Pengertian Sikap Remaja Perempuan terhadap Perilaku Seksual

13 h. Remaja memperlihatkan bentuk egosentrisme dimana mereka memandang dirinya sebagai sosok yang unik. Hal ini mendorong remaja mengambil resiko dari perilaku seksual. Dalam keadaan emosi, dorongan seksual remaja dapat membatasi kemampuannya dalam mengambil keputusan.

B. Sikap Remaja Perempuan terhadap Perilaku Seksual

1. Pengertian Sikap Remaja Perempuan terhadap Perilaku Seksual

Myers 2012 mendefinisikan sikap sebagai reaksi evaluatif yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan terhadap sesuatu dan berakar pada kepercayaan dan muncul dalam perasaan dan kehendak untuk bertindak. Menurut Louis Thurstone, Rensis Likert, dan Charles Osgood, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan yang mendukung atau memihak favorable dan perasaan yang tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable terhadap suatu obyek Berkowitz, 1972 dalam Azwar, 2010. Secord dan Backman mendefinisikan sikap sebagai keteraturan dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi, dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitar Azwar, 2010. Sikap juga didefinisikan sebagai kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi secara konsisten Ahmadi dkk, 1991. Sikap terhadap perilaku seksual adalah kecenderungan reaksi individu perempuan yang berusia antara 11-19 tahun baik secara positif 14 atau negatif yang ditunjukkan oleh pemikiran, kepercayaan, pengetahuan, perasaan, dan tindakannya terhadap segala aktivitas tubuh yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan dengan pasangan. 2. Struktur Sikap Remaja Perempuan terhadap Perilaku Seksual Struktur sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang Mann dalam Azwar, 2010; Sears, Freedman, Peplau, 1985; Ahmadi, 1991, yaitu kognitif, afektif, dan konatif. a. Kognitif berupa sesuatu yang dipercaya, dipikirkan, dan diketahui oleh individu yang berjenis kelamin perempuan yang berusia 11-19 tahun terhadap segala aktivitas tubuh yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan dengan pasangan. b. Afektif merupakan perasaan individu yang berjenis kelamin perempuan berusia antara 11-19 tahun terhadap segala aktivitas tubuh yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan dengan pasangan. Komponen afektif meliputi perasaan suka positif dan perasaan tidak suka negatif. Pada umumnya reaksi emosional ini ditentukan oleh kepercayaan yang dimiliki seseorang. c. Konatif merupakan kecenderungan individu yang berjenis kelamin perempuan berusia antara 11-19 tahun untuk bertindak terhadap segala aktivitas tubuh yang didorong oleh hasrat seksual yang dilakukan dengan pasangan. Komponen ini dapat dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan yang dimiliki individu tersebut. 15

3. Bentuk – bentuk Perilaku seksual