Biologi Kelas X
4
Coba kalian perhatikan Gambar 1.1. Seorang peneliti sedang melakukan penelitian di sebuah laboratorium untuk menemukan obat
bagi penderita kanker. Untuk menguji penemuannya, peneliti itu menggunakan tikus sebagai objek penelitiannya. Tahukah kalian,
mengapa manusia melakukan penelitian? Manusia merupakan makhluk yang istimewa karena manusia dibekali oleh Tuhan sifat ingin tahu.
Keingintahuan manusia terhadap permasalahan di sekelilingnya dapat menjurus kepada keingintahuan ilmiah. Misalnya, dari pertanyaan,
”Apakah bulan mengelilingi bumi?” atau ”Mengapa ayam bertelur?”, timbul keinginan untuk mengadakan pengamatan secara sistematik yang
akhirnya melahirkan kesimpulan bahwa bulan mengelilingi matahari dan ayam tergolong binatang ovipar.
Pada hakikatnya, dengan keingintahuan ilmiah yang didukung oleh cara berpikir ilmiah serta ditunjang oleh metode yang tepat, akan mampu
menghasilkan sebuah kerja ilmiah sehingga akan didapatkan jawaban serta kesimpulan dari keingintahuan tersebut. Metode ini sering disebut
dengan metode ilmiah.
Kerja ilmiah atau disebut juga penelitian yang menggunakan metode ilmiah berarti pula penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari
fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang amat cerdik untuk menetapkan sesuatu dan memperoleh kebenaran. Dalam sebuah kerja
ilmiah atau penelitian ilmiah, terdapat unsur-unsur penting yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, antara lain, merencanakan penelitian,
melaksanakan penelitian, mengomunikasikan hasil penelitian, dan mampu bersikap ilmiah.
A. Merencanakan Penelitian Ilmiah
Penelitian merupakan salah satu tahap metode ilmiah yang menggunakan langkah-langkah yang sistematis dan teratur serta berpikir
logis. Setiap orang yang melakukan penelitian hendaknya didasarkan pada langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah sistematis itu
standar dan baku. Tahap pertama penelitian biasanya diawali dengan merencanakan penelitian yang terdiri dari pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut.
1. Menetapkan Bentuk Penelitian
Secara garis besar, penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek bagaimana suatu bentuk penelitian dilihat dan dibedakan. Beberapa
aspek tinjauan tersebut, antara lain, aspek tujuan dan aspek metode. a .
a . a .
a . a .
Aspek Tujuan Aspek Tujuan
Aspek Tujuan Aspek Tujuan
Aspek Tujuan Jika mengarah pada perluasan ilmu, disebut penelitian dasar. Jika
mengarah pada pemecahan masalah dan untuk mendapatkan manfaat bagi masyarakat, disebut penelitian terapan.
b . b .
b . b .
b . Aspek Metode
Aspek Metode Aspek Metode
Aspek Metode Aspek Metode
Berdasarkan aspek metode, bentuk penelitian dibedakan menjadi sebagai berikut.
1 Penelitian Deskriptif Penelitian Praeksperimen
Dalam penelitian ini, dilakukan eksplorasi untuk menggambarkan suatu objek tertentu secara jelas dan sistematis yang bertujuan untuk
memprediksi gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.
Gambar 1.1 Seorang peneliti
sedang bekerja di laboratorium Sumber: Encarta Encyclopedia,
2005
Di unduh dari : Bukupaket.com
5
Kerja Ilmiah
2 Penelitian Sejarah
Penelitian sejarah hampir mirip dengan penelitian deskriptif. Hal yang membedakan adalah penelitian sejarah memfokuskan pencarian
data dengan metode wawancara pada pelaku sejarah, misalnya, para pemimpin yang terlibat dan tokoh-tokoh masyarakat yang berhubungan
dengan suatu peninggalan sejarah. 3
Penelitian Survei atau Penelitian Normatif atau Penelitian Status Dalam penelitian survei, para peneliti menggunakan variabel dan
populasi yang luas dengan tujuan sebagai bentuk awal penelitian, mengembangkan eksplorasi objek, dan melakukan klasifikasi terhadap
masalah yang akan dipecahkan. 4
Penelitian Eksperimen Penelitian ini merupakan metode inti dari model penelitian yang
ada. Para peneliti eksperimen melakukan tiga persyaratan penelitian, yaitu mengontrol, memanipulasi, dan observasi. Dalam penelitian ini,
peneliti juga harus membagi objek yang diteliti menjadi dua grup, yaitu grup perlakuan atau yang memperoleh perlakuan dan grup kontrol yang
tidak memperoleh perlakuan. Penelitian ini sering digunakan di bidang IPA, termasuk biologi.
2. Merumuskan Tujuan Penelitian