lingkar pinggang panggul, serta pemeriksaan laboratorium yang terdiri dari pemeriksaan kadar glukosa, profil lipid, dan tekanan darah.
b. Informed Consent. Pembuatan informed consent ditujukan sebagai bukti tertulis mengenai kesediaan calon responden untuk dapat mengikuti
penelitian. Standar pembuatan informed consent ini sesuai dengan standar yang dikeluarkan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Pada pengisian informed consent, responden yang bersedia ikut serta dalam penelitian
diminta untuk menuliskan nama, usia, jenis kelamin, dan alamat rumah kost.
4. Pencarian responden
Waktu pencarian responden penelitian adalah setelah peneliti mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Surat izin ini kemudian diberikan kepada Kepala BAPSI Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai izin meminta informasi tentang
nama, prodi, dan nomor telepon mahasiswa dan mahasiswi yang akan berpartisipasi dalam penelitian ini dan didapat sebanyak 76 responden yang
didapatkan secara random, selain itu pencarian responden dilakukan dengan melakukan penawaran kepada mahasiswa dan mahasiswi dalam lingkup kampus
untuk bersedia ikut dalam penelitian dan diperoleh 135 orang. Calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangi bukti
pernyataan tertulis berupa informed consent. Responden juga akan diberikan informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan pengukuran parameter satu
hari sebelum dilakukan pengukuran parameter, serta mengingatkan untuk menjalani puasa 8-10 jam sebelum dilakukannya pengukuran parameter.
5. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011, suatu alat kesehatan dianggap baik bila memenuhi nilai CV ≤ 5 dengan melakukan
pengukuran reliabilitas instrumen sebanyak 5 kali. Instrumen kesehatan yang divalidasi pada penelitian ini adalah meteran Butterfly® dengan nilai CV sebesar
0,21 pada pengukuran lingkar pinggang dan 0 pada pengukuran rasio lingkar pinggang panggul untuk responden pria, sedangkan untuk pengukuran pada
responden wanita dihasilkan CV sebesar 0,25 pada pengukuran lingkar pinggang dan 0 pada pengukuran rasio lingkar pinggang panggul. Berdasarkan
nilai CV tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen meteran memenuhi persyaratan validasi.
6. Pengukuran parameter
Parameter yang diukur oleh peneliti adalah lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul, sedangkan pengambilan darah pada responden untuk
memeriksa rasio kadar LDLHDL dilakukan oleh tenaga ahli dari laboratorium Parahita. Pengukuran parameter ini dilakukan melalui dua tahap dan berlokasi di
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Responden juga diingatkan sehari sebelumnya untuk berpuasa 8-10 jam sebelum dilakukan pengukuran
parameter. a. Lingkar pinggang. Pengukuran lingkar pinggang dilakukan dengan
menggunakan meteran
Butterfly
®
. Peneliti
meminta responden
mengangkat bajunya ke atas dan menurunkan celananya sedikit, lalu meraba letak tulang rusuk terakhir dengan jari telunjuk dan jari tengah
serta meraba daerah iliac crest yang kemudian diperkirakan titik tengah antara keduanya. Meteran dilingkarkan secara horizontal di titik tengah
tersebut dengan posisi responden dalam keadaan berdiri tegak di akhir ekspirasi.
b. Lingkar panggul. Pengukuran lingkar panggul dilakukan dengan menggunakan meteran Butterfly
®
. Peneliti meminta responden untuk menurunkan celananya dan melingkarkan meteran secara horizontal di
atas daerah greater trochanter. Responden masih dalam kondisi berdiri tegak.
c. Rasio lingkar pinggang panggul. Pengukuran rasio lingkar pinggang panggul dilakukan dengan membagi lingkar pinggang dengan lingkar
panggul.
7. Pembagian