 orang remaja kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan metode pengumpulan data berupa Skala sikap terhadap perilaku seksual. Skala disusun berdasarkan struktur sikap dan tahapan dalam perilaku seksual. Skala tersebut terdiri dari 44 item dengan koefisien reliabilitas 0,943. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji – t. Hasil analisis menunjukkan nilai p = 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai mean untuk remaja desa ialah 99,4634 sementara untuk remaja kota ialah 78,4516. Dengan demikian remaja desa lebih mendukung perilaku seksual dibanding remaja di kota. Relevansi dengan penelitian ini adalah untuk mendukung penelitian mengenai perilaku seksual peneliti memilih SD tempat penelitian di pedesaan. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Ursulani Bonatiur Nainggolan yang berjudul Pendapat Siswa Kelas VI SD Kanisius Baciro Joannes Bosco