Wanita dalam Hubungan Romantis
jarak dekat dapat langsung bertemu dengan pasangannya meskipun penggunaan media komunikasi sangat minim. Kemudian Cameron dan Ross
dalam Mays, 2011 mengatakan mereka yang terlibat dalam hubungan jarak jauhLDR sangat rentan mengalami berbagai resiko interpersonal seperti stress,
ketidak-puasan, ketidak-amanan, ketidak-percayaan, dan ketidak-stabilan dalam hubungan mereka. Selain itu juga, karena keterpisahan fisik dan jarak
mengakibatkan komponen cinta Sternberg 1997 yang terdiri dari intimacy, passion, dan commitment juga mengalami perubahan.
Sternberg 1997 mengatakan keintiman merupakan pengalaman seseorang yang timbul dari perasaan kedekatan, keterikatan, dan
keterhubungan seseorang dengan yang orang lain. Gairahpassion merupakan keinginan yang romantis yang mencakup hasrat seksual seseorang yang intens
pada orang lain disertai dengan gairah psikologis. Sedangkan komitmencommitment adalah usaha seseorang untuk mempertahankan
cintanya melalui suatu komitmen dalam suatu hubungan, baik komitmen jangka pendek maupun jangka panjang.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Scott, Mottarella, dan Lavooy 2006 yang menguji tingkat keintiman pada hubungan romantis tatap muka dan
hubungan romantis virtualtidak tatap muka menemukan bahwa individu yang terlibat dalam hubungan romantis face to face memiliki tingkat keintiman yang
lebih besar daripada individu yang terlibat dalam hubungan romantis secara virtual. Sedangkan individu yang terlibat dalam hubungan romantis virtual
memiliki tingkat keintiman yang rendah karena tatap muka yang kurang secara
langsung dan menggunakan media komunikasi elektronik sebagai perantaranya. Hal ini disebabkan keintiman dapat berkembang ketika individu
menjalin hubungan secara emosional dengan individu lain melalui hubungan face to face tanpa melihat media komunikasi yang digunakan. Hal ini didukung
oleh pendapat Yudistriana dkk 2010 yang mengatakan keterpisahan secara fisik membuat keintiman pada individu yang menjalin hubungan LDR
berkurang. Yudistriana dkk 2010 juga berasumsi bahwa individu yang menjalin
hubungan LDR tidak dapat melakukan kontak fisik dengan pasangannya karena mengalami keterpisahan secara fisik. Dansie 2012 dalam penelitiannya
mengatakan bahwa seorang wanita Hal ini mengakibatkan passion dalam hubungan LDR berkurang.
Meskipun keintiman jauh lebih besar pada hubungan face to face, penelitian yang dilakukan oleh Laura Stanfford dan James Reske 1990
menemukan bahwa pasangan yang memiliki hubungan jarak jauhLDR memiliki kepuasan hubungan yang lebih besar dan lebih mampu
mempertahankan komitmen mereka meskipun waktu untuk bertemu tatap muka lebih sedikit dan komunikasi yang dilakukan sangat jarang daripada
pasangan yang memiliki hubungan jarak dekatface to face. Mereka memiliki komitmen untuk membuat hubungan mereka menjadi berkelanjutan. Bila
dicermati mengenai komitmen wanita dalam suatu hubungan jarak jauh, Sacher dan Fine 1996 mengatakan wanita memiliki komitmen yang lebih tinggi