langsung dan menggunakan media komunikasi elektronik sebagai perantaranya. Hal ini disebabkan keintiman dapat berkembang ketika individu
menjalin hubungan secara emosional dengan individu lain melalui hubungan face to face tanpa melihat media komunikasi yang digunakan. Hal ini didukung
oleh pendapat Yudistriana dkk 2010 yang mengatakan keterpisahan secara fisik membuat keintiman pada individu yang menjalin hubungan LDR
berkurang. Yudistriana dkk 2010 juga berasumsi bahwa individu yang menjalin
hubungan LDR tidak dapat melakukan kontak fisik dengan pasangannya karena mengalami keterpisahan secara fisik. Dansie 2012 dalam penelitiannya
mengatakan bahwa seorang wanita Hal ini mengakibatkan passion dalam hubungan LDR berkurang.
Meskipun keintiman jauh lebih besar pada hubungan face to face, penelitian yang dilakukan oleh Laura Stanfford dan James Reske 1990
menemukan bahwa pasangan yang memiliki hubungan jarak jauhLDR memiliki kepuasan hubungan yang lebih besar dan lebih mampu
mempertahankan komitmen mereka meskipun waktu untuk bertemu tatap muka lebih sedikit dan komunikasi yang dilakukan sangat jarang daripada
pasangan yang memiliki hubungan jarak dekatface to face. Mereka memiliki komitmen untuk membuat hubungan mereka menjadi berkelanjutan. Bila
dicermati mengenai komitmen wanita dalam suatu hubungan jarak jauh, Sacher dan Fine 1996 mengatakan wanita memiliki komitmen yang lebih tinggi
daripada laki-laki untuk hubungan jarak jauh. Mereka lebih berusaha untuk mempertahankan hubungan mereka daripada laki-laki.
E. SKEMA
Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hubungan cinta jarak dekat dan jarak jauh menurut komponen cinta Sternberg 1997. Skema
penelitian ini dapat ditunjukan sebagai berikut:
Face to face
LDR Jarak dalam
relasi Kontak fisik
lebih sering Interaksi
tatap muka lebih banyak
Komunikasi lebih sering
Commitment kecil
Interaksi tatap muka kurang
Penggunaan alat komunikasi elektronik
lebih banyak Intimacy
kecil
Kontak fisik jarang
Passion kecil
Commitment besar
Komunikasi jarang
Interaksi tatap muka sedikit
Passion besar Intimacy
besar Penggunaan alat
komunikasi elektronik minim
Interaksi tatap muka lebih
sering
F. HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
1. Intimacy individu yang menjalin hubungan jarak dekatface to face lebih
besar daripada individu yang menjalin hubungan jarak jauhLDR.
2. Passion individu yang menjalin hubungan jarak dekatface to face lebih
besar daripada individu yang menjalin hubungan jarak jauhLDR.
3. Commitment individu yang menjalin hubungan jarak dekatface to face
lebih kecil daripada individu yang menjalin hubungan jarak jauhLDR.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat
pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas alat ukur, dan metode analisis data.
A. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui dan membedakan hubungan cinta jarak dekat dan
jarak jauh yang dilihat menurut komponen cinta Sternberg 1997.
B. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel pertama dalam penelitian ini adalah adalah jarak tempat dalam
hubungan cinta yaitu jarak dekatface to face dan jarak jauhLDR.
2. Variabel kedua dalam penelitian ini adalah komponen cinta Sternberg
1997 yaitu intimacy, passion, dan commitment. C.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
Definisi operasional merupakan berbagai macam bukti empiris yang ditemukan di lapangan yang dapat menggambarkan secara tepat konsep yang
dimaksud oleh peneliti sehingga konsep tersebut dapat diukur dan diamati Purwanto Sulistyastuti, 2007.
Definisi operasional variabel-variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
28