sebagai pembawa organisasi LPI dipentas persepakbolaan di Indonesia. LPI digelar sebagai bentuk protes terhadap kinerja PSSI yang dianggap
mengecewakan. Sedangkan ikon kartu merah sendiri didalam karikatur ini menjadi senjata oleh Nurdin Halid untuk mempersulit digelarnya Liga Primer
Indonesia dipersepak bolaan Indonesia. Berdasarkan klasifikasi tanda dari Pierce, karikatur ini masuk dalam
katagori Iconic Sinsign yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan. Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa obyek yang disorot dapat dikatakan
sebagai ketua umum PSSI Nurdin Halid yang mengacungkan kartu merah kepada ketua LPI Arifin Panigoro. Hal tersebut dapat disebabkan karena
terdapat asosiasi antara gambar dengan benda atau manusia yang dilihat dan berwujud Sobur : 43-2006.
4.5.2. Indeks
Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan acuannya yang bersifat kausul atau hubungan sebab akibat, atau tanda
yang langsung mengacu pada kenyataannya. Indeks pada ilustrasi Rubrik Gaya Hidup Majalah Tempo ditunjukan dengan :
1. Pose Nurdin Halid
2. Ekspresi Arifin Panigoro
3. Ekspresi mata mengecil
4. Otot pada wajah dan tangan
5. Tulisan “Menanti Gereget Liga Tandingan”
6. Kalimat “Liga Primer Indonesia telah digelar dengan semangat menjadi
alternatif kompetisi yang profesional dan mandiri tetapi mendapatkan hambatan dari PSSI”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
7. Background dasar berwarna putih
8. Background berwarna biru muda berbentuk bulat tidak rata
9. Bercak berwarna Hitam
10. Bercak berwarna coklat
Pose dari Nurdin Halid yang tampak tangan sebelah kanannya menggenggam kartu merah yang ditujukan kepada Arifin Panigoro dan tangan
kirinya tampak ingin mencekram Arifin Panigoro, pose ini bisa diartikan bahwa Nurdin Halid sangat geram dengan kehadiran Liga Primer Indonesia yang tidak
pernah menuruti aturan PSSI. Kartu merah sendiri didalam sepak bola diartikan sebagai tanda pengusiran ke luar lapangan karena pelanggaran, hal tersebut
menunujukkan bahwa secara terang-terangan pihak Nurdin Halid tidak menginginkan kehadiran liga primer Indonesia dipentas persepakbolaan
Indonesia karena Nurdin menganggap LPI tidak bekerja dibawah naungan PSSI dan FIFA.
Sedangkan ekspresi dari Arifin Panigoro mengisyaratkan dengan tangan terbuka yang terlihat memprotes dengan keputusan dari Nurdin Halid karena
menganggap keputusan tersebut sangat tidak bisa di terimanya karena pihak LPI menyatakan bahwa penyelenggaraan LPI tidak melanggar hukum karena sesuai
dengan rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010. Konsorsium LPI juga menyatakan sudah beberapa
kali mencoba berkoordinasi dan meminta izin kepada PSSI, namun PSSI bersikap menutup diri terhadap penyelenggaraan LPI.
Secara umum ekspresi wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih dari gerakan. Ekspresi wajah merupakan salah satu bentuk komunikasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
nonverbal, dan dapat menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya. Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting
dalam menyampaikan pesan sosial dalam kehidupan manusia. Ekspresi mata mengecil dan saling menatap memperkuat adanya
persaingan antara kedua tokoh sepak bola tersebut, sedangkan bentuk mulut yang menganga seakan-akan tidak ada sikap saling mengalah dan saling tidak
memberikan giliran untuk mendengarkan. Posisi otot pada wajah dan lengan yang tergambar termasuk juga dalam
salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dimana otot adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang melekat pada seluruh rangka.
Cara kerjanya disadari sesuai kehendak, contoh otot pada lengan bisa menonjol besar saat adanya gerakan yang berat. Otot pada wajah dan tangan dalam
gambar karikatur Nurdin Halid dan Arifin Panigoro menunjukkan sikap kengototan dari kedua orang tersebut seakan-akan ingin melakukan duel yang
sangat keras dan sama-sama ingin menunjukkan siapakah yang lebih benar. Selanjutnya pada indeks terdapat tulisan “Menanti Gereget Liga
Tandingan”, “Liga Primer Indonesia telah digelar dengan semangat menjadi alternatif kompetisi yang profesional dan mandiri tetapi mendapatkan hambatan
dari PSSI” yang terlatak pada atas objek. Menurut Pierce salah satu bentuk tanda adalah kata, sedangkan jika diterapkan pada tanda-tanda bahasa, maka huruf,
kata, kalimat tidak memiliki arti pada dirinya sendiri, kitalah yang menghubungkan tanda dengan apa yang ditandakan sesuai dengan konvensi
dalam sistem bahasa yang bersangkutan. Kemudian peneliti akan menginterpretasi kalimat tersebut berdasarkan
pengertian secara konvensional tentang arti kata dalam bahasa Indonesia,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sebagai berikut: kasus perselisihan antara ketua umum Nurdin Halid dan ketua Liga Primer Indonesia Arifin Panigoro merupakan kasus yang pertama terjadi di
persepak bolaan Indonesia, kasus ini sebenarnya dimulai dari ketidak setujuan masyarakat Indonesia dengan kepemimpinan Nurdin dalam menggerakkan
persepak bolaan Indonesia yang biasa dikenal dengan nama PSSI Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia yang dianggap gagal dalam memajukan prestasi
persepak bolaan tanah air. Sehingga muncul nama Arifin Panigoro dengan mengenalkan liga yang ia bawa dengan nama LPI Liga Primer Indonesia yang
mengusung misi change of the game sebagai liga perubahan dari liga yang di pernah ada di Indonesia. Konsep dari LPI yakni menjadi alternatif kompetisi
yang profesional dan mandiri tidak mengandalkan uang APBD yang tidak lain uang rakyat. Masyarakatpun menilai liga tersebut menjadi liga tandingan buat
PSSI. Kata “menanti greget” pada karikatur tersebut mengindikasikan bahwa
masyarakat Indonesia ingin segera menyaksikan Liga Primer Indonesia untuk segera menggelar pertandingan, agar masyarakat dapat segera
membandingkannya dengan liga yang dibawa naungan PSSI yakni ISL Indonesia Super League dan apakah konsep-konsep yang telah dijanjikan oleh
manajemen LPI benar-benar terwujudkan sebagai liga perubahan dari liga yang di pernah ada di Indonesia dan menjadi alternatif kompetisi yang profesional
dan mandiri tidak mengandalkan uang APBD yang tidak lain uang rakyat. Sedangkan kata “Liga Tandingan” dengan warna merah dapat dimaknai
dalam kasus tersebut adanya persaingan yang sangat kuat, warna ini memberikan pengaruh berkemauan keras dan penuh semangat. Sering juga
diapresiasikan untuk menunjuk emosi atau debaran jantung. Hal itu menandakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa manajemen dari Liga Primer Indonesia benar-benar mempunyai semangat yang menggelora agar LPI segera digulirkan karena dengan harapan
agar masyarakat Indonesia yang menilai sendiri apakah Liga Primer Indonesia layak atau tidak untuk menjadi Liga yang profesional dan membandingkannya
dengan ISL. Kalimat ”Liga Primer Indonesia telah digelar dengan semangat menjadi
alternatif kompetisi yang profesional dan mandiri tetapi mendapatkan hambatan dari PSSI” yakni menandakan bahwa kompetisi Liga Primer Indonesia ini
memang benar-benar ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa liga yang mereka gulirkan tersebut yakni liga yang benar-benar liga yang profesional dan
mandiri karena tidak lagi menyusu uang APBD. Dengan konsep yang jelas dan mandiri dari LPI seperti itu membuat gerah PSSI yang selama ini masih
mengandalkan uang APBD guna membiayai masing-masing klub merasa tertandingi oleh LPI maka dari itu PSSI terus menerus menghambat agar Liga
Primer Indonesian untuk menggulirkan liganya. Jadi makna dari kalimat “Menanti greget
Liga Tandingan Liga Primer Indonesia telah digelar dengan semangat menjadi alternatif kompetisi yang
profesional dan mandiri tetapi mendapatkan hambatan dari PSSI” adalah bahwa kompetisi Liga Primer Indonesia ini memang benar-benar ingin menunjukkan
kepada masyarakat bahwa liga yang mereka gulirkan tersebut yakni liga yang benar-benar liga yang profesional dan mandiri karena tidak lagi menyusu uang
APBD. Dengan konsep yang jelas dan mandiri dari LPI seperti itu membuat gerah PSSI yang selama ini masih mengandalkan uang APBD guna membiayai
masing-masing klub merasa tertandingi oleh LPI maka dari itu PSSI terus menerus menghambat agar Liga Primer Indonesian untuk menggulirkan liganya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dengan menggunakan jenis Arial, kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Tulisan Arial
mengkomunikasikan secara tegas, Arial biasanya digunakan untuk menulis dokumen-dokumen resmi dan surat kabar. Font ini bersifat resmi dan ukurannya
besar dan jelas. Hal ini menginterpretasikan Liga Primer Indonesia ingin sekali menegaskan kepada PSSI dan kepada masyarakat Indonesia bahwa liga yang
diusung oleh Arifin Panigoro dan kawan-kawan yakni liga yang profesional dan mandiri.
Terdapat warna yang menjadi latar belakang atau background pada ilustrasi, Warna Bacground dari ilustrasi ini yang lebih dominan dengan warna
putih. Warna putih memiliki makna posesif, ketetapan, ketidak bersalahan, steril, mati dan pencapaian tertinggi. Apabila keterkaitannya dengan gambar
karikatur menunjukkan Nurdin yang saat itu mempunyai kedudukan tertinggi di PSSI mempunyai wewenang untuk menghukum siapa saja yang tidak menuruti
peraturan-peraturan yang sudah dia tetapkan, contohnya saja kasus LPI yang menentang keputusan PSSI, Nurdin pun tidak segan-segan memberi sanksi
kepada pemain, wasit dan pelatih yang bekerja dalam manajemen LPI. Namun disisi lain Arifin Panigoro tidak merasa liga yang dia bawa menyalahi ketetapan
yang ada, arifin hanya ingin menyuguhkan liga yang benar – benar profesional, mandiri dan transparan.
Selain itu terdapat juga background bulatan tidak rata yang berwarna hijau. Warna hijau sendiri melambangkan sifat yang pembaharuan,
kebangkitan, kesegaran, rujukan, kokoh, tegak, mempertahankan miliknya. Tetapi biasanya sedikit keras kepala, serta sering berbangga diri dan memiliki
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pendirian yang tetap. Background bulatan tidak rata itu juga bisa dimaknai dengan aura yang muncul dari dalam tubuh Nurdin Halid dan Arifin Panigoro.
Didalam kamus besar bahasa Indonesia aura sendiri adalah medan energi yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup. Dalam kisah – kisah orang suci atau
para Nabi sring digambarkan seperti lingkaran diatas kepala dan di belakang punggung. Aura setiap manusia berbeda satu sama lain , ada yang berwarna
merah, biru atau ungu. Setiap vibrasi warna aura memiliki arti yang berbeda. Pada dasarnya aura merupakan cetak biru dari kualitas jiwa yang aktif.
Dapat dijelaskan aura yang dikeluarkan oleh Nurdin Halid dan Arifin Panigoro adalah aura yang mempunyai sifat teguh dan kokoh. Dan juga sedikit
keras kepala, serta sering berbangga diri dan memiliki pendirian yang tetap
. Bisa
dilihat sampai saat ini Liga Primer Indonesia tetap digelar karena Arifin Panigoro selaku ketua LPI tidak menggubris sanksi – sanksi yang diberikan oleh
Nurdin Halid malah tetap menggelar kompetisi yang dianggap ilegal oleh PSSI. Bercak adalah burik – burik atau noda pada alas yang bersih. Tanda
bercak – bercak didalam gambar karikatur yang yang menggores disekitar tubuh dua gambar pria menambahkan “ketegasan” dari permasalahan antara kedua
tokoh yang bergelut didunia persepakbolaan tersebut. Semangat dan emosi dari gambar dua orang tersebut seakan-seakan tergambarkan jelas dan hidup dengan
adanya bercak yang nampak keluar dari dalam tubuh mereka. Tanda bercak – bercak juga dapat digunakan sebagai daya tarik untuk menambah nilai estetika
dalam sebuah karikatur. Terdapat dua bercak yakni bercak berwarna hitam dan bercak berwarna
coklat. Warna hitam memiliki arti power yang sangat kuat, Sehingga dapat diartikan bercak warna hitam pada gambar yakni memvariasikan semangat dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
emosi yang menggebu yang dirasakan oleh kedua orang tersebut. Sedangkan warna coklat mempunyai arti bisa menjadi sumber energi yang konstan, serta
membuat kita kuat. Warna coklat juga warna yang terkesan paling dekat dengan bumi sehingga membuat kita merasa dekat, apabila dikaitkan dengan karikatur
ini bercak warna coklat disamakan dengan warna kulit mereka. Jadi bercak warna coklat mengindikasikan bahwa bercak tersebut adalah gambaran kekuatan
dan energi yang keluar dari dalam tubuh mereka. Jadi makna keseluruhan dari indeks tersebut adalah kompetisi Liga
Primer Indonesia ini memang mempunyai semangat untuk benar-benar ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa liga yang mereka gulirkan tersebut
yakni liga yang benar-benar liga yang profesional dan mandiri karena tidak lagi menyusu uang APBD. Dengan konsep yang jelas dan mandiri, membuat emosi
manajemen PSSI yang selama ini masih mengandalkan uang APBD guna membiayai masing-masing klub merasa tertandingi oleh LPI maka dari itu PSSI
terus menerus menghambat agar Liga Primer Indonesia untuk menggulirkan liganya
4.5.3. Simbol