71
Monera
Peudomonas Bersifat heterotrof, penghasil pigmen nonfotosintesis, penyebab penyakit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia Vibrio
Hidup di air laut dan penyebab penyakit kolera
Latihan
1. Sebutkan perbedaan antara
Archaebacteria dan Eubacteria 2.
Berikan contoh tiap-tiap prokariot tersebut 3.
Sebutkan tiga kelompok bakteri yang termasuk dalam Archaebacteria
4. Sebutkan bakteri yang termasuk dalam
Eubacteria positif dan Eubacteria negatif
5. Sebutkan peranan bakteri bagi kehidupan manusia
Tu g a s
Buatlah tabel yang dapat membedakan Archaebacteria dan
Eubacteria Diskusikan dengan teman kalian. Tuliskan hasilnya di dalam buku kerja biologi kalian
B. Bakteri
Pernahkah kalian berpikir bahwa di dalam tubuh kita ini terdapat berjuta-juta bakteri yang bersimbiosis mutualisme, parasitisme, ataupun
saprofit dengan tubuh kita? Bakteri dapat kita jumpai di berbagai tempat. Di tubuh kita misalnya, bakteri terdapat di permukaan kulit, dalam sistem
pencernaan, dalam kotoran gigi yang membusuk, ataupun di kulit kepala kita.
Tubuh bakteri yang sangat kecil dan cara hidup yang beraneka ragam memungkinkan bakteri untuk hidup di mana saja sehingga bakteri
dapat ditemukan di mana-mana, misalnya, di dalam tanah, dalam air, dalam sisa-sisa makhluk hidup, dalam tubuh manusia, bahkan dalam
sebutir debu. Luasnya distribusi bakteri ini menyebabkan bakteri sering disebut juga dengan
kosmopolit. Pada umumnya, bakteri bersifat heterotrof dan dapat hidup sebagai
saprofit atau parasit. Ada juga bakteri yang dapat membuat makanan sendiri yang disebut bakteri autotrof. Untuk lebih jelasnya, marilah kita
perdalam dengan kajian di bawah ini.
1. Ciri-Ciri Bakteri
Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu yang berukuran sangat kecil dan mempunyai bentuk yang beraneka ragam. Bakteri dapat
berbentuk batang, spiral, atau bola. Bentuk tubuh ini dapat dijadikan dasar klasifikasi bakteri.
Ukuran bakteri yang paling besar kira-kira 100 m. Ada pula yang kurang dari 1 m dan yang terkecil kira-kira berukuran 0,1 m 1 mikron
= 0,001 mm. Bakteri hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Ukuran bakteri yang lebih kecil dari 0,1 m hanya dapat
diamati dengan mikroskop elektron. Sekumpulan bakteri dapat membentuk koloni. Contohnya, pada makanan yang telah busuk, koloni
bakteri dapat terlihat dalam bentuk cairan kental, lengket seperti lendir yang berwarna putih kekuningan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi Kelas X
72
Bakteri tidak mengandung klorofil sehingga tidak dapat membuat makanan sendiri. Berdasarkan sumber zat makanannya, bakteri dibagi
menjadi bakteri autotrof dan heterotrof. Bakteri heterotrof terbagi
menjadi bakteri saprofit dan parasit. Berdasarkan kebutuhan oksigen-
nya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri aerob dan anaerob.
2. Struktur Tubuh Bakteri
Bakteri berukuran sangat kecil sehingga struktur tubuhnya sulit untuk diamati. Tubuh bakteri berupa sel tunggal, dinding selnya tersusun
dari hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang lebih mendekati pada sel hewan. Dinding sel dilapisi selaput mirip gelatin yang
menyebabkan dinding sel berlendir. Isi sel berupa protoplas dengan membran plasma dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma tersebar butiran-
butiran nukleotida yang mengandung DNA, belum terdapat inti dengan membran inti seperti pada sel umumnya. Belum terdapat plastida dan
zat warna. Sebagian bakteri ada yang mempunyai
karotenoida. Jika dilihat dari struktur luarnya, bentuk bakteri akan beraneka
ragam, yaitu berbentuk batang, spiral, dan bola. Bentuk tubuh ini dapat dijadikan dasar klasifikasi bakteri. Jika bakteri
cocus membelah diri pada satu bidang dan tetap saling melekat berpasangan dua dua, disebut
diplococus, contohnya, Diplococus bacillus. Jika selnya membelah diri pada satu bidang dan tetap melekat berbaris seperti rantai, disebut
streptococus, misalnya, Spirillum. Jika selnya membelah diri pada dua bidang dan secara khas membentuk kelompok terdiri dari empat sel,
disebut
tetracocus Pediococcus cerevisiae. Jika selnya membelah diri pada tiga bidang dalam suatu pola tak teratur seperti anggur, disebut
stafilcocus, misalnya, Staphylococcus aureus. Jika selnya membelah diri pada tiga bidang dalam suatu pola teratur membentuk penataan seperti
kubus, disebut sarsina, misalnya, Sarcina ventriculi.
Bakteri yang berbentuk spiral biasanya tidak berkelompok. Spirillum
dibedakan menjadi 1 bentuk spiral berupa lengkung lebih dari setengah lingkaran, misalnya,
Spirillum minor, 2 koma berupa lengkung kurang dari setengah lingkaran, pendek, dan tidak lengkap, misalnya,
Vibrio comma, dan 3 spiroseta berupa spiral yang halus dan lentur, misalnya,
Treponema pallidium. Plasma bakteri banyak mengandung vakuola-kecil yang berisi
cadangan makanan, seperti glikogen, amilosa, lemak, zat putih telur,
dan vulotin.
Umumnya, bakteri bergerak pasif, tetapi ada juga yang dapat bergerak aktif dalam medium cair. Pada fase tertentu, bakteri tersebut
dapat membentuk rambut-rambut plasma yang dapat menembus dinding plasma. Rambut plasma ini disebut
bulu cambuk atau flagel. Jumlah flagel dapat berbeda-beda, misalnya,
monorik satu flagel pada salah satu kutubnya,
subpolar dua flagel masing-masing di bawah kutubnya, lofotrik ada seberkas flagel pada salah satu kutubnya, dan peritrik
flagel menyebar di seluruh permukaan sel. Dengan mikroskop, terlihat
tiga struktur utama di luar dinding sel walaupun tidak semua bakteri memiliki ketiga struktur tersebut. Ketiga
struktur tersebut adalah flagel, pili, dan kapsul.
Mengenai flagel, telah dijelaskan di atas. Sekarang kalian juga perlu mengetahui tentang pili dan kapsul.
Pili fimbriae, berupa filamen atau benang, lebih kecil, lebih banyak, dan lebih pendek daripada flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan
Gambar 4.3 Jenis-jenis bakteri
berdasarkan jumlah flagel: a monorik; b lofotrik; c
subpolar; d peritrik. Sumber; Pelczar, M.J. dan
Chan, 1986 dan Http:www.monera.org
Gambar 4.2 Bentuk-bentuk
bakteri: a Diplococusbacillus; bSpirillum; c Stepphylococcus;
d Sarcina ventriculi. Sumber: Pelczar,M.J., dan Chan,
1986 dan Http:www.monera.org a
b
c d
a b
c d
Di unduh dari : Bukupaket.com
73
Monera
mikroskop elektron dan tidak berhubungan dengan pergerakan. Fungsi pili adalah sebagai pintu gerbang bagi masuknya materi genetik selama
perkawinan dan berfungsi membantu untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.
Kapsul atau lapisan lendir merupakan bahan kental yang mengelilingi dinding sel bakteri. Kapsul penting bagi bakteri karena
merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkatkan
kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya virulensi.
Selain tiga struktur utama di luar tubuh bakteri, terdapat struktur dalam tubuh bakteri. Setelah kapsul ditemukan tubuh bakteri yang batas
terluarnya adalah dinding sel, kemudian di bawahnya terdapat membran sel. Membran sel pada bagian tertentu membentuk mesosom, lalu bagian
dalam tubuh terdapat sitoplasma dan struktur-struktur di dalam sitoplasma. Perhatikanlah struktur tubuh bakteri di bawah ini. Dapatkah
kalian menyebutkan bagian-bagiannya?
Gambar 4.4 Struktur utama yang terdapat di dalam dinding sel bakteri kiri
serta struktur umum bakteri kanan. Tidak semua bakteri memiliki struktur selengkap di atas.
Sumber: Pelczar, M.J. dan Chan, 1986 kiri dan www.e-ukasi.net kanan
Jika kalian mendapatkan kesulitan dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan, silakan kalian membaca kembali materi pelajaran di atas
atau mencari sumber bacaan lainnya untuk mencocokkan jawaban kalian. Selanjutnya, kita akan ikuti materi pelajaran berikutnya, yaitu
tentang reproduksi bakteri setelah Kegiatan 4.1
Kegiatan 4.1
Bentuk Koloni Bakteri Bentuk Koloni Bakteri
Bentuk Koloni Bakteri Bentuk Koloni Bakteri
Bentuk Koloni Bakteri
Tujuan: Tujuan:
Tujuan: Tujuan:
Tujuan: Mengamati bentuk koloni bakteri.
Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:
Alat dan Bahan: Alat dan Bahan:
Alat dan Bahan: 1.
cawan petri, 5.
kentang 1 biji, 2.
panci, 6.
agar-agar putih, dan 3.
kompor, 7.
air. 4.
daging sapi atau ayam, Cara Kerja:
Cara Kerja: Cara Kerja:
Cara Kerja: Cara Kerja:
1. Sterilkan cawan petri sebelum dan sesudah dilakukan eksperimen.
2. Bersihkan panci, lalu cacahlah daging ayam atau sapi, kupas kentang
bahan inti
bahan inti membran sitoplasma
sitoplasma ribosom
mesosom dinding sel
DNA pada daerah nukleus
dinding sel
kapsul ribosom
flagel
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi Kelas X
74
dan potong kecil-kecil. Kemudian, masukkan potongan kentang dan cacahan daging ke dalam panci yang telah diisi 2,5 gelas air.
3. Rebus daging dan kentang tadi selama 15 menit, lalu saring, buang
ampasnya, dan sisihkan airnya. 4.
Aduk ΒΌ bungkus agar-agar dengan sedikit air dingin, lalu campurkan dengan saringan air kentang dan daging tadi. Panaskan lagi hingga
mendidih. 5.
Dalam keadaan panas, tuangkan dalam cawan petri atau plastik, dan biarkan sampai dingin. Setelah dingin, media agar-agar kentang ini
dapat digunakan untuk menangkap bakteri. 6.
Ambil salah satu cawan berisi kentang dan agar, lalu tangkap bakteri di udara halaman sekolah, di pasar, jalan raya, atau di ruang kelas.
Setelah itu, tandailah dan simpan di ruang laboratorium yang gelap. Jagalah dari gangguan hewan serangga atau semut.
7. Amati setiap hari.
Pertanyaan: 1.
Pada hari ke berapakah timbul lendir seperti percikan mentega atau susu? Jangan keliru dengan jamur seperti serabut kapas.
2. Dalam satu cawan, ada berapa koloni?
3. Cawan manakah yang mempunyai koloni paling banyak?
4. Buatlah laporan singkat tentang eksperimen ini
5. Buatlah laporan tentang eksperimen ini
6. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelompok yang lain
3. Reproduksi Bakteri