RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pada landasan teori ini, penulis menguraikan penjelasan mengenai cinta, hubungan interpersonal, dan perbedaan hubungan cinta jarak dekat dan jarak jauh dilihat menurut komponen cinta Sternberg 1997.

A. CINTA

1. Definisi Cinta secara Umum

Sternberg 1997 mengatakan bahwa cinta dalam sejarah psikologi dibagi menjadi dua bidang ilmu yaitu bidang klinis dan sosial. Bidang klinis tokohnya Maslow dalam Kobayashi, 2008 dan Helen Fischer dalam Reber Beyers, 2000. Definisi cinta Maslow dalam Kobayashi, 2008 adalah suatu motivasi yang dihasilkan oleh dua manusia yang berbeda. Motivasi tersebut dapat menghasilkan dua gaya cinta yaitu D-love Deficiency love dan B-love Being love. Definisi cinta menurut Helen Fischer dalam Reber Beyers, 2000 adalah perasaan yang timbul karena kerja dari reaksi kimia dari hormon tertentu yang terdapat di dalam otak. Sedangkan di bidang sosialkepribadian tokohnya Lee dalam Sternberg, 1997, Davis Sternberg, 1986, dan Hasan dan Shaver dalam Dwyer, 2000. Definisi cinta Lee dalam Sternberg, 1997 adalah suatu hal yang bukan bersifat tunggal tapi suatu kesatuan yang diperlukan oleh setiap orang agar dapat memahami setiap “gaya” cinta yang ada pada setiap individu. Definisi cinta Davis Sternberg, 1986 adalah cinta berbeda 8 dengan menyukai. Berscheid dan Walster dalam Dwyer, 2000 mendefinisikan likingmenyukai adalah suatu perasaan kasih sayang seseorang kepada seorang teman. Definisi cinta menurut Susan dan Clyde Hendrick dalam Rathus, Nevid, Rathus, 2008 adalah emosi positif yang timbul dari perasaan kegembiraan yang dapat memberikan keyakinan dan kesejahteraan psikologis terhadap masa depan. Selain itu, Davis dalam Sternberg, 1986 mengatakan di dalam hubungan cinta terdapat dua kluster tambahan yaitu kluster daya tarik fisik dan kluster peduli. Definisi cinta menurut Hasan dan Shaver dalam Dwyer, 2000 adalah suatu kelekatan pada orang lain dimana kelekatan yang terbentuk pada masa bayi dapat mempengaruhi gaya mencintai kita pada orang lain. Berdasarkan pada pengenalan atas aneka macam cinta tersebut, peneliti memilih teori cinta menurut Sternberg 1997 sebagai landasan teori karena teori Sternberg 1997 berdasarkan pada teori Hasan dan Shaver dalam Dwyer, 2000 dan Davis dalam Sternberg, 1986 yang masing-masing menjelaskan cinta dalam tiga komponen. Sternberg 1997 ingin menjelaskan teori segitiga cinta lebih rinci lagi. Di bawah ini dijelaskan definisi dari cinta Sternberg 2000, komponen-komponen cinta, jenis-jenis cinta, dan geometri segitiga cinta menurut model segitiga cinta Sternberg 1997.

2. Definisi dari Cinta Sternberg

Sternberg 2000 mendefinisikan cinta sebagai sebuah kisah yang dapat diciptakan oleh setiap orang dan kita sendiri adalah kreator dari kisah