Karakteristik Habitat Kepiting Bakau

tingginya kerapatan mangrove jenis E. agallocha dan kelompok keempat yang terdiri atas stasiun I dan V dicirikan oleh tingginya kerapatan mangrove jenis H. littoralis .

4.3. Karakteristik Habitat Kepiting Bakau

Hasil analisis karakteristik habitat kepiting bakau berdasarkan variasi parameter biofisik kimia lingkungan pada tiap stasiun menggunakan Analisis Komponen Utama menunjukkan informasi penting yang menggambarkan korelasi antar parameter terpusat pada dua sumbu utama F1 dan F2. Ragam karakteristik habitat kepiting bakau menurut stasiun penelitian berdasarkan parameter biofisik kimia lingkungan dapat dijelaskan melalui dua sumbu utama, yang masing- masing mampu menjelaskan sebesar 51,84 dan 27,43 dari ragam total sebesar 79,27 Gambar 4.5. Gambar 4.5. Diagram Lingkaran Korelasi antara Parameter Biofisik Kimia Lingkungan pada Sumbu 1 dan 2. A. alba A. marina B. gymnorrhiza E. agallocha H. littoralis L. racemosa N. fruticans R. apiculata R. mucronata S. alba S. caseolaris Suhu Kecerahan Kec arus Kedalaman pH Salinitas DO Pasir Debu Liat -1 -0.5 0.5 1 -1 -0.5 0.5 1 -- axi s F2 27.43 -- -- axis F1 51.84 -- Variables axes F1 and F2: 79.27 Universita Sumatera Utara Diagram sebaran stasiun penelitian berdasarkan parameter biofisik kimia lingkungan pada sumbu 1 dan 2 membentuk 3 kelompok stasiun, yang masing- masing memiliki karakteristik biofisik kimia lingkungan berbeda Gambar 4.6. Kelompok pertama yang terdiri atas stasiun I, IV, dan V dicirikan oleh kecepatan arus serta substrat liat dan debu yang tinggi, dengan kerapatan mangrove yang tinggi dijumpai pada jenis H. littoralis. stasiun I dan V dan E. agallocha stasiun IV. Kelompok kedua terdiri atas stasiun II dicirikan oleh kedalaman, DO, pH, salinitas dan substrat pasir yang tinggi. Jenis mangrove yang memiliki kerapatan tinggi pada stasiun ini adalah A. marina, A. alba, L. racemosa, R. apiculata, S. alba dan S. caseolaris. Kelompok ketiga terdiri atas stasiun III dicirikan oleh suhu, kecerahan yang tinggi. Stasiun ini juga dicirikan kedalaman, DO, pH, salinitas dan substrat pasir yang tinggi. Jenis mangrove yang memiliki kerapatan tinggi pada stasiun ini adalah N. fruticans, B. gymnorrhiza dan R. mucronata Gambar 4.6. Diagram Sebaran Stasiun Penelitian Berdasarkan Parameter Biofisik Kimia Lingkungan pada Sumbu 1 dan 2. Debu St II St III St IV St V A. alba A. mar B.gym Ea H.lit L. race N.fru R. ap Ked S. alba S. ca Suhu Kcrhn Kec arus R. muc pH Sal DO Psr St I Liat -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 -- axi s F2 27.43 -- -- axis F1 51.84 -- Biplot axes F1 and F2: 79.27 Universita Sumatera Utara

4.4. Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau