4. Pengalaman Kerja
Komitmen pada organisasi juga akan dipengaruhi oleh pengalaman individu, dan hal ini menyangkut kualitas maupun kuantitasnya.
Hubungan antara sebab-sebab pokok terjadinya komitmen dan hasil dari komitmen digambarkan dengan skema berikut :
Gambar 2.1. Skema Model Sebab Pokok Terjadinya Komitmen dan
Hasil-Hasil Komitmen Organisasi
Sumber : Steers, 1985 : 144
Komitmen Organisasi
Hasil-Hasil :
Peningkatan kehadiran
Kebetahan kerja
Keterlibatan pd pekerjaan
Peningkatan usaha
Faktor-Faktor :
Karakteristik pribadi
Karakteristik pekerjaan
Karakteristik struktural
Pengalaman kerja
Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan lain dan perlakuan treatment terhadap karyawan yang baru masuk pada organisasi sebagai
faktor yang berpengaruh terhadp komitmen pada organisasi.
2.2.5. Gaya Kepemimpinan
2.2.5.1. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula. Menurut
Handoko 1992 : 274 Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberitahuan pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kepemimpinan atau leadership menyangkut orang lain termasuk bawahan. Kesediaan bawahan untuk menerima pengarahan
dari pimpinan, para anggota kelompok membantu menentukan status atau kedudukan pimpinan dan membuat proses kepemimpinan atau
leadership dapat berjalan Siswanto, 1992 : 194. Tanpa bawahan, kualitas kepemimpinan atau leadership
seorang manajer akan menjadi tidak relevan. Kepemimpinan atau leadership menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak
seimbang diantara pimpinan dan anggota kelompok. Para pimpinan mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan para
anggota kelompok, tetapi para anggota kelompok tidak dapat mengarahkan kegiatan-kegiatan pimpinan secara langsung, meskipun
dapat juga melalui sejumlah cara secara tidak langsung. Selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan,
pimpinan dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain, para pimpinan tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus
dilakukan tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan harus melaksanakan perintahnya dengan benar.
Dengan demikian kepemimpinan atau leadership adalah bagian penting dari manajemen. Kepemimpinan atau leadership merupakan
kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran. Manajemen mencakup
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi-fungsi lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Menurut Siswanto 1992 : 196 yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang tenaga
kerja untuk meyakinkan orang lain sehingga orang yang bersangkutan dapat dikerahkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokok.
Menurut Siswanto 1992 : 197, yang paling umum diadakan penilaian dari unsur kepemimpinan bagi tenaga kerja adalah :
a. Kualitas hasil kerja.
b. Kuantitas hasil kerja.
c. Pengetahuan tentang pekerjaan.
d. Kerjasama.
e. Kehadiran.
f. Inisiatif.
Walaupun kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership, Nitisemito 1993 : 145 membedakan istilah kepemimpinan
dengan pimpinan. Pimpinan adalah orang yang tugasnya memimpin sehingga pimpinan dapat juga disebut manajer, sedang kepemimpinan
adalah bakat sifat yang seharusnya dimiliki oleh setiap manajer. Tetapi tidak semua manajer pasti mempunyai bakat
kepemimpinan, sebaliknya tidak semua orang yang mempunyai bakat kepemimpinan secara otomatis dapat jadi pimpinan. Pimpinan dalam
bidang apapun sebenarnya harus mempunyai bakat kepemimpinan,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
artinya bakat tersebut dibutuhkan oleh setiap manajer agar dapat berhasil dalam pekerjaannya memimpin.
Karena bakat kepemimpinan seharusnya dimiliki oleh setiap pimpinan dan kadar kepemimpinan harus selalu ditingkatkan. Disamping
itu, dengan pengetahuan tersebut berarti keputusan yang diambil oleh atasan dalam hal pengangkatan pimpinan dibawahnya dapat dilakukan
secara lebih tepat.
2.2.5.2. Faktor-Faktor Kepemimpinan