Menurut Hamzah B. Uno 2007: 23, indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. adanya hasrat dan keinginan berhasil, b. adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
c. adanya harapan dan cita-cita masa depan, d. adanya penghargaan dalam belajar,
e. adanya  lingkungan  belajar  yang  kondusif  sehingga  memungkinkan seseorang siswa dapat belajar lebih baik.
F. Tinjauan Tentang Viskositas
Sebuah  bola  logam  dengan  jari-jari  r  cm  dan  massa  m  gram,  massa jenis  ρ,  jatuh  pada  zat  cair  dengan  tetapan  kekentalan  viskositas  η.
Berdasarkan Stokes, bola tersebut akan mendapat gaya gesekan sebesar = 6
ηr . Ketika  bola  dilepaskan,  lajunya  masih nol.  Sehingga  belum  ada  gaya
gesekan. Pada saat itu gaya yang ada adalah gaya berat sebesar =
= =
ke bawah dan gaya Archimedes sebesar =
= , dengan V adalah volume bola dan g adalah
percepatan gravitasi. Karena
,  maka  gaya  resultan  arahnya  ke  bawah  dan  bola bergerak ke bawah dipercepat. Sejalan dengan meningkatnya laju bola, maka
gaya gesekan yang arahnya ke atas meningkat. Lama-kelamaan akan tercapai
keadaan  seimbang di  mana besarnya  gaya  berat  sama  dengan  jumlah  gaya Archimedes  dan  gaya  gesekan.  Atau    dapat  ditulis  dengan  persamaan
sistematis sebagai berikut: =
+ 4
3 =
4 3
+ 6 ηr
4 3
= 4
3 + 6
ηr
6 ηr
= 4
3 −
4 3
6 ηr
= −
Pada  saat  bola  bergerak  dengan  laju  atau  kecepatan  tetap,  bola  tersebut mengalami  kecepatan  terminal.  Besarnya  kecepatan  terminal  dapat  ditulis
dengan persamaan :
= 4
3 −
6 ηr
= 2
9 η
− Jadi, dengan menurunkan persamaan kecepatan terminal di atas, kita dapat
mengetahui persamaan dari koefisien viskositas: η =
2 9
−
G. Penelitian Sebelumnya
Penelitian dilakukan oleh Rika Nanda Puspitasari pada bulan Februari sampai dengan Juni 2009 di SD Negeri Karangbangun  Kecamatan Jumopolo Kabupaten
Karanganyar  dengan  judul  Upaya  Peningkatan  Prestasi  Belajar  IPA  Siswa  Kelas III  Melalui  Penerapan Metode  Giuded Inquiry.  Berdasarkan  hasil  penelitian
tindakan  kelas  yang  telah  dilaksanakan  dalam  3  siklus  dengan  menerapkan metode guided inquiry-discovery dalam  pembelajaran  IPA  pada  siswa  kelas  III
SD Negeri Karangbangun Kecamatan Jumapolo, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Penerapan metode guided inquiry-discovery dapat meningkatkan prestasi
belajar  IPA siswa  kelas  III  SD  Negeri  Karangbangun.  Hal  ini  dilihat  dari prosentase kenaikan nilai IPA siswa kelas II dari siklus I sampai Siklus III. Pada
siklus  I  siswa  yang  mendapat  nilai  minimal  60  ada  9  anak  atau  47,37,  pada siklus II siswa yang mendapat nilai minimal 60 ada 10 anak atau 52,63 dari 19
siswa,  dan  siklus  III  siswa  yang  mendapat  nilai  minimal  60  ada  17  anak  atau 89,47 dari 19 anak. Dari siklus I kemudian dilaksanakan siklus II prestasi siswa
mengalami  prosentase  kenaikan  5,26;  dari  siklus  II  kemudian  dilaksanakan siklus III mengalami  prosentase kenaikan 36,84.
Perbedaan  penelitian ini  dengan  penelitian  yang dilakukan  penulis  adalah penelitian  ini  menggunakan  tiga  siklus  sedangkan  penelitian  yang dilakukan
penulis adalah mengunakan satu siklus. Penelitian yang dilakukan penulis bersifat eksperimen kuantitatif menambah variasi penelitian inquiry, yaitu dengan subyek
penelitian adalah siswa SMA.
20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  yang  dilakukan  oleh  peneliti  bersifat  eksperimen  kuantitatif. Penelitian eksperimen menurut Arikunto dalam Tukiran dan Hidayati, 2011: 53,
peneliti  sengaja  membangkitkan  timbulnya  sesuatu  kejadian  atau  keadaan, kemudian diteliti bagaimana akibatnya. Menurut Tukiran dan Hidayati 2011: 53,
prosedur eksperimen bertujuan untuk melihat pengaruh salah satu variasi variabel bebas  terhadap  variabel  terikat dengan  membuat  sama  variabel  bebas  lainnya.
Sedangkan  maksud  dari  penelitian  kuantitatif  adalah  data dinyatakan  dalam bentuk  angka  Tukiran  dan  Hidayati,  2011:  53.  Jadi,  penelitian  eksperimen
kuantitatif dapat diartikan sebagai sebuah penelitian yang mengandung hubungan sebab akibat dengan penggunaan data berupa angka.
Data  diperoleh dengan  mengujikan  beberapa  soal  yang  berhubungan dengan konsep-konsep fisika pada materi viskositas.  Soal yang diberikan berupa
tes  tertulis.    Tes  ini  diberikan  dalam  bentuk  pretest  dan  posttest  terhadap  materi yang  sudah  diberikan  oleh  peneliti.    Pretest  diberikan  untuk  mengetahui
pengetahuan  awal  siswa  terhadap  materi  yang  akan  diajarkan  oleh  peneliti. Posttest  dilakukan  sebagai  alat  ukur  terhadap  prestasi  belajar  siswa.  Baik  pretest
maupun posttest dilakukan pada dua jenis kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.  Kelas  eksperimen  adalah  kelas  yang
proses  pembelajarannya menggunakan metode penemuan inquiry. Sedangkan kelas kontrol adalah kelas
yang proses pembelajarannya menggunakan metode ceramah.
Selain  meneliti  prestasi  siswa  melalui  pretest  dan  postest,  peneliti  juga meneliti motivasi dan keaktifan siswa selama diajar menggunakan metode inquiry
dan  ceramah.  Alat  ukur  dalam  meneliti  motivasi  dan  keaktifan  siswa  adalah menggunakan kuisioner dan pengamatan observasi.
A. Waktu dan Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 4 April 2013 sampai dengan 19 April 2013.  Penelitian dilakukan di SMA N 11 Yogyakarta.
B. Subyek Penelitian
Subyek  dalam  penelitian  ini adalah  siswa siswi  SMA  N  11  Yogyakarta kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2. Siswa yang tergabung dalam penelitian sejumlah 58
orang  yang  dibagi menjadi  dua  kelas  yaitu  kelas  kontrol  dan  kelas  eksperimen. Kelas yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IPA 1 dengan jumlah
siswa 29 siswa dan kelas ekperimen adalah kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 29 siswa.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat Dalam penelitian  ini  variabel  terikat  adalah  hasil  belajar  kelas  kontrol
dan  kelas  eksperimen  yang  mencakup  aspek  kognitif  produk.  Aspek  kognitif proses,  aspek  psikomotorik  dan  aspek  afektif  tidak  termasuk  yang  diteliti.