58
ketika sedang mempunyai masalah, semestinya jika siswa mempunyai tanggung jawab yang tinggi akan mampu memfokuskan pikiranya. Total skor
item yang rendah nantinya dibuat usulan topik-topik bimbingan belajar- pribadi untuk meningkatkan tanggung jawab dalam aktivitas belajar pada
siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tingkat Tanggung Jawab Siswa dalam Aktivitas Belajar pada Siswa
Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta
Bagi para pelajar tanggung jawab adalah hal penting yang harus dimiliki untuk mencapai hasil belajar dan perilaku yang baik. Kegiatan dalam
pembelajaran adalah salah satu wujud perilaku siswa dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Berdasarkan hasil penelitian bahwa tingkat tanggung
jawab dalam aktivitas belajar siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta terdapat 14 siswa 10,3 memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas
belajar yang sangat tinggi, 66 siswa 48,8 memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar yang tinggi, 55 siswa 40,7 memiliki tingkat
tanggung jawab dalam aktivitas belajar yang sedang. Siswa yang memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar
yang sangat tinggi, berarti siswa mampu menjalankan kegiatan belajarnya dengan amat baik serta mampu meningkatkan hasil belajarnya secara
59
bertanggung jawab. Siswa memiliki tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar yang tinggi, artinya siswa ini mampu melaksanakan kegiatan
belajarnya dengan baik serta mempunyai motivasi yang baik dalam mengikuti kegiatan belajarnya. Siswa yang masuk dalam tingkat sedang, artinya siswa
cukup mampu belajar secara sungguh-sungguh dan melaksanakan tugas-tugas yang harus dikerjakan secara bertanggung jawab.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kategori sedang terlihat lebih banyak dibandingkan dengan ketegori sangat tinggi. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa hal. Pertama dari yaitu pertama dari faktor internal dalam diri. Faktor internal yang muncul dari dalam diri seperti malas,
kurang tekun, bosan, dan lainya, merupakan penyebab masih adanya siswa yang belum menunjukkan tanggung jawabnya ketika mengikuti aktivitas
belajarnya. Pribadi yang bertanggung jawab menunjukkan ketekunan dan tekad yang kuat untuk mengejar tujuannya Josephson, Peter, Dowd, 2003:
121. Hal lain yaitu partisipasi siswa dalam mengikuti aktivitas belajar. Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi serta fisik peserta
dalam memberikan respon dalam kegiatan dalam proses belajar mengajar serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas
keterlibatannya. Siswa akan menuai hasilnya jika mana mempunyai respon dan reaksi dalam menanggapi setiap dinamika belajar di sekolah. Siswa yang
bertanggung jawab akan aktif dan ikut serta menjalankan tugas dan tanggung
60
jawabnya. Jadi partisipasi siswa ini dapat meningkatkan tanggung jawab seorang siswa yang masih dalam kategori cukup Davis, Keith, 2007.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai berikut :
a. Keterlibatan peserta didik dalam segala kegiatan yang dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar. b.
Kemauan peserta didik dalam untuk merespon dan berkreasi dalam kegiatan yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.
Faktor lainnya yaitu pemahaman peran seorang siswa. Agar dapat memahami tanggung jawab remaja harus memiliki pemahaman akan perannya
di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. Hal ini akan membantu dan menumbuhkan tanggung jawab dalam melakukan hal-hal yang menjadi
kewajiban dan tugasnya. Misalnya remaja berperan sebagai siswa di sekolah yang mempunyai tugas dan kewajiban belajar, mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler, mengerjakan tugas dengan baik, menaati tata tertib yang berlaku, menghormati guru dan lain sebagainya.
Kedua, faktor eksternal luar diri yaitu peran guru. Proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar-mengajar tidak bisa lepas dari
keberadaan guru. Tanpa guru pembelajaran akan sulit dilakukan, apalagi dalam rangka pelaksanaan pendidikan formal, guru menjadi pihak yang sangat
61
penting. Guru memiliki peran yang paling aktif dalam pelaksanaan pendidikan demi pencapaian tujuan pendidikan. Peran aktif dalam pembelajaran adalah
sebagai model yang melatih siswa-siswanya menjadi pribadi yang bertanggung jawab Guru mengarahkan proses belajar yang membentuk
tanggung jawab pada siswa-siswanya seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa
bekerjasama dengan siswa lain serta bertanggung jawab dalam tugas yang diberikan Rosalia, 2005 dalam Rosidin 2011: 7.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tanggung jawab dalam aktivitas belajar yaitu:
a. Keluarga
Keluarga adalah bagian penting bagi siswa untuk mengembangkan sikap tanggung jawab. Keluarga mempunyai peranan dalam mengasuh
dan memberikan bimbingan dengan baik. Peran keluarga menciptakan sikap tanggung jawab sangat dibutuhkan agar anak mengerti arti
tanggung jawab dalam kehidupnya Sukmaningrum 2005: 3. Sejalan dengan itu Musa 2006: 2-3 berpendapat bahwa, keluarga menjadi kunci
utama bagi anak tumbuh menjadi remaja yang memiliki tanggung jawab. Sejak dini orang tua mendidik, melatih, dan memberi kesempatan kapada
anak untuk mulai memiliki tanggung jawab.
62
b. Sekolah
Sekolah adalah tempat bagi para siswa untuk belajar mencari ilmu pengetahuan. Sekolah mempunyai struktur organisasi yang jelas dalam
proses kegiatan belajar-mengajar dan mengajarkan ilmu budi pekerti. Ilmu budi pekerti berkaitan tentang sikap dan perilaku siswa yang baik
sesuai perkembangan seorang siswa. Sekolah mempunyai peran dalam menumbuhkan tangung jawab
dalam diri siswa melalui pemberian tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa di sekolah. Tugas-tugas itu melatih siswa tumbuh menjadi
pribadi yang bertanggung jawab. Tugas-tugas yang harus diselesaikan, menuntut siswa untuk mengatur waktu, membuat perencanaan dalam
menyelesaikan tugas-tugas itu sehingga dapat diselesaikan dan dapat dikumpulkan tepat pada waktunya Sukmaningrum, 2005: 3.
c. Masyarakat
Masyarakat juga memiliki peran dalam menghambat dan mengembangkan tanggung jawab dalam diri remaja. Bagi remaja periode
ini menjadi masa yang seringkali ditakuti oleh remaja, karena sering muncul gambaran-gambaran negatif masyarakat dalam remaja sebagai
yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya, cenderung berperilaku merusak dan membuat remaja takut untuk bersikap tanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat. Namun sebaliknya pandangan positif
63
masyarakat dalam remaja sebagai orang yang mempunyai arti dan peran dalam masyarakat akan membantu dalam mengembangkan tanggung
jawab pada diri remaja Sukmaningrum, 2005: 3. Hal tersebut merupakan dampak positif dan negatif yang akan
dibawa seorang remaja di masyarakat ke dalam lingkup sekolah sebagai siswa. Siswa akan membawa hal positif dan mampu meningkatkan
tanggung jawabnya di kegiatan belajar bilamana di dalam masyarakat mempunyai peran yang penting dalam bertanggung jawab di masyarakat.
Tanggung jawab itu contohnya keaktifan siswa dalam kegiatman kerja bakti yang dilakukan rutin dilingkup rukun tetangga berdampak positif
pada kegiatan belajar di sekolah yaitu siswa juga aktif untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru dan mengikuti kegiatan belajar secara
sungguh-sungguh. Pada penelitian ini siswa ternyata telah menunjukkan tanggung
jawab dalam aktivitas belajarnya dengan baik. Hal tersebut bersimpangan dengan pengamatan peneliti pada siswa di saat kegiatan belajar di
sekolah. Keadaan tersebut mungkin hanya sebagian saja diantara semua siswa di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, karena siswa SMA pada umumnya
telah mempunyai tanggung jawab pada tugas perkembangannya. Pernyataan ini didukung oleh pendapat Hurlock 2007: 255 bahwa
remaja pada tahap ini idealnya sudah menunjukkan kemampuan mengatur dirinya sendiri, sehingga apa yang menjadi tugasnya dapat terselesaikan