Himpunan S disebut subgelanggang dari R jika dan

1 R . Karena elemen 1 R tunggal, maka u 1 − 1 = u 1 − 1 ⋅ 1 R = u 1 − 1 ⋅ u ⋅ u 2 − 1 = u 1 − 1 ⋅ u ⋅ u 2 − 1 = 1 R ⋅ u 2 − 1 = u 2 − 1 . Terbukti elemen satuan dan invers multiplikatif tunggal. ■ Definisi 2.3.6. Misalkan R adalah gelanggang. Jika terdapat bilangan bulat positif terkecil n sedemikian sehingga na = a + a + … + a = 0 untuk ∀ a ∈

R, maka n disebut karakteristik dari R.

Jika tidak terdapat bilangan bulat positif terkecil n yang demikian itu, maka R dikatakan berkarakteristik 0. Lema 2.3.4 Karakteristik Gelanggang dengan Elemen Satuan. Gelanggang R dengan elemen satuan berkarakteristik n jika dan hanya jika n1 R = 0. BUKTI. ⇒ Jika R berkarakteristik n, maka na = 0 untuk ∀ a ∈ R. Jadi n1 R = 0. ⇐ Jika diasumsikan n1 R = 0, maka na = a + a + … + a = 1 R + 1 R + … + 1 R ⋅ a = n1 R ⋅ a = ⋅ a = 0. ■ Selanjutnya definisi gelanggang diperluas lagi untuk mendapatkan struktur baru. Pada gelanggang R sudah didefinisikan R adalah grup aditif komutatif dan ditambahkan sifat asosiatif pada operasi ⋅ dan bersifat distributif kombinasi + dan ⋅ . Kemudian jika R juga merupakan grup multiplikatif grup dengan operasi perkalian yang komutatif, maka kita mempunyai struktur baru yang dinamakan medan. Definisi 2.3.7. Misalkan F adalah gelanggang komutatif dengan elemen satuan. Maka F disebut medan jika dan hanya jika setiap elemen taknol dalam F mempunyai invers multiplikatif. Dari definisi di atas, dapat dikatakan dengan cara lebih baik bahwa F adalah medan jika dan hanya jika i F, + grup komutatif 1. Operasi + bersifat asosiatif dan komutatif. 2. Terdapat elemen identitas 0. 3. Setiap elemen a mempunyai invers − a . ii F , ⋅ dengan F = F − {0} grup komutatif 1. Operasi ⋅ bersifat asosiatif dan komutatif. 2. Terdapat elemen satuan 1 F . 3. Setiap elemen u mempunyai invers u − 1 . iii Kombinasi operasi + dan ⋅ bersifat distributif. Contoh 2.3.2. Gelanggang-gelanggang Q, R, dan C semuanya adalah medan. Tetapi gelanggang Z bukan medan sebab unit-unit dalam Z hanyalah − 1 dan 1. Definisi 2.3.8. Jika a ≠ 0 dan b ≠ 0 adalah elemen-elemen dalam gelanggang komutatif R sedemikian sehingga a ⋅ b =

0, maka a dan b disebut pembagi nol.

Definisi 2.3.9. Gelanggang komutatif D dengan elemen satuan disebut daerah integral jika dan hanya jika D tidak memuat pembagi nol berarti jika a ⋅ b = 0, maka a = 0 atau b = 0 untuk setiap a, b ∈ D. Contoh 2.3.3. Gelanggang komutatif Z merupakan gelanggang dengan elemen satuan yang tidak memuat pembagi nol, sehingga Z adalah daerah integral. Juga gelanggang-gelanggang Q, R, dan C semuanya adalah daerah integral. Definisi 2.3.10. Misalkan a, b, c dalam gelanggang R dengan a ≠ 0. Hukum kanselasi multiplikatif disingkat kanselasi dikatakan berlaku dalam R yaitu jika a ⋅ b = a ⋅ c, maka b = c, demikian pula jika b ⋅ a = c ⋅ a, maka b = c. Teorema 2.3.5. Gelanggang komutatif R dengan elemen satuan adalah daerah integral jika dan hanya jika dalam R berlaku kanselasi. BUKTI. ⇒ Misalkan a ≠ 0 dan a ⋅ b = a ⋅ c. Maka a ⋅ b + − a ⋅ c = a ⋅ b + − c = 0. Karena R daerah integral dan a ≠ 0, maka haruslah b + − c = 0, sehingga b = c. Jadi dalam R berlaku kanselasi.