Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Keterangan rumus: �� 2 : Varians butir pertanyaan ke-n misalnya ke-1, ke-2, dan seterusnya ∑ � � : Jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan data telah dihitung dengan menggunakan bantuan program SPSS Statistic Programme for Sosial Science versi 17.0 for Windows, diperoleh perhitungan koefisien reliabilitas item rit ≥0,3 yaitu ada 67 item dengan menggunakan rumus koefisien alpha α yaitu: 0,957. Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan menggunakan kriteria Gulford Masidjo 1995:209 seperti yang disajikan dalam tabel 6. Tabel 3.6 Kriteria Gulford No Koefesien Korelasi Kualifikasi 1. 0,91 – 1, 00 Sangat Tinggi 2. 0,71 – 0,90 Tinggi 3. 0,42 – 0,70 Cukup 4. 0,21 – 0,40 Rendah 5. Negatif – 0,20 Sangat Rendah Berdasarkan kriteria Gulford realibilitas instrumen masuk dalam kriteria sangat tinggi. Artinya instrumen ini memilki keajegan yang sangat tinggi.

F. Analisis Data

Sugiyono 2013: 207 mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan. Untuk penelitian ini tidak mengunakan rumusan hipotesis, sehingga langkah terakhir tidak dilakukan. Berikut ini adalah langkah-langkah analisis data: 1. Menentukan Skor dan Pengolahan Penentuan skor pada item kuesioner dilakukan dengan cara memberikan nilai dari angka 1 sampai 4 berdasarkan skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favorable atau unfavorable, selanjutnya memasukan ke dalam tabulasi data dan menghitung total jumlah skor subyek serta jumlah skor item. Tahap selanjutnya adalah menganalisis data secara statistik menggunakan program aplikasi SPSS versi 17.0. 2. Uji Normalitas Menurut Nurgiyantoro dkk 2000:110 uji mormalitas adalah salah satu bagian dari uji prasyarat analisis data, artinya sebelum melakukan analisis data sesungguhnya, data penelitian tersebut harus diuji kenormalan distribusinya. Adapun tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal. Kriteria keputusan dalam uji normalitas pada SPSS adalah jika signifikansi lebih besar 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak normal. Setelah dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov data yang diperoleh peneliti teruji berdistribusi normal dengan hasil uji normalitasnya menujukan nilai signifikan 0,2190,05. 3. Menentukan Kategori Pengkategorian tingkat tanggung jawab terhadap aktivitas belajar siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta disusun berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar, 2009. Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah dari sangat rendah sampai dengan tinggi. Norma kategorisasi disusun berdasarkan pada norma kategorisasi yang disusun oleh Azwar 2009 yang mengelompokan tingkat tanggung jawab terhadap aktivitas belajar siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ke dalam lima kategorisasi: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi dengan norma kategorisasi sebagai berikut: Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Perhitungan Kategorisasi μ + 1,5 σ X Sangat Tinggi μ + 0,5 σ X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi μ – 0,5 σ X ≤ μ + 0,5 σ Sedang μ – 1,5 σ X ≤ μ – 0,5 σ Rendah X ≤ μ – 1,5 σ Sangat Rendah Keterangan: Xmaksimal teoritik : skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalan skala. Xminimum teoretik : skor terendah yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalan skala. Range : rentangan skor skala. σ Standar deviasi : luas jarak rentang yang dibagi menjadi 6 satuan deviasi standar. μ Mean teoretik : rata-rata teoretis dari skor maksimun dan minimum. 4. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari X maksimum teoretik. X maksimum teoretik, standar deviasi, dan mean teoretik. Kategorisasi tinggi rendahnya tanggung jawab terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta secara keseluruhan dengan item total = 67 diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: Xmaksimum : 67 x 4 = 268 Xminimum : 67 x 1 = 67 Range : 268 – 67 = 201 σ teoretik : 201 : 6 = 33,5 = dibulatkan jadi 34 μ teoretik : 268 + 67 : 2 = 167,5 = dibulatkan jadi 168 Tabel 3.8 Norma Kategorisai Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Norma Rentang Skor Kategorisasi μ + 1,5 σ X 219 X Sangat Tinggi μ + 0,5 σ X ≤ μ + 1,5 σ 185 X ≤ 219 Tinggi μ – 0,5 σ X ≤ μ + 0,5 σ 151 X ≤ 185 Sedang μ – 1,5 σ X ≤ μ – 0,5 σ 117 X ≤ 151 Rendah X ≤ μ – 1,5 σ X ≤ 117 Sangat Rendah Selanjutnya setiap skor subjek penelitian dikelompokan berdasarkan skor item yang mereka peroleh dalam kategori di atas, sehingga dapat dihitung skor jumlah dan prosentase tanggung jawab terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta secara umum mulai dari yang sangat rendah sampai yang sangat tinggi. 5. Setelah mengkategorisasikan secara umum, kemudian dikategorisasikan juga skor setiap item dalam skala. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan item-item skala yang nantinya akan dijadikan dasar penyusunan topik- topik bimbingan belajar-pribadi. Kategori skor setiap item itu berpedoman pada Azwar 2009 yang mengelompokan dalam lima kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Adapun norma kategorisasi untuk item-item skala adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Item Perhitungan Kategorisasi μ + 1,5 σ X Sangat Tinggi μ + 0,5 σ X ≤ μ + 1,5 σ Tinggi μ – 0,5 σ X ≤ μ + 0,5 σ Sedang μ – 1,5 σ X ≤ μ – 0,5 σ Rendah X ≤ μ – 1,5 σ Sangat Rendah Keterangan: Xmaksimal teoritik : skor tertinggi yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalan skala. Xminimum teoretik : skor terendah yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalan skala. Range : rentangan skor skala. σ Standar deviasi : luas jarak rentang yang dibagi menjadi 6 satuan deviasi standar. μ Mean teoretik : rata-rata teoretis dari skor maksimun dan minimum. 6. Mencari kategorisasi tinggi rendahnya skor item-item secara keseluruhan dengan menggunakan N = 135. Perhitungannya sebagai berikut: Xmaksimum teoretik: 135 x 4 = 540 Xminimum teoretik : 135 x 1 = 135 Range : 540 – 135 = 405 σ Standar deviasi : 405 : 6 = 67,5 = dibulatkan jadi 68 μ Mean teoretik : 540 + 135 : 2 = 337,5 = dibulatkan jadi 338 Penentuan kategorisasi skor item dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 3.10 Norma Kategorisasi Skor Item Tingkat Tanggung Jawab dalam Aktivitas Belajar Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Norma Rentang Skor Kategorisasi μ + 1,5 σ X 395 X Sangat Tinggi μ + 0,5 σ X ≤ μ + 1,5 σ 357 X ≤ 395 Tinggi μ – 0,5 σ X ≤ μ + 0,5 σ 304 X ≤ 357 Sedang μ – 1,5 σ X ≤ μ – 0,5 σ 236 X ≤ 304 Rendah X ≤ μ – 1,5 σ X ≤ 236 Sangat Rendah 7. Dari kategori skor item tersebut, data kemudian dikelompokkan berdasarkan norma yang ada. Setelah itu, item-item yang memilki skor yang masuk kategori rendah akan dibahas dan dikembangkan menjadi topik-topik bimbingan belajar-pribadi.

Dokumen yang terkait

Tingkat tanggung jawab belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Yogyakarta tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

0 6 119

Kemampuan mengelola waktu belajar siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2015/2016 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar).

0 0 101

Tingkat konformitas siswa : studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 2 121

Tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar klasikal.

0 4 88

Tingkat konformitas siswa studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan pribadi sosial

0 0 119

Tingkat tanggung jawab dalam aktivitas belajar (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dan implikasinya terhadap usulan topik topik bimbingan belajar pribadi)

11 71 124

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 107

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

0 0 86

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PROGRAM IPA DAN IPS KELAS XI SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 102