Kelas Turbellaria Plathyhelminthes Cacing Pipih

181 Dunia Hewan melalui permukaan tubuhnya. Demikian juga penyerapan dan pengeluaran gas dilakukan melalui permukaan tubuhnya. Sistem saraf hampir sama dengan sistem saraf pada Coelenterata, dapat bergerak aktif karena adanya sistem saraf dan sistem indra. Pada cacing hati terdapat dua bintik mata pada bagian kepalanya. Bintik mata tersebut mengandung pigmen yang disebut oseli. Indra peraba pada Planaria disebut aurikula telinga, ada juga yang memiliki organ keseimbangan dan organ untuk mengetahui arah aliran air reoreseptor. b . b . b . b . b . Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cara Berkembang Biak Cacing pipih dapat berkembang biak secara aseksual dan secara seksual. Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan tubuh. Tiap- tiap hasil pembelahan akan meregenerasi bagian yang hilang. Cara ini biasa dilakukan oleh Tubellaria sp. Secara seksual dilakukan dengan perkawinan silang meskipun cacing pipih bersifat hermafrodit. Zigot dan kuning telur yang terbungkus kapsul akan menempel pada batu atau tumbuhan, kemudian menetas menjadi embrio yang mirip induknya. Setelah mengetahui struktur dan cara berkembang biak Plathyhelminthes, berikut ini akan dibahas tentang klasifikasinya. Plathyhelminthes dibagi menjadi tiga kelas, yaitu sebagai berikut.

a. Kelas Turbellaria

Hewan yang termasuk kelas ini biasa hidup mandiri di air tawar, air laut, atau tanah yang basah, jarang sebagai parasit, epitel bersilia, berlendir, dan tubuh berbentuk tongkat, misalnya, Planaria. Planaria Dugesia biasa hidup di air tawar, bertubuh kecil, bersilia, memiliki dua mata, memiliki proboscis tenggorokan yang menonjol keluar, tenggorokan bersambung ke ruang digesti usus bercabang tiga, yaitu anterior dan posterior, tidak memiliki anus, memiliki dua tabung ekskresi, dan memiliki dua batang saraf. Sistem reproduksinya majemuk karena bersifat hermafrodit. Selain itu, Planaria juga dapat melakukan pembuahan sendiri dan ada beberapa di antaranya yang melakukan fragmentasi. Kegiatan 9.1 Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Mengamati Struktur Tubuh Planaria Planaria Planaria Planaria Planaria Cacing Pipih Cacing Pipih Cacing Pipih Cacing Pipih Cacing Pipih Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Tujuan: Mengetahui struktur tubuh Planaria. Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: Alat dan Bahan: 1. air jernih, 2. Planaria, dan 3. botol berleher lebar Cara Kerja: Cara Kerja: Cara Kerja: Cara Kerja: Cara Kerja: 1. Ambillah Planaria dari balik bebatuan yang ada di sekitar sungai yang airnya jernih dan belum tercemar. Di balik bebatuan akan kalian temukan cacing berwarna putih dengan panjang 2 – 3 cm dengan kepala pipih segitiga dan berbintik mata. 2. Ambil dengan kuas atau cutton bud, lalu masukkan ke dalam botol yang telah diisi air sungai yang belum tercemar. Gambar 9.8 Planaria Dugesia a. Sistem pencernaan, b. Sistem saraf, c. Sistem ekskresi, dan d. Sistem reproduksi Sumber: Zoologi Dasar, 1989 Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi X 182 3. Amati cara gerak cacing. Apakah cacing bergerak dengan rambut getarnya atau dengan menggerakkan otot-ototnya? Berikan jawabanmu 4. Apakah ada perbedaan antara warna pada punggung dan perut? Jelaskan 5. Biarkan cacing menempel pada dinding botol. Apakah yang kalian temukan? Apakah kalian menemukan bagian mulutnya? 6. Untuk mengetahui cara Planaria mencerna makanan, masukkan nyamuk yang mengandung darah ke dalam botol. Perhatikan beberapa saat sampai cacing menempel pada nyamuk dan menjulurkan kerongkongannya lalu mengisap darah. 7. Dengan kaca pembesar, perhatikan aliran darah dari mulut dan kerongkongan usus cacing. Bagaimana arah percabangan pada usus cacing. Bagaimana pembuangan sisa makanan tersebut? Apakah cacing memiliki anus? 8. Buatlah laporanmu dilengkapi dengan gambar dan pembahasan

b. Kelas Trematoda