hitung pada komponen intimacy sebesar 0,817 dan nilai t tabel sebesar 1,68 t hitung t tabel dengan nilai probabilitas sig.1-tailed pada face to
face dan LDR sebesar 0,209 p 0,05. Dengan demikian hipotesis tidak terbukti adanya perbedaan di antara mahasiswi yang menjalin hubungan
face to face maupun LDR. Nilai t hitung pada komponen passion sebesar 0.777 dan nilai t tabel
sebesar 1,68 t hitung t tabel dengan nilai probabilitas sig.1-tailed pada face to face dan LDR sebesar 0,2205 p 0,05. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis pada penelitian ini tidak terbukti ada perbedaan di antara mahasiswi yang menjalin hubungan face to face maupun LDR yang dilihat
pada komponen passion. Nilai t pada komponen commitment sebesar 0,897 dan nilai t tabel
sebesar 1,68 t hitung t tabel dengan nilai probabilitas sig.1-tailed pada face to face dan LDR sebesar 0,187 p 0,05. Dengan demikian
hipotesis pada penelitian ini tidak terbukti ada perbedaan di antara mahasiswi yang menjalin hubungan face to face maupun LDR yang dilihat
pada komponen commitment pada Teori Segitiga Cinta Sternberg.
D. PEMBAHASAN
Hasil uji t pada ketiga komponen cinta Sternberg di atas menyatakan hipotesis satu atau H
1
ditolak dalam penelitian ini. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan di antara hubungan cinta jarak dekatnon LDRface to face dan
jarak jauhLDR yang dilihat berdasarkan komponen cinta Sternberg 1997.
Tidak adanya perbedaan di antara hubungan cinta jarak dekat dan jarak jauh diduga disebabkan oleh beberapa hal.
Hal pertama mengenai pandangan atas jarak dalam hubungan interpersonal. Hipotesis penelitian ini beranggapan bahwa jarak akan menjadi
penghalang dalam hubungan interpersonal. Ternyata pandangan atas jarak dalam hubungan interpersonal tersebut tidak berlaku dalam penelitian ini. Hal
ini disebabkan hambatan berkomunikasi karena jarak untuk saat ini bisa dijembatani dengan berbagai media komunikasi yang cerdas.
Hal kedua terkait dengan alat ukur penelitian. Pada skala penelitian, rentang pilihan jawaban terlalu panjang sehingga membuat subjek mengalami
kebingungan pada waktu menjawab. Hal tersebut tampak ketika subjek mengucapkan secara verbal saat memberikan jawaban. Selain itu, Azwar
2012 mengatakan rentang yang terlalu panjanglebih dari tujuh pilihan jawaban dapat membuat subjek menjadi tidak cukup peka dengan pilihan
jawaban tersebut. Hal ini dapat mengaburkan perbedaan yang ada pada setiap jawaban yang dimaksud. Kemudian atribut pada skala penelitian ini juga
cenderung mengarahkan subjek ke jawaban setuju. Hal ketiga mengenai jawaban subjek. Rata-rata subjek menjawab pada
rentang jawaban di tengah dan atas sehingga diduga subjek menjawab apa yang sebaiknyaapa yang diinginkannya bukan apa yang sebenarnya subjek
alami. Hal ini memungkinkan terjadinya social desirability. Hal tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 18.
Hasil Jawaban Subjek berdasarkan Cacah Subjek dan Cacah Aitem Jenis
Hubungan Subjek
Rentang Jawaban Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Face to face
1,51 1,25
2,31 5,16
10,13 14,31
24,71 23,29
17,3 LDR 0,27
0,97 1,41
4,94 12,08
14,46 25,4
24,43 16,05
Hal keempat mengenai subjek. Agaknya semua subjek dalam penelitian banyak menggunakan dan memiliki alat komunikasi yang memudahkan
mereka berkomunikasi dengan pasangan sekali pun dibatasi oleh jarak yaitu sebanyak 38 subjek dari 50 total subjek atau sekitar 76 . Hal tersebut yang
menyebabkan tidak terdapat perbedaan di antara hubungan jarak dekat dan jarak jauh.