B. Kolesterol
Kolesterol adalah suatu substansi lemak yang terdapat di dalam sel tubuh dan berfungsi untuk membawa darah dalam partikel lipoprotein. Ada dua jenis
sumber kolesterol yaitu dengan cara membentuk kolesterol dari dalam tubuh dan berasal dari asupan makanan sehari-hari. Kolesterol yang berlebih akan disimpan
di arteri dan akan merangsang pembentukan plak yang dinamakan aterosklerosis. Plak ini kemudian pecah dan bekuan darah dapat terbentuk pada permukaan plak.
Adanya bekuan darah ini akan menurunkan suplai oksigen ke jantung, otak, dan bagian tubuh lain melalui aliran darah. Ada tiga macam lipoprotein, yaitu High
Density Lipoprotein HDL, Low Density Lipoprotein LDL, dan Very Low Density Lipoprotein VLDL. Birtcher and Ballantyne, 2004.
1. HDL
Sebanyak sepertiga sampai seperempat kolesterol dalam darah dibawa oleh High-Density Lipoprotein
HDL. HDL dikenal sebagai kolesterol “baik” karena sifatnya sebagai pelindung organ jantung dari risiko-risiko penyakit yang
berhubungan dengan organ tersebut jika konsentrasinya dalam darah besar. Beberapa peneliti beranggapan bahwa HDL cenderung membawa kolesterol
menjauh dari arteri dan kembali ke hepar dan peneliti yang lain mempunyai pemikiran bahwa HDL dapat menghilangkan kelebihan kolesterol yang dapat
menjadi plak di arteri AHA, 2012. Tabel III. Klasifikasi Kadar HDL NCEP-ATP III, 2002
Kadar HDL mgdL Kategori
40 Rendah
≥60 Tinggi
2. LDL
Low-Density Lipoprotein atau LDL lebih dikenal dengan sebutan kolesterol “jahat” dan mempunyai aksi membentuk plak pada dinding arteri jika
konsentrasinya dalam darah berlebih. Akibat yang dihasilkan oleh pembentukan plak ini kemudian dinamakan atherosclerosis yang mempunyai dampak
mempersempit pembuluh arteri dan menyebabkan serangan jantung atau stroke AHA, 2012.
Tabel IV. Klasifikasi Kadar LDL NCEP-ATP III, 2002 Kadar LDL mgdL
Kategori 100
Optimal 100-129
Hampir Optimal 130-159
Batas Atas 160-189
Tinggi 190
Sangat Tinggi
3. Rasio LDLHDL
Rasio dari kedua jenis kolesterol ini dapat menentukan seorang individu mempunyai risiko penyakit kardiovaskular atau tidak. Jika nilai HDL yang
meningkat, maka akan menggeser risiko penyakit kardiovaskular. Jika nilai LDL yang meningkat, maka akan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, oleh
sebab itu, rasio LDLHDL dapat digunakan sebagai deteksi dini penyakit kardiovaskular. Hal ini ditunjukkan dengan semakin rendah rasio LDLHDL,
maka akan semakin rendah pula risiko penyakit kardiovaskular Soeharto, 2002. Dari penelitian Momiyama, et al. 2012, disebutkan bahwa rasio
LDLHDL merupakan faktor pendeteksi atherosclerosis yang lebih kuat dibandingkan penggunaan kadar kolesterol LDL atau HDL tunggal. Ditambahkan
pula bahwa kolesterol HDL hanya dapat mendeteksi abdominal aortic atherosclerosis saja.
Tabel V. Klasifikasi Rasio LDLHDL NCEP-ATP III, 2002
Rasio LDLHDL Risiko
Pria Wanita
1 1,5
Sangat rendah 3,6
3,2 Rendah
6,3 5,0
Sedang 8
6,1 Tinggi
C. Obesitas