4. Supervisi
Mengarahkan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing melatih dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan dan
memberikan tugas kepada bawahan.
5. Pengaturan Staff
Mempertahankan angkatan kerja, merekrut, mewawancarai dan memilih pegawai baru, menempatkan dan mempromosikan dan mutasi
pegawai.
6. Negosiasi
Pembelian, melakukan kontrak atau tawar menawar dengan penjual.
7. Perwakilan
Mewakili atasan bila tidak bisa hadir, dan dapat memberikan keputusan asalkan sudah disetujui atasan.
2.2.6.1. Pengukuran Kinerja
Menurut Mulyadi 2001:434 terdapat tiga macam ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja secara kuantitatif yaitu :
1. Ukuran Kriteria Tunggal Single Criteria
Ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja manajer sehingga orang akan cenderung memusatkan
perhatiannya pada kriteria tersebut padahal kriteria yang lain juga sangatlah penting.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Ukuran Kriteria Beragam Multiple Criteria
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran untuk menilai kinerja manajer. Berbagai aspek kinerja manajer dicari ukuran
kriterianya sehingga seorang manajer diukur kinerjanya dengan beragam kriteria.
3. Ukuran Kriteria Gabungan Composite Criteria
Ukuran kinerja yang menggunakan berbagai macam ukuran, memperhitungkan bobot masing-masing ukuran, dan menghitung rata-
ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajer. Selanjutnya Ghomes 2000:142 mengemukakan beberapa tipe
kriteria performansi kerja yang didasarkan atas deskripsi perilaku yang spesifik, yaitu :
1. Quantity of work, yaitu jumlah hasil kerja yang didapat dalam suatu
periode waktu yang ditentukan. 2.
Quality of work, yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat- syarat kesesuaian dan kesiapannya.
3. Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan
ketrampilannya. 4.
Creativeness, yaitu keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
timbul. 5.
Cooperative, yaitu kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain sesama anggota organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6. Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal
kehadiran dan penyelesaian kerja. 7.
Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.
8. Personal qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,
keramahtamahan, dan integritas pribadi. 2.2.7. Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja manajerial
Teori Kontijensi Contigency Theory. Teori ini berasal dari
Otley, 1980 yang menyatakan bahwa pendekatan kontijensi ini digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan dan ketepatan partisipasi
penyusunan anggaran, maka dengan mendasarkan pada teori kontijensi tersebut ada beberapa faktor situasional yang akan saling berinteraksi
didalam mempengaruhi suatu kondisi tertentu. Proses penyusunan anggaran melibatkan banyak pihak, mulai
dari manajemen tingkat atas top level management sampai manajemen tingkat bawah lower level management. Anggaran mempunyai dampak
langsung terhadap perilaku manusia Siegel, 1989 : 38, terutama bagi orang yang langsung terlibat dalam penyusunan anggaran.
Berbagai peneliti telah menguji hubungan dan pengaruh partisipasi anggaran dan kinerja manajerial, namun hasil penelitiannya
menunjukkan perbedaan bahkan bertentangan. Brownell menemukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara partisipasi dan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kinerja manajerial. Brownell dan Mcinnes dalam Sumarno 2005:588 menemukan bahwa partisipasi yang tinggi dalam penyusunan anggaran
meningkatkan kinerja manajerial. Sementara itu Indriantoro dalam Sumarno 2005:588 menemukan bahwa hubungan yang positif dan
signifikan antara partisipasi anggaran dan kinerja manajerial
2.2.8. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja manajerial