Isi buku cerita Sampul Buku Cerita Setelah Direvisi

4.5.2.4 Daftar Pustaka

Pada bagian ini tidak ada revisi. Daftar pustaka berisi tentang sumber- sumber yang digunakan dalam buku cerita. Sumber yang digunakan dalam menyusun isi buku cerita seperti buku, teks bacaan, dan beberapa sumber berupa gambar yang diambil dari internet. Daftar referensi yang bersumber dari buku dan internet dipisahkan.

4.5.2.5 Biodata Penulis

Pada bagian tidak ada revisi. Biodata penulis berisi tentang biografi penulis dari nama penulis, tempat tanggal lahir penulis, sampai pendidikan penulis dan pengalaman-pengalaman yang pernah penulis lakukan selama kuliah. Validasi yang sudah dilakukan kemudian peneliti rekap. Rekapitulasi ini merupakan hasil dari validasi pakar, guru kelas VI SD, dan delapan subjek penelitian. Berikut ini adalah hasil rekapitulasi: Tabel 4.8 Rekapitulasi Skor Hasil Validasi dan Uji Coba Lapangan NO Validator Buku Cerita Anak Skor Kategori 1 Pakar 4,45 “Sangat Baik” 2 Guru Kelas VI SD 4, 63 “Sangat Baik” 3 11 Siswa Kelas VI SD 4,70 “Sangat Baik” Jumlah 13,78 Rerata Jumlah total: Responden 4,59 Kategori “Sangat Baik”

4.6 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, buku cerita ini layak untuk digunakan. Hal ini nampak pada validasi yang telah dilakukan pada pakar sebesar 4,45 yang masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Validasi guru SD kelas VI sebesar 4,63 yang masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Validasi subjek uji coba sebesar 4,70 yang masuk dalam kategori “Sangat Baik”. Hasil rata-rata seluruh validasi yaitu 4,59 dengan kategori “Sangat Baik”. Proses pembuatan produk ini diawali dengan mencari potensi dan masalah. Proses ini sesuai dengan langkah pertama pengembangan dari Sugiyono, 2012 yaitu potensi dan masalah. Peneliti melakukan analisis kebutuhan untuk mengetahui adanya potensi dan masalah. Analisis kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan Ibu Guru kelas VI SD Banaran III. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan. Setelah peneliti melakukan wawancara, fakta dan masalah yang peneliti dapatkan di lapangan yaitu guru merasa kesulitan jika harus mengajar pendidikan seks untuk usia dini tanpa menggunakan media, hal itu dikarenakan kondisi sekolah yang memang berada di tengah pedesaan dan terpencil jadi kurang memperhatikan penggunaan media dalam pendidikan seks anak usia dini dan di sekolah pun memang belum ada buku terkait pendidikan seks untuk anak SD usia dini. Analisis kebutuhan yang peneliti lakukan terbatas pada wawancara kepada guru saja. Peneliti menyarankan bila ada penelitian selanjutnya tentang