Mowen 2002: 282, gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan
waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati 2001: 174 adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang
dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan
lingkungan. Dari berbagai di atas dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola
hidup seseorang yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu.
Faktor-faktor utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan
tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari
karakteristik konsumen.
2.1.6 Kartun dan Karikatur
Secara singkat dapat dijelaskan, bahwa karikatur, seperti halnya kartun strip, kartun gags kartun kata, kartun komik, dan kartun animasi
adalah bagian dari apa yang dinamakan kartun Karikatur adalah produk suatu keahlian seorang karikaturis, baik dari
segi pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologis, cara melobi, referensi, bacaan, maupun bagaimana dia memilih topik isu yang tepat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Karena itu, kita bisa mendeteksi intelektual seorang karikaturis dari sudut ini. juga, cara dia mengkritik yang secara langsung membuat orang yang dkritik
justru tersenyum Sobur, 2006:140. Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam
bentuk gambar-gambar khusus. Semula, karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya,
karikaturnya dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik sehat. Dikatakan kritik sehat karena penyampainnya dilakukan dengan gambar-gambar lucu
dan menarik. Sobur, 2006:140. Meski terlihat sederhana, sebenarnya karikatur punya fungsi yang
cukup banyak. Ketika membaca koran atau majalah terutama pada edisi-edisi tertentu selain artikel, pemuatan gambar jenis ini juga punya daya tarik
tersendiri. Bahkan bisa menjadi ciri khas dari media tersebut. Dan selain di majalah atau koran lukisan yang mengandung pesan tertentu ini juga sering
muncul di media lain. Adapun fungsi dari karikatur ini antara lain adalah :
1. Hiburan : Ketika membaca artikel di majalah atau koran orang sering
merasa bosan dan jenuh. Untuk menghilangkan rasa yang tidak nyaman tersebut mereka selalu melihat karikatur yang ada untuk menyegarkan
pikirannya kembali. 2.
Hobi : Hal ini sering dilakukan terutama oleh orang yang gemar dengan kegiatan melukis. Karena membuat karikatur juga tidak berbeda jauh dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
melukis atau membuat gambar. Bisa dikatakan perbedaannya cukup kecil sekali.
3. Kritik : Saat ini banyak orang yang merasa jenuh dengan kehidupan sosial
atau lingkungan di sekitarnya. Karena apa yang dilihatnya sering tidak sesuai dengan nilai atau norma yang ada. Dan untuk melakukan prostes atau sindiran
terhadap situasi ini beberapa orang membuat karikatur sebagai media untuk menggambarkan isi hatinya tersebut.
Agar bisa menjadi karikatur yang baik, seorang pelukis atau yang punya kegemaran dan hobi ini perlu memperhatikan beberapa hal yang antara lain
adalah : 1.
Tema : Ketika membuat karikatur pilihlah tema yang saat ini sedang menjadi topik atau bahan perbincangan hangat di masyarakat. Bila ini
dilakukan pasti akan menarik banyak orang untuk menikmati atau melihat hasil karya kita tersebut.
2. Pembuatan gambar : Gambar atau lukisan yang dibuat untuk membuat
karikatur perlu teknik tersendiri. Karena hal ini berbeda dengan lukisan yang dibuat untuk hiasan atau pajangan di dinding. Yang terpenting adalah justru
terletak pada karakter lukisan yang dibuat. Usahakan agar terkesan kuat sehingga pesan yang disampaikan bisa kena.
3. Ekspresi : Ini merupakan salah satu hal utama yang harus diperhatikan
ketika membuat lukisan karikatur. Karena letak keistimewaannya juga ada pada ekspresi ini. Terutama untuk wajah. Selain itu bentuk tubuh juga harus
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
diperhatikan dengan seksama. Semua harus mengandung kelucuan dan keunikan. Jadi bukan terletak pada ukuran skalanya.
4. Kalimat : Karikatur yang baik adalah ketika kita bisa meminimalkan
penggunaan kalimat. Karena kekuatan dari lukisan jenis ini terletak pada pesan dan karakter gambar yang di buat. Bila terlalu banyak kalimat orang
justru akan tertarik. Karena ini bukan bacaan humor atau cerita bergambar. Namun suatu pesan yang ingin disampaikan melalui bentuk lukisan yang lucu
dan unik. 5.
Media : Misalnya kita membuat karikatur untuk media atau majalah maupun koran politik. Maka jenis pesan yang disampaikan juga harus
bersinggungan dengan kehidupan politik terkini. Demikian pula bila kita ingin menunjukan karya tersebut pada mahasiswa contohnya. Maka buatlah
kritik seputar kehidupan kampus beserta segala yang ada di dalamnya. Kartun sendiri merupakan produk keahlian kartunis, baik dari segi
pengetahuan, intelektual, teknik melukis, psikologi, cara melobi, referensi, bacaan, maupun bagaimana dia memilih topik isu yang tepat. Kartun
merupakan tanggapan atau opini secara subyektif terhadap suatu kejadian, tokoh, suatu soal, pemikiran atau pesan tertentu. Karena itu kita bisa
mendeteksi tingkat intelektual yang membuat karyun dari sudut ini. juga cara dia mengkritik secara langsung membuat orang justru tersenyum. Sobur,
2003:140. Kartun mempunyai keunggulan sekaligus kelemahan. Ia dapat
ditangkap pikiran orang, tapi tidak mampu menjelaskan persoalan secara
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lengkap dan tuntas. Kemudahan dan daya tembus sebuah kartun dapat diterima oleh semua kalangan mulai dari rakyat yang buta huruf sampai
intelektual yang sarat dengan cara pandang kritis. Menurut ketua PAKARTI Persatuan Kartunis Indonesia Pramono, kartun yang baik antara lain
memiliki misi pendidikan, yaitu meningkatkan kemampuan befikir dan perenungan bagi penikmatnya, meskipun mediumnya berupa humor. Oleh
karena itu kartun yang berhasil tentu saja terbit dari ide yang cerdas dan dapat dinikmati secara cerdas pula. Bintoro, 2002.
2.1.7 Karikatur Dalam Media Massa