Dari contoh-contoh di atas, maka Q 2

Dengan memfokuskan ketertutupan operasi penjumlahan dan perkalian dari 2 dan 3 , sepertinya Q 2 , 3 = {a + b 2 + c 3 + d 6 : a, b, c, d ∈ Q}. Tetapi akan digunakan Proposisi 3.1.4 dan Proposisi 3.1.5 untuk menunjukkannya. Perkalian dari 2 dan 3 adalah 6 , sehingga polinomial monik taktereduksi dalam Q[x] untuk 6 adalah x 2 −

6. Dengan Proposisi 3.1.5, maka Q 6

= {a + b 6 : a, b ∈ Q}. Tetapi Q 6 tidak memuat 2 dan 3 . Padahal Q 2 , 3 harus memuat 2 dan 3 , sehingga Q 2 , 3 ≠ Q 6 . Misalkan α = 2 + 3 , maka α 2 = 5 + 2 6 ⇔ α 2 − 5 = 2 6 ⇔ α 2 − 5 2 = 24 ⇔ α 4 − 10 α 2 + 1 = 0. Ini berarti polinomial monik taktereduksi dalam Q[x] untuk 2 + 3 adalah x 4 − 10x 2 + 1. Dengan Proposisi 3.1.5, maka Q α = {e + f α + g α 2 + h α 3 : e, f, g, h ∈ Q}. Perhatikan bahwa α 3 = 2 + 3 3 = 5 + 2 6 2 + 3 = 11 2 + 9 3 . Maka Q 2 + 3 = {a + b 2 + c 3 + d 6 : a, b, c, d ∈ Q} memuat 2 dan 3 . Dengan demikian haruslah Q 2 , 3 = Q 2 + 3 . Di sini Q 2 , 3 adalah medan pembelah dari x 4 − 5x 2 + 6 ∈ Q[x] juga medan pembelah dari x 4 − 10x 2 + 1 ∈ Q[x]. Perhatikan juga bahwa Q 2 , 3 adalah Q 2 3 atau Q 3 2 , yaitu medan terkecil yang memuat medan Q 2 dan 3 , atau medan terkecil yang memuat medan Q 3 dan 2 .

3.2. Ruang Vektor

Ruang vektor dapat digunakan untuk mempelajari perluasan medan. Diasumsikan topik ruang vektor sudah dikenal dengan baik, di sini hanya diingatkan kembali dan teorema-teorema yang berkaitan dengan perluasan medan saja yang dibuktikan. Definisi 3.2.1. Ruang vektor V atas medan F adalah grup komutatif V, + bersama dengan operasi perkalian skalar dan dipenuhi i ru ∈ V, ii rsu = rsu, iii r + su = ru + su, iv ru + v = ru + rv, v 1 F u = u untuk setiap skalar r, s ∈ F dan setiap vektor u, v ∈ V. Contoh 3.2.1. Jika F medan, maka F n = F × F × … × F = {a 1 , a 2 , …, a n : a i ∈ F} merupakan grup komutatif terhadap operasi penjumlahan. Didefinisikan operasi perkalian skalar dengan ru = ra 1 , ra 2 , …, ra n di mana u ∈ F n dan r ∈ F. Jelas F n adalah ruang vektor atas F sebab memenuhi sifat-sifat ruang vektor. Sudah dibuktikan bahwa jika p prima, maka Z p medan, sehingga n p Z adalah ruang vektor atas Z p dengan banyaknya elemen dalam n p Z adalah p n . Contoh 3.2.2. Misalkan F medan dan F[x] gelanggang semua polinomial atas F. Didefinisikan operasi perkalian skalar dengan rv = r ax = r a + a 1 x + … + a n x n = ra + ra 1 x + … + ra n x n di mana ax ∈ F[x] adalah vektor dan r ∈ F adalah skalar. Maka F[x] adalah ruang vektor atas F. Sifat-sifat ruang vektor dipenuhi sebab F[x] daerah integral. Contoh 3.2.3. Misalkan medan E perluasan dari medan F. Didefinisikan operasi perkalian skalar dengan rw = ra di mana a ∈ E sebagai vektor dan r ∈ F sebagai skalar. Maka E ruang vektor atas F. Definisi 3.2.2. Subhimpunan W ≠ ∅ dari ruang vektor V disebut subruang dari ruang vektor V jika dan hanya jika W adalah ruang vektor terhadap operasi yang didefinisikan dalam V. Contoh 3.2.4. Himpunan 〈 v 1 , v 2 , …, v n 〉 = {a 1 v 1 + a 2 v 2 + … + a n v n : a i ∈ F, v i ∈ V} adalah subruang dari ruang vektor V atas medan F. Definisi 3.2.3. Subruang W = 〈 v 1 , v 2 , …, v n 〉 dari ruang vektor V atas medan F disebut subruang yang direntang atau dibangun oleh subhimpunan {v 1 , v 2 , …, v n } dari V. Dan vektor-vektor v = a 1 v 1 + a 2 v 2 + … + a n v n ∈ W disebut kombinasi linear dari v 1 , v 2 , …, v n . Definisi 3.2.4. Misalkan V ruang vektor atas medan F. Vektor-vektor v 1 , v 2 , …, v n ∈ V dikatakan bebas linear atas F jika dan hanya jika persamaan a 1 v 1 + a 2 v 2 + … + a n v n = 0 untuk ∀ a i ∈ F, dipenuhi hanya jika a 1 = a 2 = … = a n = 0. Selainnya disebut takbebas linear atas F , yaitu terdapat sekurang-kurangnya satu a i ≠ ∈ F dan a 1 v 1 + a 2 v 2 + … + a n v n = 0.