Hasil uji-t prestasi belajar siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4. Hasil Uji T Prestasi Belajar Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hipotesis uji-t: Ho: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ha: Terdapat perbedaan prestasi belajar secara signifikan antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen.
Analisis: Jika harga sig. 2-tailed 0,05, Ho diterima; dan jika harga sig. 2-tailed
0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Posttest Skor Rata-rata
Signifikansi 2-tailed
Hasil Analisis
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Prestasi Belajar Siswa 7,4579
7,9845 0,040
Berbeda
Pembahasan Dari hasil uji-t pretest diperoleh kemampuan awal siswa kedua kelas
adalah sama. Hasil ini ditunjukkan dari hasil pengujian pretest yang tidak signifikan. Artinya, tidak ada perbedaan kemampuan awal antara siswa kelas
kontrol dan siswa kelas eksperimen. Skor rata-rata posttest kedua kelas lebih tinggi daripada pretest. Hasil uji-t
menunjukkan adanya perbedaan yang sigifikan. Dengan demikian, baik pembelajaran inquiry maupun pembelajaran ceramah sama-sama meningkatkan
prestasi belajar siswa. Akan tetapi, skor rata-rata posttest pada pembelajaran inquiry
lebih tinggi daripada pembelajaran ceramah. Hasil uji-t pun menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, pembelajaran inquiry lebih
meningkatkan prestasi belajar siswa daripada pembelajaran ceramah.
A. Keaktifan Siswa
Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan dengan melakukan observasi. Indikator yang
digunakan adalah sebanyak 8 indikator keaktifan. Adapun hasil observasi keaktifan ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.5. Kategorisasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa
Skor rata-rata keaktifan di kelas kontrol dan eksperimen dan hasil uji-t dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6. Hasil Uji T Keaktifan Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
No Indikator Observasi Keaktifan
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Frekuensi Kategori
Frekuensi Kategori
1 Siswa berkomentar apabila guru
salah menjelaskan materi pelajaran
Sangat Rendah
Sangat Rendah
2 Siswa mampu menjawab
pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh siswa
8 Rendah
20 Tinggi
3 Siswa mampu menyelesaikan soal
yang diberikan 7
Rendah 23
Tinggi 4
Siswa bertanya kepada siswa lain 2
Sangat Rendah
4 Sangat
Rendah 5
Siswa bertanya kepada guru 10
Rendah 19
Tinggi 6
Membaca atas sumber tertentu 12
Sedang 4
Sangat Rendah
7 Siswa mampu memeriksa hasil
pekerjaannya 5
Sangat Rendah
22 Tinggi
8 Siswa mampu membuat
kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan
5 Sangat
Rendah 27
Sangat Tinggi
Keterangan Skor Rata-Rata
Signifikansi 2-tailed
Hasil Analisis Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Keaktifan 6,13
14,88 0,044
Berbeda
Hipotesis uji-t: Ho: Tidak terdapat perbedaan keaktifan secara signifikan antara
kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ha: Terdapat perbedaan keaktifan secara signifikan antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Analisis:
Jika harga sig. 2-tailed 0,05, Ho diterima; dan jika harga sig. 2- tailed 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa skor rata-rata keaktifan kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya adalah signifikan. Keaktifan siswa pada pembelajaran inquiry lebih tinggi
daripada pembelajaran ceramah. Sesuai dengan teori fungsi inquiry yaitu membangun sikap aktif, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran
Hanafiah dan Suhana, 2009: 78 maka metode pembelajaran inquiry dapat meningkatkan keaktifan siswa.
B. Motivasi Belajar Siswa
Penelitian yang dilakukan peneliti tidak hanya mengukur prestasi belajar dan keaktifan siswa, tetapi juga mengukur tingkat motivasi belajar siswa pada
pokok bahasan viskositas. Pengukuran motivasi belajar siswa menggunakan instrument berupa kuisioner motivasi belajar siswa terhadap proses belajar
mengajar pada kelas kontrol dan eksperimen. Adapun hasil skor motivasi dinyatakan melalui tabel berikut:
Tabel 4.7. Skor Motivasi Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen NO
Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
1 31
34 2
33 37
3 36
30 4
32 32
5 26
37 6
47 34
7 40
46 8
29 47
9 32
34 10
29 43
11 32
32 12
29 37
13 35
40 14
31 40
15 32
33 16
29 30
17 31
35 18
42 34
19 36
31 20
32 32
21 28
36 22
30 31
23 36
35 24
33 28
25 34
34 26
29 33
27 32
41 28
32 36
29 32
31
Skor rata-rata motivasi dan hasil uji-t dapat dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.8. Hasil Uji T Motivasi Siswa Antara Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
Hipotesis uji-t: Ho: Tidak terdapat perbedaan motivasi secara signifikan antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen. Ha: Terdapat perbedaan motivasi secara signifikan antara kelas kontrol
dan kelas eksperimen. Analisis:
Jika harga sig. 2-tailed 0,05, Ho diterima; dan jika harga sig. 2- tailed 0,05, Ho ditolak dan Ha diterima.
Pembahasan Dari hasil analisis di atas terlihat bahwa skor rata-rata motivasi kelas
eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dan perbedaan antara keduanya
Keterangan Skor Rata-rata
Signifikansi 2-tailed
Hasil Analisis Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Motivasi 32,76
35,31 0,038
Berbeda