Semiotika Charles S. Pierce

3. BudayaLingkungan dimana tanda dan kode berada. Kode dan lambang tersebut segala sesuatunya tidak mudah lepas dari latar belakang budaya dimana tanda dan lambang itu digunakan. Dalam semiotik model yang digunakan dapat berasal dari dari berbagi ahli, seperti Saussure, Pierce dan sebagainya. Pada penelitian ini yang akan digunakan adalah model semiotik milik Pierce, karena adanya kelebihan yang dimiliki yaitu tidak mengkhususkan analisisnya pada studi linguistik. Tampilan iklan yang muncul di berbagai media tersebut terdapat berbagai macam tanda yang dibuat oleh pengiklan dalam usahanya untuk memberikan pesan atau informasi bagi khalayak berupa karikatur. Berbagai macam tanda itulah yang hendak dikaji dalam sebuah tampilan iklan melalui pendekatan semiotika.

2.1.17 Semiotika Charles S. Pierce

Semiotika modern memang mempunyai dua orang bapak, yaitu Charles Sanders Pierce dan Ferdinand de Saussuru. Mereka tidaklah saling mengenal, kenyataan ini menyebabkan adanya perbedaan-perbedaan yang penting, terutama dalam penerapan konsep-konsep Sobur, 2006:110. Perbedaan paling nyata dapat dilihat dari sudut pandang kedua semitikus tersebut. Saussure lebih menekuni tanda-tanda linguistic umum, sementara Pierce berangkat dari tanda global atau pansemiotic. Namun peneliti hanya akan membahas lebih jauh pandangan Pierce, karena dalam memaknai karikatur yang ada pada majalah Tempo lebih mengacu pada teori Poerce. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Semiotik untuk media massa tidak hanya terbatas sebagai kerangka teori, namun sekaligus sebagai metode analisis Sobur, 2006:83. Bagi Pierce tanda ” is something which stand to somebody for somthing in some respect or capacity”. Kita misalnya dapat menjadikan teori segitiga makana triangle meaning menurut Piaerce salah satu bentuk tanda adalah kata. Sedangkan objek adalah suatu yang dirujuk tanda. Sesuatu yang digunakan agar tanda dapat berfungsi, oleh Pierce disebut ground, object dan interpretant Sobur, 2006:41. Sementara itu interpretant adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang, maka munculah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh tanda tersebut. Makna adalah persoalan bagaimana makna muncul dari sebuah tanda ketika tanda itu digunakan orang pada waktu berkomunikasi Barthes dalam Kurniawan, 2008:37 Charles S. Piece membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori yaitu: ikon, indeks, dan simbol adalah tanda yang hubungan antara penanda dan penandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain ikon adalah hubungan antara tanda obek atu acuan bersifat kemiripan, misalnya, potret dan peta. Indeks adalah tanda yang menunjuk adanaya hubungan alamiah antara tanda dengan penanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung , mengacu pada kenyataan. Contoh yang paling jelas ialah asap sebagai tanda adanya api. Tanda dapat pula mengacu pada denotatum melalui konvensi. Tanda seperti Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. itu adalah tanda kontrovesional yang biasa disebut simbol tanda yang merujuk hubungan alamiah antara penanda dan petandanya. Hubungan diatara bersifat arbintrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi atau perjanjian masyarakat Sobur, 2006:42. Hubungan segitiga makna Pierce lazimnya ditampilkan dalam gambar berikut ini: Fieske dalam Sobur,2001:885 Gambar 2.1 Hubungan Tanda, Objek dan Interpretant Pierce Garis-garis berpanah tersebut hanya bisa dimengerti dalam hubungannya antara satu elemen dengan elemen yang lainnya. Tanda merujuk pada sesuatu di luar tanda itu sendiri, yaitu obyek dipahami oleh seseorang. Interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang obyek yang dirujuk sebuah tanda. Interpretan merupakan konsep mental yang diproduksi oleh tanda dan pengalaman pengguna tanda terhadap sebuah obyek. Apabila ketiga elemen makna itu berinteraksi dalam benak seseorang maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili tanda tersebut. Diantara ketiganya, interpretanlah yang paling sulit dipahami. Intepretan Sign Object Interpretant Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. adalah tanda sebagaimana diserap oleh benak kita, sebagai hasil penghadapan kita dengan tanda itu sendiri. Charles S Pierce membagi antara tanda dan acuannya tersebut menjadi tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Ketiga kategori tersebut digambarkan dalam sebuah model segitiga sebagai berikut: Icon Symbol Index Gambar 2.2 Model Kategori Tanda Oleh Pierce Model tersebut merupakan hal terpenting dan sangat fundamental dan hakekat tanda. Pierce mengungkapkannya sebagai berikut: 1. Ikon Adalah tanda yang berhubungan antara tanda dan acuannya bersifat bersamaan bentuk alamiah berupa hubungan kemiripan. Pada karikatur Rubrik Gaya Hidup Majalah Tempo ditujukan dengan sosok gambar Arifin Panigoro ketua LPI Liga Primer Indonesia, sosok gambar Nurdin Halid ketua umum PSSI dan gambar mirip kartu merah yang biasa dibawa oleh seorang wasit sepakbola. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Indeks Adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan acuannya yang bersifat kausul atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataannya. indeks pada ilustrasi Rubrik Gaya Hidup Majalah Tempo ditunjukan dengan Pose Nurdin Halid, Ekspresi Arifin Panigoro, ekspresi mata mengecil, otot pada wajah dan tangan, Tulisan “Menanti Gereget Liga Tandingan”, Kalimat “Liga Primer Indonesia telah digelar dengan semangat menjadi alternatif kompetisi yang profesional dan mandiri tetapi mendapatkan hambatan dari PSSI”, Background dasar berwarna putih, Background berwarna hijau berbentuk bulat tidak rata, Bercak berwarna Hitam, Bercak berwarna coklat. 3. Simbol Adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara tanda dan acuannya berdasarkan hubungan konvensi atau perjanjian. Simbol dalam karikatur Nurdin Halid Arifin Panigoro ini adalah Kaos berwarna Merah, Kaos berwarna kuning, Kartu Merah yang digenggam oleh sosok Nurdin Halid.

2.1.18 Definisi Kartu Merah