Biologi X
184 c. Kelas Cestoda Cacing Pita
Anggota cacing ini adalah semua cacing pita yang ada di dalam saluran usus
Vertebrata, misalnya, Taenia saginata dan Taenia solium yang berada di usus manusia,
Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam, serta Monia expansa dan
M. benedeni dalam usus Herbivora. Cacing ini tidak mempunyai mulut, tubuh strobila bersegmen
proglotida menyatu dengan kepala skolek, diliputi kutikula, dan leher berupa segmen muda yang semakin tua semakin melebar. Lepasnya
segmen tua dari tubuh cacing disebut apolitis. Cacing ini bersifat
hermafrodit dan sistem saraf yang menyatu dengan sistem ekskresi. Anggota cacing ini mempunyai daur hidup yang berbeda-beda. Daur
hidup T. saginata dapat dilihat pada Gambar 9.11.
Gambar 9.10 Daur hidup cacing pita T. saginata
Sumber: Zoologi Dasar, 1989
4. Nemathelminthes Cacing Gilig
Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk bulat panjang gilig. Cacing ini dapat hidup di tanah lembap, air tawar, air asin, dan berparasit
pada hewan atau manusia. Contoh cacing yang berparasit dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut.
a. Enterobius vermicularis Cacing Kremi
Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar manusia, tepatnya dekat anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu
aktivitas manusia karena menyebabkan rasa gatal. Setelah digunakan untuk menggaruk, tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci,
telur cacing yang ikut terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut termakan ketika memakan makanan. Cacing tersebut akan masuk dan
menetas di dalam perut. Keadaan ini disebut dengan autoinfeksi.
lubang kelamin daging sapi yang berisi
cacing gelembung
prolotid uterus dengan
telur ingesti
kutikel garis
skoleks pindah ke
jaringan otot inang sapi
onkosfer ingesti
telur berisi
larva cangkang
kait penyerang defekasi
skoleks skoleks
pengisap inang
manusia
proglotid dewasa
saluran sperma
sistiserkus larva cacing reseptakel
seminal sirus
lubang kelamin
vagina kelenjar
kuning telur testis
saraf longitudinal
uterus kanal refridium
ventral ovari
Gambar 9.11 Cacing kremi
Sumber: http:www.dr.natura.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
185
Dunia Hewan
b. Ascaris lumbricoides Cacing Askaris
Cacing ini dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan yang telah tercemar. Telur cacing dapat keluar bersama tinja
manusia. Telur cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi larva, kemudian larva akan berkembang menjadi cacing baru. Cacing ini
akan mengambil makanan dan mengisap darah penderita cacingan sehingga keadaan orang yang menderita cacingan akan terlihat pucat
dan perutnya buncit.
c. Ancylostoma duodenale Cacing Tambang
Telur cacing ini dapat keluar melalui tinja manusia. Jika telur ini terdapat di tempat yang becek, telur akan menetas menjadi larva. Jika
larva ini terinjak oleh orang yang tidak beralas kaki, cacing akan masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit kaki yang kemudian masuk ke
dalam jantung, paru-paru, dan tenggorokan. Jika tertelan ke dalam perut, larva akan berkembang menjadi cacing di dalam perut. Cacing ini akan
mengisap darah penderita sehingga penderita menjadi pucat karena kekurangan darah.
Sebagian besar cacing Nemathelminthes adalah endoparasit baik
pada hewan dan manusia, misalnya, cacing kremi, cacing tambang, dan cacing filaria. Pencegahan penyakit tersebut dapat dicapai dengan cara
mempertinggi sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur
hidup cacing. Bagaimanakah cara memutus daur hidup cacing gilig?
Tu g a s
Bersama teman kalian, buatlah bagan reproduksi cacing tambang. Kemudian, gambarlah dan terangkan
5. Cacing Gelang Annelida