Bagi Sekolah Bagi Penelitian Selanjutnya

74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Secara umum, tidak terdapat perbedaan sikap terhadap perilaku seksual antara remaja perempuan di sekolah yang memiliki kurikulum pendidikan seksualitas dan remaja perempuan di sekolah yang tidak memiliki kurikulum penddikan seksualitas. 2. Tidak terdapat perbedaan pada komponen afeksi dan konatif antara remaja perempuan di sekolah yang memiliki kurikulum pendidikan seksualitas dan remaja perempuan di sekolah yang tidak memiliki kurikulum pendidikan seksualitas. 3. Terdapat perbedaan pada komponen kognitif antara remaja perempuan di sekolah yang memiliki kurikulum pendidikan seksualitas dan remaja perempuan di sekolah yang tidak memiliki kurikulum pendidikan seksualitas.

B. Saran

1. Bagi Sekolah

a. Bagi sekolah yang tidak memiliki kurikulum pendidikan seksualitas, sebaiknya guru Bimbingan Konseling lebih berperan dalam memberikan materi pendidikan seksualitas karena materi yang 75 diberikan pada pelajaran Biologi dan Agama hanya terbatas pada topik di buku pelajaran. Keterbatasan materi dapat mempengaruhi pengetahuan yang diperoleh siswa menjadi kurang jelas. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang benar dan jelas untuk bekal siswi dalam menjalani kehidupan seksualnya di masa dewasa. b. Bagi sekolah yang sudah memiliki kurikulum pendidikan seksualitas, diharapkan dapat mempertahankan adanya kurikulum pendidikan seksualitas karena kurikulum membantu guru dalam menyampaikan materi secara terstruktur dan membantu siswi dalam menerima informasi secara lebih jelas.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu tidak meneliti beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap remaja terhadap perilaku seksual seperti pengetahuan mengenai seksualitas, faktor emosional, dan ketaatan beragama. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya disarankan untuk memperbaiki keterbatasan penelitian ini. 76 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi. 1991. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Anna, L. K. 2010, Januari 18. Makin Banyak Remaja Lakukan Seks Pranikah. Kompas. Dipungut 2 April, 2012, dari http:nasional.kompas.comread2010011816461662www.kompas.com Armour, S., Haynie, D. L. 2007. Adolescent Sexual Debut and Later Delinquency. Journal Youth Adolescence, 36, 141-152. Azwar, S. 2006. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Azwar, S. 2010. ”Sikap Manusia teori dan pengukurannya”. Edisi ke- 2.Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset. Badan Pusat Statistik BPS-Statistics Indonesia and Macro International. 2008. Indonesia Young Adult Reproductive Health Survey 2007. Calverton, Maryland, USA: BPS and Macro International. Boislard, M. A., Poulin, F. 2011. Individual, familial, friends-related and contextual predictors of early sexual intercourse. Journal of Adolescence, 34, 289-300. Brink, M. J., Boersma, A. A., Jong, Betty. M., Bruijn, Jeanne. G. M. 2011. Attitude toward contraception and abortion among curacao women: Ineffective contraception due to limited sexual education?. BMC Family Practice, 12,55. Brickell, C. 2007. Sex Education, Homosexuality, and Social Contestation in 1970’s New Zealand, Sex Education. Sex Education, 7, 387-406. Buhi, E. R., Goodson, P.2007. Predictors of adolescent sexual behavior and intentions : A theory-guided systematic review. Journal of Adolescent Health, 40, 4-21. Buhi, E.R., Goodson, P., Neilands, T. B., Blunt, H.2011. Adolescent sexual abstinence: A test of an integrative theoretical framework. Health Education Behavior, 38, 63-79. Dipungut 31 Oktober, 2012, dari heb.sagepub.comcontent38163. Chin, H. B., Sipe, T. A., Elder, R.,…Santelli, J.2012. The effectiveness of group-based comprehensive risk reduction and abtinence education interventions to prevent or reduce the risk of adolescent pregnancy, human immunodefiency virus, and sexually transmitted infection, 42, 272-294. Coleman, P. K. 2006. Resolution of unwanted pregnancy during adolescence through abortion versus childbirth: individual and family predictors and psychological consequences. Journal of Youth and Adolescence, 35, 903– 911. Essau, C. A., Lewinsohn, P. M., Seeley, J. R., Sasagawa,S. 2010 . Gender differences in the developmental of depression. Journal of Affective disorder, 127, 185-190. Ethier, K. A., Kershaw, T. S., Lewis, J. B., Milan, S., Niccolai, L. M., Ickovics, J. R. 2006. Self-esteem, emotional distress and sexual behavior among adolescent females: Inter-relationship and temporal effects. Journal of Adolescent Health, 38, 268-274. Gelperin, N., Goldfarb, E.S., Helmich, J., Kelly, M. A., Schroeder, E. 2004. Guidelines for comprehensive sexuality education. United States, Fulton Press. Gilliam, M. L., Berlin, A., Kozloski, M., Hernandes, M., Grundy, M. 2007. Interpersonal and personal factors influencing sexual debut among Mexican-American young women in United State. Journal of Adolescent Health, 41, 495-503. Goodson, P., Buhi, E. R., Dunsmore, S. C. 2006. Self-esteem and adolescent sexual behavior, attitudes, and intentions: A systematic review. Journal of Adolescent Health, 38, 310-319. Goodson, P., Pruitt, B. E., Suther, S., Wilson, K., Buhi, E. 2006. Is abstinence education theory based? The underlying logic of abstinence education programs in Texas. Jurnal Health Education Behavior, 33, 252-271. Dipungut 26 Oktober, 2012, dari http:heb.sagepub.comcontent 332252. Grave, K. N., Sentner, A., Workman, J., Mackey, W. 2011. Building Positive Life Skill the Smart Girl Way: Evaluation of a School-based Sex Responsibility Program for Adolescents Girls. Health Promotion Practice, 12, 463. Dipungut 25 Oktober, 2012 dari http:hpp.sagepub.comcontent123463.refs.html Guttmacher Institute. 2006. U. S. Teenage Pregnancy Statistics National and State Trends and Trends by Race and Ethnicity. New York, NY: Guttmacher Institute. Hargreaves, J. R., Bonell, C. P.,…Pronyk, P. M. 2007. Explaining continued high prevalence in South Africa: Socioeconomic factors, HIV incidence and sexual behavior change among a rural cohort, 2001-2004. AIDS, 21. S39-S48. Huglund, K.A., Fehring, R. J. 2010. The Association of Religiosity, Sexual Education, and Parental Factors and Risky Sexual Behaviors among Adolescent and Young Adults. Journal Religious Health, 49, 460-472. Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E. B. 2004. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Institute of Statistics, Institute of Public Health [Albania] and ICF Macro. 2010. Albania Demographic and Health Survey 2008-09. Tirana, Albania: Institute of Statistics, Institute of Public Health and ICF Macro. Jackson, S., Weatherall. 2010. The Impossibilities of Feminist School Based Sexuality Education. Feminism Psychology, 20, 166. Dipungut 25 Oktober, 2012, dari http:fab.sagepub.comcontent202166.refs.html Jerman, P., Constantine, N.A. 2010. Demographic and Psychological Predictors of Parent-Adolescent Communication About Sex: A Representative Statewide Analysis. Journal Youth Adolescence, 39, 1164- 1174. Kabiru, C. W., Orpinas, P. 2009. Factors associated with sexual activity among high school student in Nairobi, Kenya. Journal of Adolescence, 32, 1023-1039. Kennedy, E., Gray, N., Azzopardi, P., Creati, M. 2011. Adolescent fertility and family planning in East Asia and the Pasific: a review of DHS reports. Reproductive Health Journal, 8, 11-22. Khumsaen, N., Gary, F. A. 2009. Determinants of actual condom use among adolescents in Thailand. Journal of The Association of Nurses in AIDS Care, Vol 20, 3, 218-229. Kirby, D. B., Laris, B. A., Rolleri, L. A. 2007. Sex and HIV education programs: Their impact on sexual behaviors of young people throughout the world. Journal of Adolescent Health, 40, 206-217. Kohler, P.K., Manhart, L. E., Lafferty, W. E. 2008. Abstinence-only and comprehensive sex education and the initiation of sexual activity and teen pregnancy. Journal of Adolescent Health, 42, 344-351. Kuota, C., Tolma, E. L. 2008. Sexuality, sexual, and reproductive health: an exploration of the knowledge, attitude, and beliefs of the Greek-Cypriot adolescents. Promotion Education, 15, 24. Dipungut 26 Oktober, 2012, dari http:pad.sagepub.comcontent15424.refs.html L’Engle, K. L., Brown, J. D., Kenneavy, K. 2006. The mass media are an important context for adolescents sexual behavior. Journal of Adolescent Health, 38, 186-192. Laflin, M. T., Wang, J., Barry, M. 2008 . Longitudinal study of adolescent transition from virgin to nonvirgin status. Journal of Adolescent Health, 42, 228-236. Lee, Yi-Hui., Salman, A., Fitzpatrick, J. J. 2009. HIVAIDS preventive self- efficacy, depressive symptoms, and risky sexual behavior in adolescent: A cross-sectional questionnaire survey. International Journal of Nursing Studies, 46, 653-660. Lieberman, L., Su, H. 2012. Impact of the choosin the best program in communities committed to abstinence education. Dipungut 26 Oktober 2012, dari http:sgo.sagepub.comcontent212158244012442938 Lindberg, L. D., Zimet, I. M. 2012. Consequences of sex education on teen and young adult sexual behaviors and outcome. Journal of Adolescent Health. Listyawati., Suprayoga. 2007. Pengkajian perilaku seks pranikah pada remaja: Fakta dan Strategi Penanggannya. Media Informasi Penelitian, No 192, 255-270. Lou, C., Cheng, Y., Gao, E., Zuo, X., Emerson, M., Zabin, L. 2012. Media’s contribution to sexual knowledge, attitudes, and behaviors for adolescents and young adults in tree asian cities. Journal of Adolescent Health, 50, S26-S36. Lou, Jiun-Hong., Chen, Sheng-Hwang. 2009. Relationship among sexual knowledge, sexual attitudes, and safe sex behavior among adolescents: A structural equation model. International Journal of Nursing Studies, 46, 1595-1603. Macleod, C.2009. Danger and disease in sex education: The saturation of adolescence with colonialies assumptions. Journal of Health Management,11, 375-389. Madkour, A. S., Farhat, T., Halpern, C. T., Godeau, E., Gabhainn, S. N. 2010. Early adolescent sexual initiation as a problem behavior: A comparative study of five nation. Journal of Adolescent Health, 47, 389-398. Maruli, A. 2012, Maret 27. Kasus kehamilan tidak diinginkan meningkat di Sulut. Antaranews. Dipungut 1 April 2012, dari http:www.antaranews.comberita303457kasus-kehamilan-tidak- meningkat-di-sulut McManus, A., Dhar, L. 2008. Study of knowledge, perception and attitude of adolescent girls towards of STIs HIV, safer sex and sex education: A cross sectional survey of urban adolescent school girl in South Delhi, India. BMC Women’s Health, 8,12. Mueller, T. E., Gavin, L., Kulkarni, A. 2008. The Association Between Sex Education and Youth’s Engagement in Sexual Intercourse, Age at First Intercourse, and Birth Control Use at First Sex. Journal of Adolescent Health, 42, 89-96. Myers, D. G. 2012. Psikologi Sosial. Edisi 10. Buku I. Jakarta: Salemba Humanika. Needlman, R. 2004. Adolescent Stress. Dipungut tanggal 15 September 2012 dari http:www.drspock.comarticleo,1510,7961,00.html Omar, K., Hasim, S., Muhammad, N. A., Jafar, A., Hashim, S.M., Siraj, H. H. 2010. Adolescent pregnancy outcomes and risk factors in Malaysia. International Journal of Gynecology and Obstetrics, 111, 220-223. Pallito, C.C., Murillo, V. 2008. Childhood Abuse as a Risk Factor for Adolescent Pregnancy in El Salvador. Journal of Adolescent Health, 42, 580-586. Penfold, S.C., Teijlingen, E. R., Tucker, J. S. 2009. Factors associated with self-reported first sexual intercourse in Scottish adolescents. BMC Research Notes. Pettifor, A.E., Rees, H.V.,…Padian, N.S. 2005. Young People’s Sexual Health in South Africa: HIV prevalence and sexual behaviours from nationally representative household survey. AIDS, 19, 1525-1534. Pilgrim, N. A., Blum, R. W. 2012. Protective and risk factor associated with adolescent sexual and reproductive health in the English-speaking Caribbean: A literature review. Journal of Adolescent Health, 50, 5-23. Raatikanen, K., Heiskanen, N., Heinonen, S. 2006. Induced abortion: not an independent risk factor for pregnancy outcome, but a challenge for health counseling. Annals of Epidemiology, 16, 587-592. Rathus, S. A., Nevid, J. S., Fichner-Rathus, Lois. 2008. Human Sexuality: In A World of Diversity. Seventh Edition. United State of America: Pearson Education, Inc. Rijsdijk, L., Bos, A., Ruiter, R., Leerlooijer, J., Haas, B., Schaalma, H. 2011. The world starts with me: A multivel evaluation of comprehensive sex education programme tergeting adolescents in Uganda. BMC Public Health, 11,334. Rink, E., Tricker, R., Harvey, S. M. 2007. Onset of sexual intercourse among female adolescent: The influence of perceptions, depression and ecological factors. Journal of Adolescent Health, 41, 398-406. Ross, D., Dick, B., Ferguson, J. Preventing HIVAIDS in young people: A systematic review of the evidence from developing countries. Geneva: WHO. Santelli, J., Marry., Lyon, M., Roger, J., Summers, D., Schleifer, R. 2006. Abstinence dan abstinence-only education: A review of U.S. policies and programs. Journal of Adolescence Health, 38, 72-81. Santoso, A.,2010. Statistik Untuk Psikologi dari Blog Menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. 2007. Remaja. Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sarwono, S.W. 2011. Psikologi Remaja. Edisi revisi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sawyer, S. M., Afifi, R. A., Bearinger, L. H., Blakemore, S., Dick,B., Ezeh, A.C., Patton, G.C. 2012. Adolescence: A foundation for future health. Adolescent Health 1, 379, 1630-1640. Sears, D. O., Freedman, J.L., Peplau, L. A. 1985. Psikologi Sosial. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sgt-39d. 2006, Maret 11. Masalah Seks Remaja Makin Mengkhawatirkan. Suara Merdeka. Dipungut 13 April, 2012, dari http:www.suaramerdeka.comharian060311ked03.htm Shrier, L. A., Walls, C., Lops, C., Kendall, A. D., Blood, E.A. 2012. Substance use, sexual intercourse, and condom nonuse among depressed adolescents and young adults. Journal of Adolescent Health, 50, 264-270. Sridawruang, C., Crozier, K., Pfeil, M. 2010. Attitudes of adolescents and parent toward premarital sex in rural Thailand: A qualitative exploration. Sexual Reproductive Healthcare, 1,181-187. Sulistyawati, A. 2012, April 18. Walah, KASUS ABORSI di Indonesia Capai 2,5 Juta Per Tahun. Dipungut 23 April 2012, dari http:www.harianjogja.combaca20120418walah-kasus-aborsi-di- indonesia -capai-25-juta-per-tahun-179249 Supratiknya, A. 2007. Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma. UNESCO. 2009. International Technical Guidance on Sexuality Education. Paris: UNESCO Welling, K., Collumbien, M., Slaymaker, M., Singh, S., Hodges, Z., Patel, D., Bajos, N.2006. Sexual behavior in context: A global perspective. Sexual and Reproductive Health 2, Vol 369, 1706-1728. Wheeler, S. 2010 . Effect of self-esteem and academic performance on adolescent decision-making: An ecamination of early sexual intercourse and illegal substance use. Journal of Adolescent Health, 47, 582-590. Woo, G.W., Soon, R., Thomas, J.M., Kaneshiro, B. 2011. Factors Affecting Sex Education in School System. Journal Pediatric Adolescent Gynecology, 24, 142-146 Yuniarti, D. 2007. Pengaruh pendidikan seks terhadap sikap mengenai seks pranikah pada remaja. Universitas Gunadharma, Jakarta. 83 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Skala Uji Coba Sikap terhadap Perilaku Seksual 85 Hai teman-teman…. Saya Ratih Prameswari, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang mengerjakan tugas akhir yang bertemakan seksualitas remaja. Untuk itu, saya ingin meminta bantuan teman-teman mengisi kuisioner ini. Kuisioner ini berisi tentang daftar perilaku yang mungkin dilakukan remaja ketika berpacaran. Dalam pengisian kuisioner ini, saya meminta teman-teman untuk memberikan penilaian pada setiap bentuk perilaku. Penilaian tersebut bisa didasarkan pada pengalaman pribadi teman-teman jika teman-teman sudah pernah sedang memiliki pacar ataupun didasarkan pada angan-angan harapan teman-teman jika memiliki pacar jika saat ini teman-teman tidak memiliki pacar. Teman-teman tidak perlu ragu untuk menjawab dengan jujur karena jawaban teman-teman saya jamin kerahasiaannya. Untuk menjamin kerahasiaan jawaban teman-teman, saya membuat kuisioner ini bersifat anonim atau tanpa penulisan nama. Selain itu, setelah teman-teman selesai memberikan penilaian dalam kuisioner ini, teman-teman bisa memasukkan kuisioner ini ke dalam amplop yang telah saya berikan dan merekatkan amplop tersebut. Dengan demikian, kuisioner yang sudah terisi akan kembali kepada saya dalam keadaan tertutup tanpa identitas nama. Dalam memberikan penilaian, teman-teman boleh berhenti jika merasa tidak nyaman. Walaupun demikian, saya sangat berharap teman-teman bisa memberikan penilaian pada seluruh bentuk perilaku yang ada. Dalam memberikan penilaian pada kuisioner ini, saya mohon teman-teman tidak saling berdiskusi. Jawablah dengan jujur sesuai dengan kondisi teman- teman. Terimakasih. Salam, Ratih Prameswari 86 Petunjuk Pengisian Bagian A Di bawah ini terdapat beberapa bentuk perilaku. Teman-teman diharapkan memberi penilaian pada setiap bentuk perilaku dengan cara memberi tanda centang √ pada kolom sebelah kanan perilaku. Terdapat dua kolom besar yang diberi garis pembatas, yaitu kolom 1 dan kolom 2. Tiap kolom terdiri dari 4 pilihan jawaban. Teman-teman diharapkan memberi jawaban untuk kedua kolom , dengan catatan masing-masing kolom berisi satu jawaban. Dengan demikian, teman-teman akan memberikan penilaian sebanyak 2x untuk setiap perilaku. Berikut keterangan pilihan jawaban untuk tiap kolom: Kolom 1 Kolom 2 SM : Sangat Menikmati SP : Sangat Pantas M : Menikmati P : Pantas TM : Tidak Menikmati TP : Tidak Pantas STM : Sangat Tidak Menikmati STP : Sangat Tidak Pantas Contoh: No PERILAKU Kolom 1 Kolom 2 SM M TM STM SP P TP STP 1. Mandi di malam hari √ √ 2. Makan di sore hari √ √ 1. Jika teman-teman menikmati mandi pada malam hari maka berilah tanda centang √ pada kolom M, dan jika teman-teman merasa mandi di malam hari tidak pantas untuk dilakukan, maka berikanlah tanda centang √ pada kolom TP. 2. Jika teman-teman sangat tidak menikmati makan di sore hari maka berilah tanda centang √ pada kolom STM, dan jika teman-teman merasa makan di sore hari pantas untuk dilakukan, maka berikanlah tanda centang √ pada kolom P. 87 BAGIAN A Ingatlah untuk memberikan jawaban pada kedua kolom, masing-masing kolom berisi satu jawaban NO PERILAKU Kolom 1 Kolom 2 SM M TM STM SP P TP STP 1. Memegang tangan 2. Dipegang tangan 3. Memeluk 4. Dipeluk 5. Mencium pipi 6. Dicium pipi 7. Mencium bibir 8. Dicium bibir 9. Mencium leher 10. Dicium leher 11. Meraba dada 12. Diraba dada 13. Meraba alat kelamin 14. Diraba alat kelamin 15. Menggesekkan alat kelamin ke alat kelamin pasangan dengan tetap berpakaian 16. Menggesekkan alat kelamin ke alat kelamin pasangan tanpa menggunakan pakaian 17. Melakukan oral sex 18. Menerima oral sex 19. Melakukan vaginal sex masuknya penis ke lubang vagina 20. Melakukan anal sex masuknya penis ke lubang anus Kolom 1 Kolom 2 SM : Sangat Menikmati SP : Sangat Pantas M : Menikmati P : Pantas TM : Tidak Menikmati TP : Tidak Pantas STM : Sangat Tidak Menikmati STP : Sangat Tidak Pantas 88 Petunjuk Pengisian Bagian B Di bawah ini terdapat beberapa bentuk perilaku. Teman-teman diharapkan memberi penilaian pada setiap bentuk perilaku dengan cara memberi tanda centang √ pada kolom sebelah kanan perilaku. Terdapat dua kolom besar yang diberi garis pembatas, yaitu kolom 1 dan kolom 2. Kolom 1 terdiri dari empat pilihan jawaban sedangkan kolom 2 terdiri dari dua pilihan jawaban. Teman-teman diharapkan memberi jawaban untuk kedua kolom , dengan catatan masing-masing kolom berisi satu jawaban. Dengan demikian, teman-teman akan memberikan penilaian sebanyak 2x untuk setiap perilaku. Berikut keterangan pilihan jawaban untuk tiap kolom: Kolom 1 Kolom 2 SMM : Sangat Mau Melakukan P : Pernah MM : Mau Melakukan TP : Tidak Pernah TMM : Tidak Mau Melakukan STMM : Sangat Tidak Mau Melakukan Contoh: No PERILAKU Kolom 1 Kolom 2 SMM MM TMM STMM P TP 1. Mandi di malam hari √ √ 2. Makan di sore hari √ 1. Jika teman-teman mau melakukan perilaku mandi di malam hari maka berilah tanda centang √ pada kolom MM, dan jika teman-teman pernah melakukan perilaku mandi di malam hari, maka berikanlah tanda centang √ pada kolom P. 2. Jika teman-teman tidak mau melakukan makan di sore hari maka berilah tanda silang √ pada kolom TTM, dan jika teman-teman tidak pernah melakukan makan di sore hari, maka berikanlah tanda silang √ pada kolom TP. 89 BAGIAN B Ingatlah untuk memberikan jawaban pada kedua kolom, masing-masing kolom berisi satu jawaban NO PERNYATAAN Kolom 1 Kolom 2 SMM MM TMM STMM P TP 1. Memegang tangan 2. Dipegang tangan 3. Memeluk 4. Dipeluk 5. Mencium pipi 6. Dicium pipi 7. Mencium bibir 8. Dicium bibir 9. Mencium leher 10. Dicium leher 11. Meraba dada 12. Diraba dada 13. Meraba alat kelamin 14. Diraba alat kelamin 15. Menggesekkan alat kelamin ke alat kelamin pasangan dengan tetap berpakaian 16. Menggesekkan alat kelamin kea lat kelamin pasangan tanpa menggunakan pakaian 17. Melakukan oral sex 18. Menerima oral sex 19. Melakukan vaginal sex masuknya penis ke lubang vagina 20. Melakukan anal sex masuknya penis ke lubang anus Kolom 1 Kolom 2 SMM : Sangat Mau Melakukan P : Pernah MM : Mau Melakukan TP : Tidak Pernah TMM : Tidak Mau Melakukan STMM : Sangat Tidak Mau Melakukan 90 ☺ ☺ ☺ ☺ LAMPIRAN 2 Uji Reliabilitas Skala Case Processing Summary N Cases Valid 71 100.0 Excluded a .0 Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Summary Item Statistics Mean Minimum Maximum Range Maximum Minimum Variance N of Items Item Means 2.768 1.761 3.606 1.845 2.048 .121 60 Reliability Statistics Cronbachs Alpha Cronbachs Alpha Based on Standardized Items N of Items .931 .932 60 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Item 1a 163.04 538.241 .315 .931 item 1b 162.49 547.139 .229 .931 item 1c 162.89 534.787 .405 .930 item 2a 163.27 536.599 .446 .930 item 2b 162.80 541.075 .392 .931 item 2c 163.11 536.816 .435 .930 item 3a 163.28 528.605 .634 .929 item 3b 162.86 539.037 .384 .931 item 3c 163.03 535.656 .468 .930 item 4a 163.28 528.177 .546 .929 item 4b 162.87 537.827 .485 .930 item 4c 162.90 536.233 .411 .930 item 5a 163.31 534.845 .419 .930 item 5b 162.92 535.421 .475 .930 item 5c 162.97 532.285 .508 .930 item 6a 163.20 535.589 .423 .930 item 6b 162.99 535.243 .477 .930 item 6c 163.13 531.827 .482 .930 item 7a 163.01 533.386 .514 .930 item 7b 163.00 538.257 .431 .930 item 7c 163.17 527.057 .562 .929 item 8a 163.15 537.676 .389 .930 item 8b 163.13 531.598 .514 .930 item 8c 163.21 527.998 .548 .929 item 9a 163.37 540.607 .300 .931 item 9b 163.21 536.283 .472 .930 item 9c 163.27 535.285 .415 .930 item 10a 163.54 536.824 .432 .930 item 10b 163.32 535.079 .444 .930 item 10c 163.44 531.478 .499 .930 item 11a 163.39 531.842 .478 .930 item 11b 163.44 538.535 .351 .931 item 11c 163.30 527.268 .593 .929 item 12a 163.38 546.039 .177 .932 item 12b 163.63 536.578 .448 .930 item 12c 163.39 535.671 .411 .930 item 13a 163.37 537.293 .367 .931 item 13b 163.66 534.770 .430 .930 item 13c 163.32 532.365 .513 .930 item 14a 163.28 541.034 .252 .932 item 14b 163.80 538.332 .368 .931 item 14c 163.44 534.649 .457 .930 item 15a 163.21 541.512 .263 .931 item 15b 163.79 537.683 .431 .930 item 15c 163.30 536.040 .400 .930 item 16a 163.41 532.902 .451 .930 item 16b 163.85 545.076 .221 .931 item 16c 163.25 533.506 .461 .930 item 17a 163.54 529.167 .556 .929 item 17b 164.00 538.771 .375 .931 item 17c 163.39 535.728 .409 .930 item 18a 163.38 526.982 .504 .930 item 18b 164.07 537.352 .415 .930 item 18c 163.35 533.431 .463 .930 item 19a 163.27 525.256 .534 .929 item 19b 163.94 538.568 .326 .931 item 19c 163.23 527.320 .560 .929 item 20a 163.86 546.780 .126 .932 item 20b 164.34 551.056 .047 .933 item 20c 164.08 547.193 .115 .933 Case Processing Summary N Cases Valid 71 100.0 Excluded a .0 Total 71 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .936 54 Scale Statistics Mean Variance Std. Deviation N of Items 151.51 517.654 22.752 54 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted Item1a 148.45 502.937 .312 .936 item1c 148.30 499.697 .399 .935 item2a 148.68 501.022 .451 .935 item2b 148.21 505.398 .396 .935 item2c 148.52 501.367 .436 .935 item3a 148.69 493.417 .636 .933 item3b 148.27 503.713 .379 .935 item3c 148.44 499.935 .478 .934 item4a 148.69 493.045 .546 .934 item4b 148.28 502.434 .484 .934 item4c 148.31 500.445 .422 .935 item5a 148.72 499.234 .425 .935 item5b 148.32 499.765 .483 .934 item5c 148.38 496.896 .511 .934 item6a 148.61 500.499 .416 .935 item6b 148.39 499.471 .489 .934 item6c 148.54 495.938 .497 .934 item7a 148.42 497.390 .533 .934 item7b 148.41 501.902 .459 .935 item7c 148.58 491.333 .577 .934 item8a 148.56 501.392 .412 .935 item8b 148.54 495.309 .541 .934 item8c 148.62 492.839 .549 .934 item9a 148.77 504.920 .303 .935 item9b 148.62 500.610 .480 .934 item9c 148.68 500.794 .394 .935 item10a 148.94 501.254 .436 .935 item10b 148.73 499.999 .437 .935 item10c 148.85 496.704 .487 .934 item11a 148.80 497.332 .460 .934 item11b 148.85 504.133 .324 .935 item11c 148.70 492.668 .581 .934 item12b 149.04 501.841 .429 .935 item12c 148.80 500.646 .402 .935 item13a 148.77 501.777 .369 .935 item13b 149.07 499.866 .419 .935 item13c 148.73 496.456 .530 .934 item14a 148.69 504.931 .264 .936 item14b 149.21 502.769 .371 .935 item14c 148.85 499.361 .456 .934 item15a 148.62 505.182 .282 .936 item15b 149.20 503.361 .398 .935 item15c 148.70 500.840 .395 .935 item16a 148.82 496.695 .474 .934 item16c 148.66 497.970 .467 .934 item17a 148.94 493.568 .567 .934 item17b 149.41 503.359 .374 .935 item17c 148.80 499.589 .428 .935 item18a 148.79 492.055 .501 .934 item18b 149.48 501.853 .417 .935 item18c 148.76 497.470 .479 .934 item19a 148.68 490.822 .521 .934 item19b 149.35 503.546 .315 .935 item19c 148.63 492.493 .554 .934 LAMPIRAN 3 Skala Penelitian Sikap terhadap Perilaku Seksual 99 Saya Ratih Prameswari, mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Saat ini saya sedang mengerjakan tugas akhir yang bertemakan seksualitas remaja. Untuk itu, saya ingin meminta bantuan teman-teman mengisi kuisioner ini. Kuisioner ini berisi tentang daftar perilaku yang mungkin dilakukan remaja ketika berpacaran. Dalam pengisian kuisioner ini, saya meminta teman-teman untuk memberikan penilaian pada setiap bentuk perilaku. Penilaian tersebut bisa didasarkan pada pengalaman pribadi teman-teman jika teman-teman sudah pernah sedang memiliki pacar ataupun didasarkan pada angan-angan harapan teman-teman jika memiliki pacar jika saat ini teman-teman tidak memiliki pacar. Teman-teman tidak perlu ragu untuk menjawab dengan jujur karena jawaban teman-teman saya jamin kerahasiaannya. Untuk menjamin kerahasiaan jawaban teman-teman, saya membuat kuisioner ini bersifat anonim atau tanpa penulisan nama. Selain itu, setelah teman-teman selesai memberikan penilaian dalam kuisioner ini, teman-teman bisa memasukkan kuisioner ini ke dalam amplop yang telah saya berikan dan merekatkan amplop tersebut. Dengan demikian, kuisioner yang sudah terisi akan kembali kepada saya dalam keadaan tertutup tanpa identitas nama. Dalam memberikan penilaian, teman-teman boleh berhenti jika merasa tidak nyaman. Walaupun demikian, saya sangat berharap teman-teman bisa memberikan penilaian pada seluruh bentuk perilaku yang ada. Dalam memberikan penilaian pada kuisioner ini, saya mohon teman-teman tidak saling berdiskusi. Jawablah dengan jujur sesuai dengan kondisi teman-teman. Terimakasih. Salam, Ratih Prameswari 100 Petunjuk Pengisian Bagian A Di bawah ini terdapat beberapa bentuk perilaku. Teman-teman diharapkan memberi penilaian pada setiap bentuk perilaku dengan cara memberi tanda centang √ pada kolom sebelah kanan perilaku. Terdapat dua kolom besar yang diberi garis pembatas, yaitu kolom 1 dan kolom 2. Tiap kolom terdiri dari 4 pilihan jawaban. Teman-teman diharapkan memberi jawaban untuk kedua kolom , dengan catatan masing-masing kolom berisi satu jawaban. Dengan demikian, teman-teman akan memberikan penilaian sebanyak 2x untuk setiap perilaku. Berikut keterangan pilihan jawaban untuk tiap kolom: Kolom 1 Kolom 2 SM : Sangat Menikmati SP : Sangat Pantas M : Menikmati P : Pantas TM : Tidak Menikmati TP : Tidak Pantas STM : Sangat Tidak Menikmati STP : Sangat Tidak Pantas Contoh: No PERILAKU Kolom 1 Kolom 2 SM M TM STM SP P TP STP 1. Mandi di malam hari √ √ 2. Makan di sore hari √ √ 3. Jika teman-teman menikmati mandi pada malam hari maka berilah tanda centang √ pada kolom M, dan jika teman-teman merasa mandi di malam hari tidak pantas untuk dilakukan, maka berikanlah tanda centang √ pada kolom TP. 4. Jika teman-teman sangat tidak menikmati makan di sore hari maka berilah tanda centang √ pada kolom STM, dan jika teman-teman merasa makan di sore hari pantas untuk dilakukan, maka berikanlah tanda centang √ pada kolom P 101 BAGIAN A Ingatlah untuk memberikan jawaban pada kedua kolom, masing-masing kolom berisi satu jawaban NO PERILAKU Kolom 1 Kolom 2 SM M TM STM SP P TP STP 1. Memegang tangan 2. Dipegang tangan 3. Memeluk 4. Dipeluk 5. Mencium pipi 6. Dicium pipi 7. Mencium bibir 8. Dicium bibir 9. Mencium leher 10. Dicium leher 11. Meraba dada 12. Diraba dada 13. Meraba alat kelamin 14. Diraba alat kelamin 15. Menggesekkan alat kelamin ke alat kelamin pasangan dengan tetap berpakaian 16. Menggesekkan alat kelamin ke alat kelamin pasangan tanpa menggunakan pakaian 17. Melakukan oral sex 18. Menerima oral sex 19. Melakukan vaginal sex masuknya penis ke lubang vagina Kolom 1 Kolom 2 SM : Sangat Menikmati SP : Sangat Pantas M : Menikmati P : Pantas TM : Tidak Menikmati TP : Tidak Pantas STM : Sangat Tidak Menikmati STP : Sangat Tidak Pantas 102 Petunjuk Pengisian Bagian B Di bawah ini terdapat beberapa bentuk perilaku. Teman-teman diharapkan memberi penilaian pada setiap bentuk perilaku dengan cara memberi tanda centang √ pada kolom sebelah kanan perilaku. Terdapat dua kolom besar yang diberi garis pembatas, yaitu kolom 1 dan kolom 2. Kolom 1 terdiri dari empat pilihan jawaban sedangkan kolom 2 terdiri dari dua pilihan jawaban. Teman-teman diharapkan memberi jawaban untuk kedua kolom, dengan catatan masing-masing kolom berisi satu jawaban. Dengan demikian, teman-teman akan memberikan penilaian sebanyak 2x untuk setiap perilaku. Berikut keterangan pilihan jawaban untuk tiap kolom: Kolom 1 Kolom 2 SMM : Sangat Mau Melakukan P : Pernah MM : Mau Melakukan TP : Tidak Pernah TMM : Tidak Mau Melakukan STMM : Sangat Tidak Mau Melakukan Contoh: No PERILAKU Kolom 1 Kolom 2 SMM MM TMM STMM P TP 1. Mandi di malam hari √ √ 2. Makan di sore hari √ 3. Jika teman-teman mau melakukan perilaku mandi di malam hari maka berilah tanda centang √ pada kolom MM, dan jika teman- teman pernah melakukan perilaku mandi di malam hari, maka berikanlah tanda centang √ pada kolom P. 4. Jika teman-teman tidak mau melakukan makan di sore hari maka berilah tanda silang √ pada kolom TTM, dan jika teman-teman tidak pernah melakukan makan di sore hari, maka berikanlah tanda silang √ pada kolom TP 103 BAGIAN B Ingatlah untuk memberikan jawaban pada kedua kolom, masing-masing kolom berisi satu jawaban NO PERNYATAAN Kolom 1 Kolom 2 SMM MM TMM STMM P TP 1. Memegang tangan 2. Dipegang tangan 3. Memeluk 4. Dipeluk 5. Mencium pipi 6. Dicium pipi 7. Mencium bibir 8. Dicium bibir 9. Mencium leher 10. Dicium leher 11. Meraba dada 12. Diraba dada 13. Meraba alat kelamin 14. Diraba alat kelamin 15. Menggesekkan alat kelamin ke alat kelamin pasangan dengan tetap berpakaian 16. Menggesekkan alat kelamin kea lat kelamin pasangan tanpa menggunakan pakaian 17. Melakukan oral sex 18. Menerima oral sex 19. Melakukan vaginal sex masuknya penis ke lubang vagina Kolom 1 Kolom 2 SMM : Sangat Mau Melakukan P : Pernah MM : Mau Melakukan TP : Tidak Pernah TMM : Tidak Mau Melakukan STMM : Sangat Tidak Mau Melakukan LAMPIRAN 4 Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. sikap .095 131 .005 .961 131 .001 a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality pendidikan seksual Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statist ic df Sig. Statistic df Sig. sikap Tdk ada KPS .140 65 .003 .941 65 .004 Ada KPS .115 66 .029 .950 66 .010 a. Lilliefors Significance Correction Tests of Normality pendsex Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. afeksi tidak ada kuriklm pendsex .166 65 .000 .914 65 .000 ada kuriklm pendsex .095 66 .200 .973 66 .161 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. Tests of Normality pendsex Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. kognitif tidak ada kurikulm pendsex .218 65 .000 .841 65 .000 ada kurikulm pendsex .082 66 .200 .982 66 .452 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. Tests of Normality pendsex Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. konatif tidak ad kurikulum pendsex .167 65 .000 .940 65 .003 ada kurikulum pend sex .096 66 .200 .972 66 .136 a. Lilliefors Significance Correction . This is a lower bound of the true significance. LAMPIRAN 5 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis Group Statistics pendidikan_seksual N Mean Std. Deviation Std. Error Mean sikap tdk ada KPS 65 103.38 29.983 3.719 ada KPS 66 107.26 25.371 3.123 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Differen ce Std. Error Differen ce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper sikap Equal variances assumed .332 .566 -.799 129 .426 -3.873 4.850 -13.469 5.723 Equal variances not assumed -.798 124.922 .427 -3.873 4.856 -13.484 5.738 LAMPIRAN 6 Uji t tiap Komponen Sikap a. Kognitif Group Statistics pendsex N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Kognitif tdk ada pendsex 65 29.98 9.192 1.140 ada pendsex 66 35.36 8.167 1.005 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Kognitif Equal variances assumed .509 .477 -3.542 129 .001 -5.379 1.519 -8.384 -2.374 Equal variances not assumed -3.539 126.760 .001 -5.379 1.520 -8.387 -2.371 b. Konatif Group Statistics pendsex N Mean Std. Deviation Std. Error Mean konatif tdak ada pendsex 65 37.43 11.618 1.441 ada pendsex 66 37.61 9.904 1.219 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper konatif Equal variances assumed 1.082 .300 -.093 129 .926 -.175 1.885 -3.905 3.555 Equal variances not assumed -.093 125.233 .926 -.175 1.887 -3.911 3.560 c. Afektif Group Statistics pendsex N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Afektif tidak ada pendsex 65 35.97 11.807 1.464 ada pendsex 66 34.29 9.717 1.196 Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Differen ce 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper A Equal variances assumed 2.315 .131 .891 129 .375 1.681 1.888 -2.054 5.417 Equal variances not assumed .889 123.677 .376 1.681 1.891 -2.061 5.424 LAMPIRAN 7 Verbatim Hasil Wawancara

1. Wawancara dengan salah satu guru Bimbingan Konseling di Sekolah yang