Biologi Kelas X
132
dengan istilah varietas. Misalnya, ada varietas padi PB, rojo lele, dan
varietas padi tahan wereng coba sebutkan yang lain. Demikian juga dengan adanya berbagai varietas bunga, mangga, jeruk, anjing, dan
burung. Sekilas penampakan antarvarietas itu sama karena masih tergolong spesies yang sama. Akan tetapi, setiap varietas memiliki gen
yang berbeda sehingga memunculkan sifat-sifat khas yang dimiliki oleh tiap-tiap varietas itu.
2. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Spesies atau Jenis
Keanekaragaman pada tingkat jenis terjadi karena adanya variasi dari spesies tersebut. Dalam urutan taksonomi, variasi terletak satu
tingkat di bawah spesies. Di atas dijelaskan bahwa terdapat keseragaman dalam tingkatan
spesies, tetapi di dalam keseragaman ini terdapat keanekaragaman pula. Keanekaragaman ini tidak lain disebabkan oleh keanekaragaman gen
yang mengontrol spesies. Misalnya, spesies Homo Sapiens dan manusia mempunyai keseragaman ciri, yaitu bipedal berjalan dengan dua kaki,
mempunyai volume otak di atas 1.100 cc, dan memiliki wajah propor- sional dengan dua mata menghadap depan. Akan tetapi, manusia di
dunia ini juga memiliki keanekaragaman. Misalnya, manusia Indonesia memiliki warna kulit sawo matang, rambut hitam, dan postur tubuh
tidak terlalu tinggi, sedangkan manusia Amerika memiliki warna kulit putih, rambut pirang, dan postur tubuh tinggi.
Pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi, keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah. Di lingkungan sekitar dapat dijumpai
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Di dalam satu famili rumput Gramineae dapat dijumpai, di antaranya, rumput teki, padi, dan jagung.
Di dalam golongan burung dapat dijumpai, antara lain, angsa, ayam, merpati, kalkun, dan burung unta.
3. Keanekaragaman Hayati pada Tingkat Ekosistem
Keanekaragaman pada tingkat ekosistem terjadi akibat interaksi yang kompleks antara komponen biotik dengan abiotik.
Interaksi biotik terjadi antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain baik di dalam jenis maupun antarjenis yang membentuk suatu
komunitas, sedangkan interaksi biotik-abiotik terjadi antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik, yaitu suhu, cahaya, dan lingkungan
kimiawi, antara lain, air, mineral, dan keasaman.
Dengan beraneka ragamnya kondisi lingkungan dan keaneka- ragaman hayati, terbentuklah keanekaragaman ekosistem. Tiap-tiap
ekosistem memiliki keanekaragaman makhluk hidup tertentu pula. Misalnya, ekosistem padang rumput, ekosistem pantai, ekosistem hutan
hujan tropik, dan ekosistem air laut. Tiap-tiap ekosistem memiliki ciri fisik, kimiawi, dan biologis tersendiri. Flora dan fauna yang terdapat di
dalam ekosistem tertentu berbeda dengan flora dan fauna yang terdapat di dalam ekosistem yang lain.
Latihan
1. Sebutkan jenis-jenis keanekaragaman hayati
2. Jelaskan perbedaan keanekaragaman di tingkat gen dan keaneka-
ragaman di tingkat jenis
Gambar 7.3 Dalam golongan
burung dapat dijumpai, antara lain, a burung, b itik, dan c
ayam. Sumber: Majalah Trubus, edisi Desember 1996, Januari,
Juli 1997
Gambar 7.4 Ekosistem padang
rumput dan ekosistem pantai Sumber: Encarta Encyclopedia,
2006 a
b
c
Di unduh dari : Bukupaket.com
133
Keanekaragaman Hayati
3. Apakah yang dimaksud dengan keanekaragaman di tingkat
ekosistem? 4.
Mengapa pada tingkat taksonomi yang lebih tinggi keanekaragaman jenis dapat diamati dengan mudah?
5. Mengapa dapat terjadi keanekaragaman ekosistem?
Tu g a s
1. Kumpulkanlah artikel-artikel yang menunjukkan adanya
keanekaragaman genetik dan bermanfaat sebagai sumber daya alam yang perlu dilestarikan
2. Carilah informasi mengenai peranan dan manfaat tumbuhan dan
hewan yang dahulu merupakan spesies-spesies liar, tetapi sekarang dibudidayakan
3. Kumpulkanlah gambar-gambar bioma yang menyusun biosfer,
kemudian analisislah komponen biotik dan abiotik yang terdapat di dalamnya
C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia