Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Langkah awal yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian pengembangan buku cerita anak ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan ini dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan buku cerita anak yang telah jelaskan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan di SD N Banaran III, yang beralamat Banaran III, Playen, Gunungkidul. Wawancara ini digunakan untuk memastikan kebutuhan pada sekolah yang dipakai untuk penelitian sehingga dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Wawancara dilakukan kepada guru kelas VI di SD N Banaran III. Guru kelas VI tersebut adalah Ibu T. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas VI sebagai pihak yang mengalami langsung keadaan di lapangan. Guru kelas VI juga dapat mengamati langsung mengenai kebutuhan buku cerita anak berbasis pendidikan seks untuk anak SD kelas atas. Wawancara ditujukan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan buku cerita anak untuk pembelajaran membaca. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas VI terkait pendidikan seks usia dini untuk anak SD kelas atas.

4.1.1 Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Tabel 4.1 Rangkuman hasil wawancara guru SD N Banaran III No Daftar Pertanyaan Wawancara Rangkuman Hasil Wawancara 1 Apakah BapakIbu memberikan pendidikan seks di SD? Pemberian pendidikan seks kepada siswa sebenarnya sudah disinggung saat pembelajaran, namun kami merasa kesulitan jika harus mengajar tentang pendidikan seks tanpa menggunakan media. 2 Apakah pendidikan seks perlu diberikan di SD? Pendidikan seks sangat perlu diberikan, hal itu karena banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap remaja putri 3 Apakah ibubapak merasa kesulitan saat memberikan materi pendidikan seks di kelas? Ya, karena minim sekali pendidikan yang mengajarkan pendidikan seks dan juga tidak adanya media yang dapat digunakan untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak. 4 Apakah anak-anak mendapat pendampingan pembelajaran seks di rumah? Saya rasa belum, dengan latar belakang orang tua yang mungkin hanya bermata pencaharian sebagai petani pendidikan seks cenderung kurang diperhatikan. Mereka hanya tahu anaknya bersekolah dan mengikuti pelajaran disekolah. Mereka menyerahkan pendidikan semuanya di sekolah. 5 Apakah BapakIbu guru membutuhkan sebuah buku untuk membantu siswa dalam memberikan materi pendidikan seks? Ya kami sangat membutuhkan buku yang bisa digunakan sebagai pelayanan dan juga dukungan terhadap pendidikan seks untuk anak SD sejak usia dini. 6 Buku seperti apa yang dibutuhkan? Menurut saya, seperti buku cerita anak dengan gambar-gambar di dalamnya supaya menarik. Berdasarkan wawancara survey kebutuhan yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa guru kelas atas di SD N Banaran III sering menyinggung pendidikan seks kepada siswanya saat pembelajaran namun hanya bagaimana cara merawat tubuh saja dan ciri-ciri laki-laki dan perempuan. Pendidikan seks itu dirasa penting dilakukan karena banyaknya kasus pelecehan seksual terhadap remaja putri. Yang menjadi keprihatinan guru yaitu ketika mereka ingin memberikan pendidikan seks kepada siswa masih terbatas karena memang belum ada buku pendidikan seks untuk anak SD di SD tersebut. Guru membutuhkan buku pegangan ketika memberikan materi pendidikan seks untuk siswa, buku yang mereka butuhkan yaitu buku cerita anak karena dirasa lebih menarik jika pendidikan seks dikemas dalam buku cerita anak. Berdasarkan hasil wawancara untuk melakukan analisis kebutuhan, buku cerita anak yang memuat pendidikan seks untuk anak SD kelas atas sangat dibutuhkan untuk membantu siswa dalam belajar tentang pendidikan seks. Buku cerita anak tersebut dapat digunakan untuk pembelajaran ataupun untuk bahan bacaan di perpustakaan sekolah maupun dirumah. Dengan demikian, guru dan orang tua siswa juga dapat membantu siswa dalam memberikan pendidikan seks dengan menggunakan buku tersebut.

4.2 Deskripsi Produk Awal