Pengertian Remaja Karakteristik Remaja

11

BAB II LANDASAN TEORI

A. Remaja

1. Pengertian Remaja

Remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak menuju dewasa yang meliputi perubahan dalam fisik, kognitif, dan psikososial Papalia dkk, 2006. Perubahan biologis mencakup terjadinya perkembangan fungsi seksual, perubahan kognitif meliputi terbentuknya proses berpikir abstrak, dan perubahan psikososial mengarah pada kemandirian Santrock, 2007. Pada masa remaja, seseorang dituntut untuk meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan mulai mempelajari pola perilaku dan sikap baru Hurlock, 1980. Menurut Hurlock 2004, batasan usia remaja antara 13 sampai 18 tahun. Batasan usia remaja yang dikemukakan oleh Sawyer dkk 2012 adalah 11-19 tahun. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masa remaja antara 11-19 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi perkembangan biologis, kognitif, dan psikososial.

2. Karakteristik Remaja

Secara umum, karakteristik remaja menurut Santrock 2007 adalah sebagai berikut: 12 a. Remaja berada pada masa pubertas yang mendorong remaja laki-laki dan perempuan untuk menyesuaikan diri dengan perilaku maskulin dan feminim. b. Pemikiran remaja berada pada tahap operasional formal. Remaja memiliki kemampuan untuk berpikir lebih abstrak, idealis, dan logis. c. Pada masa remaja, muncul ketertarikan pada hal seputar seksualitas. d. Pada masa remaja, pengaruh teman sebaya lebih besar dibanding dengan keluarga. Hal ini mempengaruhi remaja dalam tingkah laku, sikap, minat, dan penampilan. e. Pada masa remaja, konflik dengan orangtua yang berlangsung secara terus menerus berkaitan dengan masalah-masalah seksual remaja sebagai akibat kurangnya pengawasan orangtua. f. Pada masa remaja terjadi proses belajar untuk mengelola perasaan- perasaan seksual sepeti gairah seksual dan perasaan tertarik dengan lawan jenis, mengembangkan bentuk intimasi yang baru dengan lawan jenis, dan mempelajari keterampilan dalam mengatur perilaku seksual untuk menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan. g. Pada masa remaja terjadi peningkatan emosi negatif dan emosi yang berubah-ubah. Remaja laki-laki memiliki kadar androgen yang tinggi berkaitan dengan masalah agresivitas, sedangkan pada remaja perempuan memiliki kadar estrogen yang tinggi berkaitan dengan depresi. 13 h. Remaja memperlihatkan bentuk egosentrisme dimana mereka memandang dirinya sebagai sosok yang unik. Hal ini mendorong remaja mengambil resiko dari perilaku seksual. Dalam keadaan emosi, dorongan seksual remaja dapat membatasi kemampuannya dalam mengambil keputusan.

B. Sikap Remaja Perempuan terhadap Perilaku Seksual