Pengertian Tanggung Jawab dalam Aktivitas belajar

“perubahan”, maka hakikat belajar mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan oleh guru. Belajar sangat dibutuhkan adanya aktivitas, dikarenakan tanpa adanya aktivitas proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik. Pada proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek peserta didik, baik jasmani maupun rohani sehingga perubahan perilakunya dapat berubah dengan cepat, tepat, mudah dan benar, baik berkaitan dengan aspek kognitif afektif maupun psikomotor Nanang Hanafiah, 2010: 23. Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas itu saling berkaitan. Lebih lanjut lagi Piaget menerangkan dalam buku Sardiman bahwa jika seorang anak berpikir tanpa berbuat sesuatu, berarti anak itu tidak berpikir Sardiman, 2010: 110. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas- tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan Rosalia, 2005 dalam Rosidin 2011: 7. Proses belajar dilaksanakan oleh individu dengan dibantu pendidik untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tujuan-tujuan tertentu tersebut dalam proses pembelajaran diusahakan sedemikian rupa oleh guru dengan cara diorganisasikann dalam bentuk metode dan model pembelajaran agar dapat lebih mudah dipahami dan dicapai oleh siswa. Oleh sebab itu, pada dasarnya aktivitas belajar memiliki beberapa komponen atau unsur yang selalu menyertainya Irham dan Wiyani, 2014: 119. Ada pun aktivitas yang dilakukan individu untuk menjadi lebih baik dalm mempelajari dan memahami suatu materi pelajaran maka dikatakan ia melakukan aktivitas belajar. Namun demikian, menurut Soemanto 2006: 107-113, terdapat beberapa aktivitas yang secara umum disebut sebagai aktivitas belajar sebagai berikut. a. Mendengarkan Mendengarkan merupakan salah satu bentuk aktivitas belajar. Hal ini disebabkan dalam proses pembelajaran selalu ada guru yang memberikan meteri dengan ceramah, proses presentasi, diskusi, seminar, dan sebagainya. b. Memandang, memerhatikan, atau mengamati Memandang, memerhatikan, dan mengamati merupakan aktivitas belajar. Namun demikian, tidak semua kegitan memandang merupakan aktivitas belajar. Hal ini disebabkan belajar memiliki tujuan sehingga apabila kegiatan memandang, memerhatikan, dan mengamati dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, dikatakan melakukan aktivitas belajar. c. Meraba, mencium, dan mencecap Meraba, mencium, dan mengcecap merupakan aktivitas belajar. Sama dengan proses lainya, meraba, mencium, dan mencecap baru dapat dikatakan sebagai aktivitas belajar bila didorong oleh kebutuhan untuk mengetahui, mencapai tujuan-tujuan tertentu, dan melakukan perubahan perilakau, baik secara kognitif maupun psikomotorik. d. Menulis atau mencatat Aktivitas menulis atau mencatat termasuk dalam aktivitas belajar. Mencatat akan dikategorikan dalam aktivitas belajar apabila individu menyadari akan tujuannya mencatat serta ada manfaat dari apa dicatatnya untuk mencapai tujuan-tujuan belajar tertentu. e. Membaca Membaca merupakan salah satu bentuk aktivitas belajar. Hal ini disebabkan dalam membaca selalu diawali dengan memerhatikan judul-judul bab, topik pembahasan, dan sebagainya serta menentukan topic yang relevan untuk dipelajari. f. Membuat ringkasan atau ikhtisar dan menggarisbawahi Kegiatan membuat ringkasan atau ikhtisar merupakan bentuk aktivitas belajar. Hal ini disebabkan untuk membuat sebuah ikhitisar, siswa perlu membaca materi secara keseluruhan. g. Menyusun paper atau kertas kerja Kegiatan membuat paper atau kertas kerja dimasukan pada aktivitas belajar apabila prosesnya dikerjakan sendiri oleh individu siswa. Hal ini disebabkan untuk membuat sebuah paper maka diperlukan rumusan atau pokok bahasan tertentu yang secara tidak langsung menuntu individu mencari, membaca, dan memahami sumber-sumber bahan tersebut terlebih dahulu sebelum menuliskannya. h. Mengingat Kegiatan mengingat akan dimasukan dalam kategori aktivitas belajar apabila proses mengingat tersebut didasari atas kebutuhan dan kesadaran siswa untuk mencaoai tujuan-tujuan belajar lebih lanjut, seperti agar dapat mengerjakan soal-soal ujian sehingga nilainya baik dan dapat lulus untuk segera melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. i. Latihan atau praktik Kegiatan praktik merupakan aktivitas belajar. Hal ini disebabkan selama proses belajar akan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian, hasil dari aktivitas praktik tersebut berupa pengalaman yang secara tidak langsung akan mengubah individu baik secara kognitif, afektif, maupun psikomotorik sehingga ia dikatakan telah belajar. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses interaksi yang terjadi pada seseorang terhadap obyek tertentu melalui kegiatan membaca, mengamati, mendengar, mencoba, dan memahami untuk mencapai tujuan meraih pengertian yang melibatkan pikiran dan memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru. Ketika seseorang menemukan hal baru yang belum pernah diketahuinya berarti telah terjadi proses belajar. Siswa memiliki kewajiban belajar yang harus dikerjakan. Belajar merupakan kegiatan penting guna mendukung pencapaian hasil belajar yang memuaskan. Kegiatan ini menjadi tanggung jawab pribadi siswa di sekolah untuk melakukan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhinya. Sehingga melalui tanggung jawab yang dimiliki siswa akan menyadari perbuatan yang semestinya dilakukan baik di sekolah, di lingkungan, dan di keluarga. Memiliki rasa bertanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah. Kegiatan belajar diperlukan tanggung jawab pribadi yang besar Clemes, Bean dalam Anton Adiwiyoto, 2001: 85. Siswa mempunyai tanggung jawab pribadi adalah jika mampu memperoleh hasil yang dilakukan oleh dirinya sendiri dengan dukungan dari dalam dirinya. Misalnya siswa mendapatkan nilai terbaik dalam mata pelajaran IPA bukan karena faktor kebetulan saja, melainkan karena ketekunan yang dilakukannya. Ketekunan dalam mendapatkan nilai terbaik tersebut merupakan rasa tanggung jawab belajar yang dimiliki begitu besar. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab dalam aktivitas belajar adalah melakukan tindakan dengan penuh kesungguhan, melaksanakan kewajiban dan dapat menanggung akibat yang terjadi atau sanksi yang akan ditentukan atas perkataan dan perbuatan yang telah dilakukan dalam interaksi yang terjadi pada seseorang terhadap obyek tertentu dengan kegiatan membaca, mengamati, mendengar, mencoba, dan memahami yaitu menyelesaiakan pekerjaan yang diberikan oleh guru melalui tugas tertentu.

2. Macam-macam Tanggung Jawab

Manusia mempunyai tujuan dalam kehidupannya, yang mempunyai usah-usaha. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu Muttaqien, 2013 a. Tanggung jawab terhadap Tuhan Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam- macam agama. b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan. c. Tanggung jawab terhadap keluarga Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, istri, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. d. Tanggung jawab terhadap masyarakat Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. e. Tanggung jawab kepada BangsaNegara suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

3. Aspek-aspek Tanggung Jawab

Secara lebih mendalam lagi Josephson, Peter, Dowd 2003: 103-104 bahwa tanggung jawab mempunyai beberapa aspek. Aspek- aspek tersebut hanya berlaku untuk remaja, diantaranya sebagai berikut: a. Berani menanggung konsekuensi Remaja yang bertanggungjawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas pilihannya, termasuk berani menghadapi akibat yang akan ditimbulkan jika individu tidak mampu menyelesaiakan tugasnya atau melakukan tindakan yang mempunyai resiko. Setiap individu mengetahui dan menyadari akan tindakan yang dilakukannya mempunyai resiko yang buruk dan hal yang baik serta mau menanggung konsekuensi atas tindakan dan pilihannya. b. Kontrol diri Individu yang mempunyai kontrol diri berarti mengendalikan pikiran dan tindakan agar dapat menahan dorongan dari dalam maupun dari luar sehingga dapat bertindak dengan benar, Borba 2008. Remaja yang bertanggungjawab memilki kontrol diri yang kuat akan bernai menolak pada hal-hal yang dapat merugikan dan tidak bermanfaat. Sebagai contoh, jika ada guru mata pelajaran yang memberikan tugas untuk mengerjakan lembar kerja siswa, ketika di dalam kelas beberapa siswa mengajak untuk keluar pergi ke kantin. Seorang siswa yang mempunyai kontrol diri akan menolak dan menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan. Kontrol diri membantu siswa untuk mengendalikan perilakunya, guna bertindak dan berbuat secara benar. Kontrol diri juga berkaitan dengan mengendalikan emosi yang terjadi dari dalam diri. c. Merencanakan dan menentukan tujuan Menentukan tujuan dan perencanaan merupakan hal penting yang harus dibuat sebelum seseorang melakukan tindakan dalam mencapai suatu tujuan. Tujuan akan berjalan lancar dan sesuai harapan bila mana sudah membuat suatu langkah atau hal-hal apa saja yang akan dilakukan. Sebagai siswa di sekolah yang mempunyai tugas-tugas dalam belajar dapat membuat suatu rencana dan tujuan agar keinginannya tercapai. Hal ini adalah salah satu perilaku tanggung jawab seorang siswa dalam menjalankan kewajibannya di sekolah. d. Memilih sikap positif Remaja yang bertanggungjawab akan memilih sikap positif karena dapat mengendalaikan emosinya, dan dengan demikian, dapat menciptakan kebahagiaan dalam kehidupannya. Sikap positif seperti: kejujuran, optimis, jujur, penuh semangat, kratif, dan gigih. Sikap negatif seperti: putus asa, pesimis, curiga, egois, dan tidak jujur. Sikap-sikap positif tersebut akan mendukung perilaku- perilakuya yang bertanggung jawab. Misalnya seorang siswa kurang dalam hal mengerjakan soal-soal bahasa Inggris, dengan sikap semangat, mau berusaha, mendorongnya untuk menyelesaikan soal-soal yang telah diberikan e. Melakukan kewajiban Remaja yang bertanggung jawab akan melakukan apa yang menjadi kewajibannya. Memenuhi kewajibannya pada saat harus melakukannya; mematuhi komitmennya dan memenuhi kewajibannya. Seorang remaja mengetahui apa yang menjadi kewajiabannya dan melakukannya dengan baik. Misalnya jika ada guru memberikan tugas untuk mendiskusikan topik permasalahan pada mata pelajaran Sosiologi, siswa mengetahui bahwa tugas tersebut adalah suatu tugas yang sepatutnya dikerjakan guna mencapai perubahan dalam belajarnya. f. Mandiri Mandiri merupakan bagian dari sikap tanggung jawab. Nuryoto 1992: 51 mengartikan bahwa sikap mandiri sebagai kemampuan untuk mengambil inisiatif, mengatasi hambatan, melakukan sesuatu dengan tepat, gigih dalam usaha dan melakukan sesuatu sendiri tanapa bantuan orang lain. Sehingga remaja berani mengambil keputusannya sendiri tanap tergantung oleh orang lain, dengan demikian mampu memebuhi tanggung jawabnya. Misalnya siswa yang diberikan tugas mampu menyelesaikan tugasnya dengan usahanya sendiri tanpa melihat hasil pekerjaan teman yang lainnya. g. Mencapai hasil yang baik Remaja yang bertanggung jawab akan mengerjakan tugas- tuganya secara baik tanpa bertindak asal-asalan. Remaja yang mengetahui tugas-tugasnya akan menyelesaikan dengan kemampuan yang dimilikinya dalam mencapai hasil yang baik. h. Bersikap proaktif Proaktif maksudnya kita bertanggung jawab atas pilihan- pilihan dan kebebasan dalam memilih berdasarkan prinsip serta nilai bukan berdasarkan keinginan dalam hati saja. Remaja yang proaktif akan mengambil tindakan-tindakan untuk menemukan jalan keluar suatu hambatan atau kesulitan. Misalnya siswa kesulitan menemukan jawaban dari soal yang diberikan oleh guru, siswa akan berusaha mencari jawaban dengan bertanya teman yang lebih memahami, bertanya guru, mencari suumber-sumber belajar yang mendukung pengerjaann soal tersebut. i. Tekun Tekun berarti rajin, bersungguh-sungguh, dan gigih. Remaja yang bertanggung jawab akan menyelesaikan tugas-tuganya dengan penuh usaha yang muncul dari dalam dirinya tanpa terpengaruh hal-hal yang dapat mengganggunya.

Dokumen yang terkait

Tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 6 119

Kemampuan mengelola waktu belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar).

0 0 101

Tingkat konformitas siswa : studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 2 121

Tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar klasikal.

0 4 88

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

Tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan belajar pribadi)

11 71 124

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 107

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

0 0 86

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PROGRAM IPA DAN IPS KELAS XI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 102