bahwa prevalensi obesitas di wilayah Yogyakarta pada penduduk berusia lebih dari 18 tahun sebesar 12,1. Prevalensi obesitas pada kelompok usia 19 tahun
penduduk pria wilayah Yogyakarta sebesar 3,1 sedangkan pada penduduk wanita sebesar 4,4. Kelompok usia 20-24 tahun, prevalensi obesitas penduduk
pria Yogyakarta sebesar 2,5 sedangkan penduduk wanita 7,1 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010. Chehrei, et al. 2007 menyebutkan bahwa
peningkatan lemak tubuh berjalan seiring dengan bertambahnya usia, sehingga peningkatan risiko terjadinya obesitas yang dapat berujung pada penyakit
kardiovaskular juga meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian korelasi lingkar
pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDLHDL perlu dilakukan. Diharapkan peningkatan lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang
panggul dapat digunakan sebagai indikator peningkatan rasio LDLHDL yang berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular sehingga dapat mengubah
pola hidup mahasiwa dan mahasiswi Universitas Sanata Dharma menjadi lebih baik serta dapat memperbaiki profil kesehatan.
1. Perumusan masalah
Apakah terdapat korelasi yang bermakna antara lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDLHDL pada mahasiswa dan
mahasiswi Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Keaslian penelitian
Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain:
a. “Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Rasio LDLHDL pada Staf Pria di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
” Paulina, 2010. Penelitian ini dilakukan oleh Paulina pada tahun 2010 dengan sampel sebanyak 70 orang berusia 30-50 tahun. Desain
penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif r=0,440 dan p=0,000 antara lingkar
pinggang dan rasio LDLHDL sertar=0,320 dan p=0,000 pada rasio lingkar pinggang panggul terhadap rasio LDLHDL.
b. “Korelasi Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang Panggul
terhadap Rasio LDLHDL pada Staf Wanita Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
” Devi, 2011. Penelitian ini dilakukan oleh Devi pada tahun 2011 dengan sampel sebanyak 56 orang berusia rata-rata 39+5 tahun.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi positif bermakna r=0,435; p=0,001 pada korelasi
antara lingkar pinggang dan rasio LDLHDL. Korelasi rasio lingkar pinggang panggul dan rasio LDLHDL menunjukkan korelasi tidak
bermakna r=0,250; p=0,064. c.
“Correlation of Dyslipidemia with Waist to Height Ratio, Waist Circumference, and Body Mass Index Iranian Adults
” Chehrei et al., 2007. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2007 dengan sampel sebanyak
750 orang berusia rata-rata 41+16 tahun. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian korelasi lingkar
pinggang terhadap LDL r=0,213; p0,001, HDL r=-0,088; p0,05, dan LDLHDL r=0,229; p0,001.
d. ”Waist Circumference: A Better Index of Fat Location than WHR for
Predicting Lipid Profile in Overweight Obese Iranian Women ” Shahraki
et al., 2009. Penelitian ini dilakukan oleh Shahraki et al. pada tahun 2009 dengan melibatkan 728 wanita Iran berusia 20-60 tahun. Desain penelitian
yang digunakan yaitu cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan korelasi negatif tidak bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar
HDL r=0,004; p=0,92 dan korelasi positif tidak bermakna pada rasio lingkar pinggang panggul dengan HDL r=0,06; p=0,1. Korelasi positif
dan tidak bermakna ditemukan pada lingkar pinggang dan LDL r=0,11; p=0,004, serta rasio rasio lingkar pinggang panggul dengan LDL r=0,03;
p=0,4. e.
“Waist-to-Hip Ratio is A Better Screening Measure for Cardiovascular Risk Factors than Other Anthropometric Indicators in Tehranian Adult
Men ” Esmaillzadeh et al., 2004. Penelitian ini dilakukan oleh
Esmaillzadeh et al. pada tahun 2004. Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel sebanyak 4.449 orang pria berusia
18-74 tahun. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar LDL r=0,21; p0,05
dan korelasi negatif bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar HDL r=-0,19; p0,05. Korelasi antara rasio lingkar pinggang-panggul dengan
kadar LDL menunjukkan adanya korelasi positif yang bermakna r=0,37;
p0,05, sedangkan pada rasio lingkar pinggang panggul dengan kadar HDL menunjukkan korelasi negatif bermakna r=-0,31; p0,05.
3. Manfaat