Teknik Sampling Teknik Analisis Data Statistik

13. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul terhadap Kadar Glukosa dalam Darah.

G. Teknik Sampling

Strategi pengambilan sampel teknik sampling penelitian ini adalah secara non random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara non random sampling yaitu setiap anggota populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Responden yang digunakan adalah mahasiswa dan mahasiswi yang dijumpai di lingkungan kampus, memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan peneliti sendiri Notoatmodjo, 2010.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa meteran Butterfly®, leaflet, dan informed consent. Pemeriksaan kadar LDL dan HDL dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Laboratorium Parahita. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar LDL dan HDL dalam darah adalah Architect c System® Aeroset System® dengan prinsip enzimatik kolorimetri.

I. Tata Cara Penelitian

1. Observasi awal

Pada observasi awal dilakukan pencarian informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata Dharma dan diperoleh data sebesar 3.628 orang. Pencarian tempat yang tepat untuk mengumpulkan responden pada saat dilakukan pengukuran juga dilakukan.

2. Permohonan izin dan kerja sama

Permohonan izin untuk penelitian ini dilakukan dengan mengajukan Ethical Clearance kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi etika penelitian yang menggunakan sampel darah manusia. Selanjutnya dilakukan permohonan izin kedua yang ditujukan kepada Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengajuan izin kedua ini bertujuan untuk memperoleh izin melakukan penelitian di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Permohonan kerja sama yang diajukan ke calon responden berupa informed consent dan Laboratorium Parahita selaku pelaksana pengambilan sampel darah responden.

3. Pembuatan informed consent dan leaflet

a. Leaflet. Pembuatan leaflet ditujukan untuk membantu peneliti memberikan penjelasan-penjelasan yang penting kepada calon responden. Informasi yang terkandung dalam leaflet antara lain mengenai pengukuran antropometri meliputi BMI, Body Fat, lingkar pinggang, dan rasio lingkar pinggang panggul, serta pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan kadar glukosa, profil lipid, dan tekanan darah. b. Informed Consent. Pembuatan informed consent ditujukan sebagai bukti tertulis mengenai kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti penelitian. Standar pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Pada pengisian informed consent, responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian diminta untuk menuliskan nama, usia, jenis kelamin, dan alamat rumah kost.

4. Pencarian responden

Waktu pencarian responden penelitian adalah setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Surat izin ini kemudian diberikan kepada Kepala BAPSI Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai izin meminta informasi tentang nama, prodi, dan nomor telepon mahasiswa dan mahasiswi yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini dan didapat sebanyak 76 responden yang didapatkan secara random, selain itu pencarian responden dilakukan dengan melakukan penawaran kepada mahasiswa dan mahasiswi dalam lingkup kampus untuk bersedia ikut dalam penelitian dan diperoleh 135 orang. Calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangi bukti pernyataan tertulis berupa informed consent. Responden juga akan diberikan informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter satu hari sebelum dilakukan pengukuran parameter, serta mengingatkan untuk menjalani puasa 8-10 jam sebelum dilakukannya pengukuran parameter.

5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, suatu alat kesehatan dianggap baik bila memenuhi nilai CV ≤ 5 dengan melakukan pengukuran reliabilitas instrumen sebanyak 5 kali. Instrumen kesehatan yang divalidasi pada penelitian ini adalah meteran Butterfly® dengan nilai CV sebesar 0,21 pada pengukuran lingkar pinggang dan 0 pada pengukuran rasio lingkar pinggang panggul untuk responden pria, sedangkan untuk pengukuran pada responden wanita dihasilkan CV sebesar 0,25 pada pengukuran lingkar pinggang dan 0 pada pengukuran rasio lingkar pinggang panggul. Berdasarkan nilai CV tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen meteran memenuhi persyaratan validasi.

6. Pengukuran parameter

Parameter yang diukur oleh peneliti adalah lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, sedangkan pengambilan darah pada responden untuk memeriksa rasio kadar LDLHDL dilakukan oleh tenaga ahli dari laboratorium Parahita. Pengukuran parameter ini dilakukan melalui dua tahap dan berlokasi di Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Responden juga diingatkan sehari sebelumnya untuk berpuasa 8-10 jam sebelum dilakukan pengukuran parameter. a. Lingkar pinggang. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan menggunakan meteran Butterfly ® . Peneliti meminta responden mengangkat bajunya ke atas dan menurunkan celananya sedikit, lalu meraba letak tulang rusuk terakhir dengan jari telunjuk dan jari tengah serta meraba daerah iliac crest yang kemudian diperkirakan titik tengah antara keduanya. Meteran dilingkarkan secara horizontal di titik tengah tersebut dengan posisi responden dalam keadaan berdiri tegak di akhir ekspirasi. b. Lingkar panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan dengan menggunakan meteran Butterfly ® . Peneliti meminta responden untuk menurunkan celananya dan melingkarkan meteran secara horizontal di atas daerah greater trochanter. Responden masih dalam kondisi berdiri tegak. c. Rasio lingkar pinggang panggul. Pengukuran rasio lingkar pinggang panggul dilakukan dengan membagi lingkar pinggang dengan lingkar panggul.

7. Pembagian

hasil pemeriksaan laboratorium dan pengukuran antropometri Hasil pemeriksaan laboratorium diinformasikan kepada responden secara langsung. Hasil pemeriksaan laboratorium dimasukkan ke dalam amplop dan peneliti membantu menjelaskan data hasil pemeriksaan laboratorium.

8. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun menurut data yang sejenis dan diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan komputerisasi.

J. Teknik Analisis Data Statistik

Data yang diperoleh diolah secara komputerisasi. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk melihat distribusi normal suatu data yang memiliki jumlah total data lebih dari 50 sampel. Suatu data dikatakan normal bila nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Data kemudian dilakukan uji hipotesis komparatif antara dua kelompok dan uji korelasi. Uji komparatif dilakukan pada responden pria antara rasio kadar LDLHDL pada kelompok dengan nilai LP85cm dengan kelompok dengan nilai LP≥85cm dan antara rasio kadar LDLHDL pada kelompok dengan nilai RLPP 0,90 dengan kelompok dengan nilai RLPP≥0,90. Uji komparatif juga dilakukan pada responden wanita antara rasio kadar LDLHDL pada kelompok dengan nilai LP80cm denga n kelompok dengan nilai LP≥80cm dan antara rasio kadar LDLHDL pada kelompok dengan nilai RLPP0,80 dengan kelompok dengan nilai RLPP≥0,80. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t-tidak berpasangan bila data terdistribusi normal atau menggunakan uji Mann-Whitney bila data tidak terdistribusi normal. Data dilakukan uji korelasi dengan menggunakan analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95 dan data mempunyai korelasi yang bermakna jika nilai p0,05. Tabel VI. Panduan Interpretasi Uji Statistik Dahlan, 2011 No. Parameter Nilai Interpretasi 1. Kekuatan korelasi r 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat 2. Nilai signifikansi p P 0,05 Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. P 0,05 Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. 3. Arah korelasi + positif Searah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya. - negatif Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.

K. Kesulitan Penelitian