Instrumen Penelitian Pembelajaran fisika dengan pendekatan proses melalui metode Inquiry tentang viskositas dalam meningkatkan prestasi, keaktifan dan motivasi belajar siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta.
konflik kognitif. Rangsangan ini akan membantu proses asimilasi menjadi efektif dan bermakna dalam penguatan intelektualitas siswa.
c Memberikan motivasi Dengan motivasi, sebisa mungkin siswa dapat terlibat aktif dan
kreatif untuk mengembangkan kognitifnya. d Pengelolaan kelas
Pengelolaan kelas meliputi pembagian kelompok dan pengaturan kelas. Kelas dibagi dalam kelompok untuk melakukan eksperimen.
e Pendahuluan pembelajaran Pendahuluan pembelajaran diselenggarakan dengan memberikan
penjelasan scenario pembelajaran dan pelaksanaan pretest untuk mencari gambaran tentang pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.
f Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan
penelitian oleh
siswa dengan
masing-masing kelompoknya sesuai dengan pokok bahasan yang telah ditentukan.
Aktivitas ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan dan bekerja dengan data serta merumuskan hasil penelitian kelompok
mereka. g Observasi keaktifan siswa
Observer mencatat keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat, bertanya pada guru, bertanya pada kelompok lain dengan
memberikan skor.
3 Penutup Kegiatan penutup dilakukan untuk merangkum seluruh rangkaian
kegiatan dan memberikan evaluasi berupa tanya jawab maupun pekerjaan rumah PR.
b. Kelas Kontrol Langkah-langkah yang dilakukan pada kelas kontrol adalah
1 Kegiatan pendahuluan a Guru menyusun dan mempersiapkan materi yang akan diajarkan.
b Guru memberikan pengantar serta menyampaikan kembali materi yang telah disampaikannya pada pertemuan sebelumnya.
c Memberi kesempatan kepada siswa jika ingin bertanya.
2 Kegiatan Inti Guru menyampaikan pelajaran dengan memberikan ceramah
mengenai materi viskositas dilanjutkan dengan latihan soal.
3 Kegiatan penutup Kegiatan penutup dilakukan untuk merangkum seluruh kegiatan
serta untuk memberikan evaluasi berupa tanya jawab dan pekerjaan rumah PR.
3. Postest di Setiap Kelas Posttest dilakukan di akhir pertemuan, yaitu setelah proses belajar
mengajar berlangsung. Tujuan dilakukannya posttest adalah untuk mengetahui kemampuan akhir kognitif produk siswa. Setiap kelas
mendapatkan soal posttest yang sama.
4. Observasi di Setiap Kelas Observasi dilakukan oleh peneliti selama dilakukan proses belajar
mengajar di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Observasi digunakan untuk mengukur keaktifan siswa. Peneliti melakukan pengukuran setiap
satu satuan indikator keaktifan. Setiap satu satuan keaktifan diukur dengan 1 tally.
5. Kuisioner di Setiap Kelas Kuisioner diberikan kepada siswa kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Kuisioner digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen mengisi kuisioner sesuai dengan
pengalaman pribadi masing-masing.