95
Protista
5. kaca benda, dan
6. air kolam, air sawah, atau air danau yang berwarna hijau.
Cara kerja: Cara kerja:
Cara kerja: Cara kerja:
Cara kerja: 1.
Mula-mula ambillah air kolam, air parit, atau air sawah, lalu masukkan ke dalam stoples atau botol bekas.
2. Ambillah air tersebut dengan menggunakan pipet, kemudian teteskan
di atas kaca benda. Tutuplah tetesan air tersebut dengan menggunakan kaca penutup. Usahakan tidak ada gelembung udara
di dalamnya.
3. Lakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop.
4. Catat dan gambarlah hasilnya, kemudian cocokkan dengan gambar
yang ada di buku Pertanyaan:
1. Jenis ganggang apa sajakah yang kalian temukan?
2. Jenis ganggang manakah yang banyak kalian temukan?
3. Apakah semua ganggang bergerak?
4. Sebutkan jenis ganggang yang dapat bergerak aktif
B. Protista yang Menyerupai Hewan Protozoa
Protozoa merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan. Protozoa hidup di air tawar selokan, parit, sungai, dan waduk, air
laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jasad yang mati.
Protozoa merupakan makhluk hidup bersel satu yang bersifat mikroskopis. Segala
aktivitas hidup terjadi di dalam sel itu sendiri. Pada keadaan tertentu, Protozoa dapat membentuk dirinya menjadi kista. Protozoa dapat
berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.
Protozoa dibagi menjadi enam filum, yaitu Rhizopoda atau Sarcodina berkaki semu, Actinopoda, Foraminifera, Flagellata atau
Mastigophora bercambuk, Ciliata berambut getar, dan Sporozoa penghasil spora. Akan tetapi, yang dibahas dalam bab ini hanya empat
filum, yaitu sebagai berikut.
1. Rhizopoda atau Sarcodina Berkaki Semu
Rhizopoda adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa kaki semu
pseudopodia. Salah satu contoh Rhizopoda adalah Amoeba sp.
Selain Amoeba, ada beberapa Protozoa yang termasuk dalam
Rhizopoda, yaitu Foraminifera dan Arcella. Keduanya merupakan Rhizopoda yang diselimuti oleh cangkang.
Amoeba Amoeba
Amoeba Amoeba
Amoeba Bentuk tubuh
Amoeba dapat berubah-ubah. Ia bersel satu dan hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung
makanan. Isi sel telah dilindungi oleh membran sel dan membran plasma yang sekaligus berfungsi sebagai pengatur pertukaran zat, pengeluaran,
pertukaran gas, alat gerak, dan penangkap rangsang yang berasal dari luar tubuhnya. Sel berisi sitoplasma yang terdiri dari sitoplasma bagian
luar yang kental ektoplasma, sitoplasma bagian dalam yang encer endoplasma, dan sebuah inti sel.
Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil
makanan. Mula-mula kaki semu pseudopoda dijulurkan ke arah
Amoeba
Foraminifera
Gambar 5.15 Rhizopoda
Sumber: www1.accsnet.ne.jp dan www.kaneforam.com
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi Kelas X
96
makanan lalu mengelilingi makanan tersebut. Kemudian, membran plasma bergerak mendekati dan mengikuti kaki semu mengelilingi makanan.
Bersatunya kedua ujung membran plasma membentuk vakuola. Makanan dicerna di dalam vakuola makanan. Dari sini, sari makanan
diedarkan ke seluruh tubuh. Sisa makanan yang berupa cairan dikeluarkan melalui vakuola berdenyut.
Amoeba dapat berkembang biak dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti
sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama
akan putus sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba. Kedua sel anak
ini akan mengalami pembelahan biner sehingga menjadi empat sel, delapan sel, enam belas sel, dan seterusnya. Pada keadaan yang tidak meng-
untungkan, Amoeba dapat membentuk dirinya menjadi kista. Jika
keadaan luar telah membaik, kista Amoeba akan pecah dan Amoeba
akan keluar untuk memulai kembali hidupnya. Ada
Amoeba yang dapat hidup bebas dan ada pula yang hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia.
Amoeba yang hidup sebagai parasit ini biasa disebut dengan
Entamoeba. Misalnya, Entamoeba yang menyebabkan penyakit, seperti
Entamoeba histolytica, berparasit dalam usus manusia.
Entamoeba hystolytica masuk ke dalam usus melalui makanan yang tidak higienis, mungkin tidak ditutup, terkena debu, atau
dihinggapi lalat. Penyakit yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica
adalah diare. Untuk mencegah diare, hindarilah memakan makanan yang tidak
bersih dan tidak ditutup. Kita harus berhati-hati terhadap penyakit ini karena meskipun sudah sembuh, kista
Amoeba mungkin saja tertinggal di dalam tubuh, bahkan dapat mencapai hati. Selain
Entamoeba histolytica, ada Entamoeba ginggivalis yang hidup sebagai parasit di
dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan penyakit radang dan gusi berdarah.
Entamoeba ginggivalis ini dapat hidup di sela-sela gigi yang kotor. Agar tidak sampai terserang, gosoklah gigi setelah selesai makan
dan sebelum tidur.
2. Kelompok Flagellata atau Mastigophora Bercambuk