2.1.11 PSSI Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia
, disingkat PSSI, adalah
organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI dibentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta dengan
nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo. PSSI bergabung dengan FIFA
pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya yang saat ini dikenal ISL
Indonesia Super League dengan pimpinan tertinggi dipegang oleh Nurdin Halid.
2.1.12 LPI Liga Primer Indonesia
Liga Primer Indonesia , disingkat LPI bahasa Inggris: Indonesia
Premier League adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional di
Indonesia Pada Oktober 2010, Liga Primer Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia dideklarasikan di Semarang oleh
Konsorsium dan 17 perwakilan klub. LPI diselenggarakan oleh PT Liga
Primer Indonesia yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro. LPI tidak berafiliasi dengan PSSI, sehingga menjadi ajang tandingan terhadap Liga
Super Indonesia yang diselenggarakan oleh PSSI. Sebagaimana dijelaskan oleh pihak Liga Primer Indonesia LPI,
kompetisi ini dibuat juga dalam rangka menciptakan kemandirian klub-klub
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sepak bola di Indonesia agar tidak selalu bergantung pada dana APBD daerah masing-masing. Mereka ingin klub-klub di Indonesia benar-benar
profesional. Selama ini dengan mengikuti kompetisi ISL atau liga Indonesia yang dikelola PSSI, klub tidak mendapatkan penghasilan sebagaimana yang
didapat klub-klub Eropa, seperti Liga Inggris, Italia, Spanyol dll. Konon LPI yang dikelola Pengusaha Arifin Panigoro bersama beberapa pengusaha
Indonesia ini akan memberikan dana awal sebesar Rp 30 Miliar untuk setiap klub yang bergabung dengan LPI. Perbedaan lainnya, LPI dan kompetisi di
Eropa dimiliki oleh pesertanya sehingga seluruh keuntungan yang didapat dari kompetisi itu dikembalikan ke peserta. Sementara kompetisi di
Indonesia, klub tidak mendapatkan keuntungan finansial apa pun dengan mengikuti kompetisi tersebut kecuali hanya mendapat subsidi dalam jumlah
kecil dari dana sponsor. Selama ini, klub sangat bergantung kepada APBD, yang merupakan uang rakyat. Liga Primer Indonesia mampu menyelamatkan
uang negara sebesar Rp 600 miliar setiap tahunnya. http: liga-primer- indonesia-lpi-revolusi-sepak-bola-nasional.
2.1.13 Kasus PSSI dan LPI