Prosedur Pengambilan Data Pembelajaran fisika dengan pendekatan proses melalui metode Inquiry tentang viskositas dalam meningkatkan prestasi, keaktifan dan motivasi belajar siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta.

3. Postest di Setiap Kelas Posttest dilakukan di akhir pertemuan, yaitu setelah proses belajar mengajar berlangsung. Tujuan dilakukannya posttest adalah untuk mengetahui kemampuan akhir kognitif produk siswa. Setiap kelas mendapatkan soal posttest yang sama. 4. Observasi di Setiap Kelas Observasi dilakukan oleh peneliti selama dilakukan proses belajar mengajar di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Observasi digunakan untuk mengukur keaktifan siswa. Peneliti melakukan pengukuran setiap satu satuan indikator keaktifan. Setiap satu satuan keaktifan diukur dengan 1 tally. 5. Kuisioner di Setiap Kelas Kuisioner diberikan kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kuisioner digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen mengisi kuisioner sesuai dengan pengalaman pribadi masing-masing.

F. Analisis Data

1. Pretest dan Postest Pretest diberikan sebelum siswa mempelajari secara lengkap tentang sub bab viskositas fluida. Sedangkan postest digunakan setelah siswa mempelajari viskositas fluida. Soal pretest dan postest berupa soal-soal yang berhubungan dengan materi yang dipelajari yaitu tentang viskositas fluida. Pengolahan data hasil penelitian, dilakukan dengan pengolahan statistik. a. Hipotesis Parameter uji t hitung independen posttest-posttest pada kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar pada kedua kelas tersebut. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan adalah : Ho : Tidak terdapat perbedaan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ha : Terdapat perbedaan posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. b. Data Hasil jawaban Posttest dan Posttest terdapat pada tabel berikut : Tabel 3.1. Pengisian Nilai Posttest Siswa Nilai Posttest X 1 Posttest X 2 A B C Tabel 3.1 di atas digunakan untuk membandingkan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen c. Pengujian Data Untuk mengetahui perbedaan hasil prestasi belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows. 2. Keaktifan Siswa a. Hipotesis Selisih keaktifan siswa pada kelas kontrol dan kelas kelas eksperimen digunakan hipotesis pengujian sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan selisih nilai keaktifan siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ha : Terdapat perbedaan selisih nilai keaktifan siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. b. Data Keaktifan Siswa Keaktifan belajar siswa dilakukan oleh peneliti terhadap 2 kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penilaian keaktifan siswa dengan menggunakan tally setiap satu satuan aktivitas yang dilakukan siswa. Tabel 3.2. Pengisian Hasil Penilaian Keaktifan Siswa No Indikator Keaktifan Siswa yang Diobservasi Tally 1 Siswa berkomentar apabila guru salah menjelaskan materi pelajaran 2 Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan guru kepada seluruh siswa 3 Siswa mampu menyelesaikan soal yang diberikan 4 Siswa bertanya kepada siswa lain 5 Siswa bertanya kepada guru 6 Membaca sumber tertentu 7 Siswa mampu memeriksa hasil pekerjaannya 8 Siswa mampu membuat kesimpulan dari pekerjaan yang telah diselesaikan Tabel 3.3. Kriteria Tingkat Keaktifan Siswa Range skor Klasifikasi 0 - 20 Sangat rendah 21 - 40 Rendah 41 - 60 Sedang 61 - 80 Tinggi 81 - 100 Sangat Tinggi c. Pengujian Data Untuk mengetahui perbedaan hasil keaktifan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan pengujian statistik dengan menggunakan program SPSS versi 18.0 for windows. 3. Motivasi Belajar Siswa a. Hipotesis Untuk menguji adanya perbedaan motivasi siswa pada kelas penelitian dan kelas kontrol, maka hipotesis yang diajukan sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat perbedaan motivasi siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ha : Terdapat perbedaan motivasi siswa antara kelas kontrol dan kelas penelitian. b. Data Data yang digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa antara kelas penelitian dan kels kontrol adalah menggunakan kuisioner motivasi siswa. Untuk jawaban kedua kelas, setiap alternatif jawaban diberi skor, yaitu sangat tidak setuju skor 1, tidak setuju skor 2, setuju skor 3, sangat setuju skor 4.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP

1 14 115

EFEK MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

0 3 29

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN PEMANFAATAN

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD NEGERI POPONGAN 02 KARANGAN

1 2 15

PENDAHULUAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 4 8

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES.

0 1 14

PERBANDINGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN INTERACTIVE DEMONSTRATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA.

1 4 44

Pembelajaran fisika tentang persamaan kalor dengan pendekatan proses melalui metode Inquiry dalam meningkatkan prestasi belajar, keaktifan dan minat siswa.

0 1 163

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY TENTANG VISKOSITAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI, KEAKTIFAN DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pe

0 0 135

PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PERSAMAAN KALOR DENGAN PENDEKATAN PROSES MELALUI METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR, KEAKTIFAN DAN MINAT SISWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 1 161